1 : Ingin Bertemu

95 8 0
                                    

🖤❤️🖤❤️

NORMAL

Di pagi hari, Pete mengemudi melewati jalan kampus. Biasanya ia akan langsung pergi ke tempat parkir karena ia takut tidak akan ada tempat parkir yang tersisa, tetapi hari ini ia entah bagaimana mengendarai mobilnya ke lapangan sepak bola.

"Dan kenapa aku datang ke sini?"

Ia bergumam pada dirinya sendiri setelah melihat lapangan sepak bola yang kosong. Hanya ada beberapa siswa yang menunggu trem datang di sisi jalan tidak jauh dari lapangan sepak bola.

Setelah bermain dengan karangan bunga melati yang tergantung di cermin mobil, ia melihat ke arah tangan dan lututnya.

Tangan yang di letakkan di atas lututnya berangsur-angsur menjadi lebih hangat, dan bahkan seluruh wajahnya mulai memerah.

"Pete, Pete, apakah kamu pikir bahwa pertemuan yang kebetulan semudah itu?"

Ia mendongak dan melihat lapangan sepak bola yang luas. Aku ingin menunggu sedikit lebih lama lagi dengan harapan mungkin Ae akan datang jam 7 tepat untuk berlari atau melakukan sesuatu yang lain.

Pete tahu betul bahwa situasi ini tak bisa di hindari. Meskipun Ae mengatakan untuk datang mencari dia jika sesuatu terjadi padaku, tapi untuk seseorang yang baru aku temui dua kali dan hanya tahu namanya saja, bagaimana aku bisa begitu berani menemui nya? Apakah Ae serius ketika ia mengatakan bahwa aku bisa datang menemuinya kapan saja?.

Itu membuatnya malu hanya dengan memikirkannya saja.

Orang yang pemalu ini, sambil memikirkan pertanyaan yang tidak ada habisnya, dan sedang menunggu orang lain yang ingin dia temui. Setelah menunggu hampir 20 menit, Ae masih belum muncul, jadi aku memutuskan untuk pergi ke tempat parkir.

Dalam perjalanan ke tempat parkir, Pete mengemudi sekitar setengah jalan kampus sebelum menunjukkan kekecewaannya bahwa mungkin ia tidak sengaja melihatnya di gedung teknik.

"Fakultas Teknik memiliki total tiga gedung. Bagaimana aku bisa menemukannya? Bagaimana aku bisa begitu naif seperti anak kecil?"

Pete menghela napas kecewa dan mengendarai mobilnya ke tempat parkir sekitar jam 8 pagi.

Meskipun ia kehilangan waktu lebih dari setengah jam, Pete sama sekali tidak menyesalinya. Selama ia bisa melihat orang yang membantunya, itu akan sangat berharga baginya.

Namun, Pete tidak tahu bahwa jarak mereka hanya kurang dari 5 menit saja.

.

.

.

"Ai'Ae, lebih cepat! Kita akan terlambat!

Sebuah sepeda melaju dengan sangat cepat melewati gedung dan menarik perhatian para pejalan kaki.

Pria yang duduk di jok belakang berteriak-teriak adalah pria tinggi, sedangkan pengendara sepeda lebih pendek darinya. Tidak ada yang percaya kalau pria pendek bisa melaju secepat itu dengan seseorang yang lebih tinggi darinya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Apakah pengendara sepeda terlihat lemah? Sama sekali tidak! Dia mengayuh sepedanya dengan sangat cepat dengan kakinya dan sesekali dia menunjukkan ekspresi malas pada orang di belakangnya.

"Ai'Ae lebih Cepat dan lewati dia! Apa kau tidak lihat kita sudah terlambat!!!."

Cepat lah! aku sedang dalam masa hukuman gara-gara kemarin main game dikelas Kalau kau selambat ini, aku bisa di bunuh kodok bermata empat Cepat lah!!!.

Ae menoleh padanya dengan tatapan tajam. Ia bangun jam 4:30 pagi, pergi berlari dan ketika ia kembali ke kamar asramanya, ia melihat teman idiotnya ini masih tidur seperti keledai mati. Berbagai cara ia coba untuk membangunkan nya, tapi teman idiotnya ini tidak bangun juga.

Love By Chance ( Cinta Secara Kebetulan) -  Terjemahan Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang