3 : Hubungan Yang Mencurigakan

58 3 0
                                    

🖤❤️🖤❤️

Normal

" Ini bekal makan siangnya, khun Noo. Apakah kamu menginginkan yang lain, Khun Noo na kha?

[Note : Khun Noo adalah sebutan untuk tuan muda,  anak pemilik rumah dengan kedudukan sosial yang tinggi.]

Pete menghabiskan waktu sekitar lima belas menit untuk melihat 10 digit nomor telepon di layar ponselnya yang sudah ia hafal sejak pemiliknya memberikannya kemarin. Tentu saja hal itu membuatnya kehilangan konsentrasi selama pelajaran di kelas. Yang memenuhi pikirannya sepanjang hari adalah gambaran orang itu yang tersenyum kepadanya, serta ingatan akan percakapan yang mereka lakukan bersama.

Pikiran itu terus terlintas di benaknya  sampai dia bangun pagi ini. Dia bahkan meminta seseorang di dapur membuatkan sarapan untuknya.

Aku bisa mendengar  suara samar-samar suara Bibi Jiew pengasuhku sedang berbicara denganku. Bibi Jiew adalah salah satu anggota keluarga paling setia yang mereka miliki di rumah, kami telah mempercayainya selama bertahun-tahun.

"Wow... Kelihatannya enak sekali khrab. Dan yang ini terlihat menggugah selera. "

Pete memandangi kotak bekal berisi nasi putih dan sekantong plastik sup udang, semuanya tertata rapi. Ada berbagai macam pilihan udang, cumi dan ikan segar. Di sebelah sayuran segar ada irisan jahe, daun bawang dan beberapa batang ketumbar. Ada juga beberapa jenis saus seperti kecap merica bubuk.

Hanya dengan sekali melihat orang akan berpikir bahwa itu adalah kotak makan siang yang cukup mewah.

"Apakah Khun noo mau lagi, kha? Ada banyak di dapur."

Bibi Jiew bertanya padanya. Tapi Pete hanya tersenyum dan meninggalkan meja, memeluknya sebelum mencium pipinya.

Mungkin lain hari na khrab. Pete sudah terlambat. Aku mencintaimu, Bibi Jiew.

Cup ....

Pete memberikan kecupan di pipinya, seperti yang selalu dia lakukan sejak dia masih kecil sebelum memberikan senyuman  indahnya. Pete mengambil kotak makan siang yang dibuat Bibi Jiew untuknya dan meninggalkan rumah.

"Bibi, Khun Pete sangat tampan  na kha."

Seorang pelayan muda mendekati bibi jiew sambil tersenyum dan menatap kepergian tuan muda itu dari jauh.

"Tentu saja, Khun Noo ku sudah tampan sejak dia masih kecil. Kau  berhentilah tersenyum dan berhenti bermimpi tentang dia. Bibi Jiew menghilangkan pikiran gadis muda itu dengan imajinasinya."

"Aku tahu, bibi na kha... Omong-omong, ini aneh sekali. Karena beberapa hari terakhir ini, Khun Pete berangkat pagi-pagi sekali. Ini baru jam 6 pagi. Apakah dia memiliki kelas pada jam 7 pagi? Uhm... Kalau tidak salah, Khun Pete selalu berangkat pukul 07.00 atau 07.30 pagi setiap hari Kamis."

" Itu bukan urusanmu. Khun Noo Pete mungkin memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan."

Bibi Jiew mulai menjelaskan dan mencegah gadis itu mencampuri urusan Khun noonya. Gadis itu kesal dan bergegas pergi ke dapur setelah di marahi

Pada saat itu, nyonya rumah menuruni tangga dari lantai atas dan melihat mobil putranya pergi.

"Phi Jiew kha, apakah Pete sudah pergi?"

-Kha, Khun Putch. Khun noo pergi lebih pagi lagi. Sekarang, aku mulai bertanya-tanya apa yang terjadi. Khun noo telah melewatkan sarapan selama lebih dari seminggu.

Putchapon, ibu Pete hanya bisa tersenyum. Dia duduk di meja ruang makan dan berkata kepada bibi jiew.

"Mungkin ada sesuatu yang terjadi dalam hidupnya. Aku ingin tahu apa yang memotivasi dia untuk pergi ke kampus sepagi ini."

Love By Chance ( Cinta Secara Kebetulan) -  Terjemahan Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang