41 : Si Bodoh Yang Lucu (TinCan)

40 4 0
                                    

💙💚💙💚

NORMAL

Pagi hari yang cerah, hari ini suasana hati Pete sedang bahagia. Yah itu karena ada seseorang yang menyiapkan telur mata sapi dan daging ham yang lezat untuk sarapan saat dia bangun dari tempat tidurnya. Suasana hati sepasang kekasih ini sedang bahagia, meskipun Ae orang yang menyiapkan sarapan dengan penuh cinta sedang kesal hari ini karena ia harus pergi dengan terburu-buru karena ada ujian pagi ini. Jadi hari ini, siapa pun yang menyapa Pete kita ini, mereka akan menerima senyuman hangat darinya, senyuman hangat itu cukup mencairkan gunung es yang menabrak kapal Titanic. Seperti yang di katakan Phi Money sungguh mustahil menghitung berapa kali Pete tersenyum hari ini.

Namun, tidak seperti suasana hati Pete yang bahagia pagi ini, Tin datang ke kelas pagi-pagi dengan wajah dinginnya seolah-olah dia memasang penghalang dinding di sekelilingnya sehingga tidak ada yang mengganggunya, orang- orang tampaknya takut padanya.

"Selamat pagi, Tin."

Hanya Pete yang berani mendekatinya.

"hmm?"

Tin mendongak matanya beralih dari layar ponselnya ke Pete, setelah menjawab, dia kembali menatap layar ponselnya.

Sepertinya dia sedang sibuk, Pete tersenyum dan mengangkat ponselnya untuk mengisi waktu sambil menunggu kelas dimulai, namun kemudian dia menerima pesan dari Deli.

Deli : Pete, menurutmu gaun ini cocok untukku, tidak?

Melihat pesan yang dikirimkan sahabatnya, Pete membuka foto tersebut dan menemukan gambar seorang wanita cantik mengenakan gaun berwarna pink. Dia terlihat manis dan imut, seperti seorang putri kecil.

Pete tersenyum lembut, lalu mengirimkan emoji sepasang mata bintang, serta teks: Kamu terlihat bagus dengan pakaian apa pun.

Dia jujur mengatakan seperti itu, temannya sangat cantik, dia terlihat bagus memakai apa pun.

"Kamu sudah melihatnya?" Tanya Tin tiba-tiba, membuat Pete mengalihkan pandangan dari ponselnya sejenak.

"Hah?" Pete, yang sedang asyik dengan ponselnya, tertegun dan menoleh ke arah orang di sebelahnya. Dia melihat Tin yang juga menoleh ke arahnya, tapi Tin segera berbalik untuk melihat ke tempat lain.

"Errr... siapa yang kamu maksud Khrab?"

Tin menahan napas, seolah ragu untuk terus bertanya, dan setelah itu, dia berbicara lagi dengan suara pelan.

"Orang itu... Can..."

"Kamu mau bertanya apakah aku pernah melihat Can, kan?" - Pete membenarkan apa yang dikatakan Tin sebelumnya, karena suaranya pelan dan tidak bisa dimengerti.

"...."

"Tin..."

YA... "Pada akhirnya, Tin mengakuinya, hal ini membuat Pete langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas, padahal ia sudah melihat Deli menjawab pesannya. Namun, dia juga sangat penasaran dengan apa yang terjadi di antara mereka berdua."

Di satu sisi, Can menanyakan nomor telepon Tin dan di mana dia memarkir mobilnya, dan di sisi lain, Tin juga bertanya tentang Can, err... Kedua matanya mengerjap-ngerjap, situasi ini tidak sederhana, mereka berdua bertingkah sangat aneh.

"Aku sudah melihatnya sebelum ujian, tapi sekarang kupikir mereka juga sedang menjalani ujian lainnya."

"Terus...."

"Terus ?" Pete mengangkat alisnya, dan Tin yang di sebelahnya menghela napas."

"Lupakan saja, tidak apa-apa"

Love By Chance ( Cinta Secara Kebetulan) -  Terjemahan Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang