"Ini semua informasi yang berhasil kami kumpulkan," setumpuk kertas diletakkan ke atas mejanya. Jeno hanya bisa memperhatikan dengan prihatin rajanya yang kini diserang galau dan resah hati.
Jangan kira Junkyu tidak mencoba lagi untuk menemui Jihoon, sudah berkali-kali ia datang ke rumah orang tua Jihoon dan meminta izin untuk dipertemukan dengan Jihoon tapi jawaban yang ia dapatkan tetap sama. Ayah Jihoon tetap kekeh tak ingin pertemukan Junkyu dengan Jihoon apa pun alasannya. Terakhir yang ia tahu Jihoon masih dalam masa pemulihan.
Sekarang fokusnya ada pada kumpulan lembaran kertas di tangannya. Sebuah tabel informasi mengenai Minjeong dari Kerajaan Aira. Sesuatu yang ia butuhkan untuk menjatuhkan Minjeong dari istana dan Pavana selama kehamilan Jihoon karena sejak ia tahu apa yang membuat Karina melahirkan lebih cepat dari perkiraan adalah karena tekanan yang diberikan Minjeong, Junkyu tidak ingin Jihoon mendapat tekanan yang sama. Jadi untuk sekarang pun ia pikir akan lebih baik jika Jihoon bersama kedua orang tuanya.
"Apa ini, dia menolak bersekolah dari dulu, bahkan sekolah dasar pun dia tidak mau. Dia belajar banyak bela diri dan ilmu pedang, memanah, memburu, bahkan dia melakukan beberapa kenakalan, pencurian, menyembunyikan harta Raja, merampas, anak ini lebih mirip buronan daripada seorang Putri Kerajaan."
Junkyu meletakkan kembali tumpukan kertas tersebut ke atas meja. "Rasanya seperti baru saja membaca catatan kriminal seseorang," ucapnya frustasi. Pikirannya makin kacau saja setelah membaca riwayat hidup Minjeong yang tentu saja ia tidak bisa melakukan apa pun terhadap catatan tersebut selain membuangnya.
"Saya dengar, Minjeong dikirim kemari juga dengan paksaan dan sebuah janji bahwa dia akan mendapatkan kebebasan yang dia mau, tapi saya belum tahu pasti tujuan utamanya dikirim kemari selain untuk perjanjian damai," ucap Jeno menjelaskan sisa informasi yang ia ketahui.
Junkyu membuang nafas gusar. Ia punya rencana, tapi ia juga masih perlu mempertimbangkan ulang rencananya karena resiko yang bisa merugikan.
Di tengah kegundahannya tersebut, perhatiannya justru ditarik ke arah pintu ruangannya yang dibuka lebar. Ibunya muncul di sana. Junkyu lantas bangkit.
"Ibu?"
Ibunya hanya tersenyum melihat keterkejutan putranya. "Bagaimana kabarmu Yang Mulia Raja," tanyanya buat Junkyu makin mendesah lesu. Aneh rasanya mendengar sang ibu kandung memanggilnya demikian.
"Ibu, kenapa datang kemari tiba-tiba? Ibu datang sendirian?"
"Ya, sendirian, seperti yang bisa kamu lihat sendiri."
"Lalu bagaimana dengan Ayah?" Junkyu lantas menghampiri ibunya.
"Ayahmu baik, kondisinya tidak lagi memburuk, tapi juga belum ada tanda-tanda kepulihan. Maaf karena Ibu baru sempat datang sekarang, Ibu dengar Jihoon hamil?" Antusiasme tergambar jelas di raut wajah serta nada bicaranya. Junkyu mengangguk, membenarkan berita yang telah diterima ibunya.
Melihat jawaban putranya, ibu jadi semakin bersemangat. "Baiklah, dimana Jihoon sekarang? Ibu ingin menemuinya," tanyanya bersemangat. Namun sayangnya ia justru dapati raut tak enak di wajah putranya.
"Jihoon gak di sini, dia ada di rumah orang tuanya, ada beberapa hal yang terjadi belakangan."
Ibu jelas kecewa mendengar hal tersebut. "Kenapa kamu belum membawa Jihoon kemari lagi? Dia istrimu, Ibu tahu ada banyak rumit yang terjadi belakangan ini, tapi jangan sampai hal itu memengaruhi dirimu, Jihoon tetap istrimu dan harus diutamakan."
Junkyu mengangguk. Tentu ia akan membawa kembali Jihoon secepatnya setelah kondisi di dalam istana sudah lebih aman untuk Jihoon.
"Ya sudah, kalau begitu Ibu akan menemui Karina saja, sekalian menemui cucuku." Ibu langsung pergi setelahnya untuk menemui Karina karena ia memang belum sempat datang mengucapkan selamat sejak berita kehamilan Karina sampai padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/352550454-288-k220915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cadar [ kyuhoon ]
FanfictionB O Y S L O V E [ COMPLETED ] Sang Pangeran dari Pavana yang tak pernah tampakkan wajahnya. Rumor-rumor gila dibiarkan berkeliaran di seluruh negeri tentang Sang Pangeran yang dianggap memiliki paras cacat dan terkutuk. Sihir hitam dipercayai telah...