34 : Kemajuan

46 4 0
                                    

🖤❤️🖤❤️

AE

Aku tidak tahu apakah aku harus tertawa atau menangis saat ini.

Atau menurutku... Aku seharusnya khawatir.

"Hei... Apa kamu tidak apa-apa ?"

Aku bertanya pada Pete saat ini. Dia terlihat sangat gugup.

Sekarang kami berada di apartemennya. Tapi entah kenapa, dia terus menjatuhkan kartu kuncinya. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya, tapi dia terlihat sangat tegang.

" Hei, hei, Pete ... Hati-hati."

Aku harus mengingatkan Ai'Pete untuk berhati- hati saat dia tersandung keset itu dan hampir terjatuh, tapi dia berdiri, tersenyum dan memberitahuku bahwa dia baik-baik saja. Dan setelah itu, dia terbentur kursi karena dia tidak melihatnya dalam perjalanan menuju kamarnya.

Aku tahu kenapa dia bertingkah seperti itu, karena aku juga merasakan hal yang sama dengannya dan aku menjadi gugup saat aku masuk ke apartemen pacarku.

Siapa yang tidak gugup?

Terakhir kali aku ke sini adalah pada saat yang sama dengan Pete dan aku.. Kalian tahu maksudku.

Kalian boleh menyebut aku gila atau apalah, tapi melihat pacarku bertingkah aneh hanya karena dia gugup entah kenapa membuatku sedikit rileks. Itu membuatnya terlihat sangat manis, aku ingin menggodanya lagi.

"Aku... Err... aku baik-baik saja, Khrab... aku baik- baik saja..."

Dia tertawa canggung sambil mengusap lutut kirinya. Wajah cantik itu berubah menjadi wajah seorang anak kecil yang khawatir orang tuanya akan memarahinya karena kecerobohannya.

Tahukah kalian? Terkadang, aku melihat Ai'Pete lebih terlihat kekanak-kanakan dibandingkan Nong'Yim.. Dan ketika aku mengatakan "kekanak-kanakan", yang aku maksud adalah seseorang yang membutuhkan orang lain untuk menjaganya, bukan seperti apa yang ada dalam pikiran kotor kalian saat ini.

"err... aku akan mengambilkanmu minuman na, khrab... Err... Ae mau minum apa? Aku punya Coca cola, jus jeruk, teh hijau, err... Apa lagi, yah...? Bibi Jiew, dia sebenarnya membawa banyak terakhir kali dia datang ke sini."

Tanpa dia sadari, aku telah memperhatikannya cukup lama. Dia memiliki kecenderungan untuk banyak bicara setiap kali dia merasa gugup, mungkin dalam upaya mengalihkan pikirannya ke hal lain.

Lihat apa yang dia lakukan sekarang. Anggap saja sebagai contoh.

Dia membiarkan pintu lemari es tetap terbuka seolah-olah dia ingin suhu dingin yang datang menerpa wajahnya yang hangat untuk menghilangkan kegugupannya dari dalam dirinya atau semacamnya.

Dan sejujurnya, perilaku aneh yang dia tunjukkan memberiku keberanian untuk melakukan sesuatu.

Bukan hal yang aneh lagi bagiku melihatnya terkejut saat aku melingkarkan lenganku di pinggangnya dari belakang untuk memeluknya erat. Jadi sebelum dia melepaskan botol minuman dari tangannya, aku sudah mengambil benda itu untuk menjauhkannya darinya.

Mmmm...

Aku bisa mencium aroma parfumnya yang harum...

Ini memabukkan.

Aromanya memberiku kenyamanan aneh yang belum pernah aku rasakan dengan apa pun atau siapa pun sepanjang hidupku.

"Bagaimana jika kita melakukannya lagi?"

"..... "

Aku tidak bisa melihat reaksi wajah Pete saat ini. Namun, dia mengangguk sebagai jawabannya tanpa melihat langsung ke arahku.

Love By Chance ( Cinta Secara Kebetulan) -  Terjemahan Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang