39 : Keluarga Medthanan

27 4 0
                                    

💙💚🖤❤️

NORMAL

-.... Itulah alasan mengapa aku tidak mempercayai siapa pun... Tapi saat ini, aku ingin mencoba mempercayaimu. "

Saat kata-kata itu keluar dari mulut Tin, Can berdiri di sana dengan kaget, menatap pria itu dengan mata terbelalak. Aku tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. Untuk sesaat hanya ada keheningan dan hanya sesekali suara mobil yang lewat.

Saat ini Can menatap wajah pria yang paling dibencinya tiba-tiba terlihat begitu menyedihkan dan ia merasa kasian.

Dia tidak bisa menjelaskan kenapa dia merasa begitu kasihan pada Ai'Tin saat ini, tapi mata itu terlihat sama seperti mata Gucci saat hari pertama dia mengadopsinya.

Tatapan mata Ai'Tin terlihat begitu kesepian, sedih dan membutuhkan seseorang untuk melindunginya.

Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini, tapi entah kenapa, aku tiba-tiba teringat saat aku menemukan seekor anjing liar dari kuil dan membawanya pulang untuk dipelihara menjadi milikku. Aku masih bisa membayangkan sorot mata Gucci. Sorot mata ini sama persis seperti Gucci saat pertama kali aku menemukannya. Berkat mata inilah aku membawanya pulang anjing liar Gucci, dan aku menyembunyikan dari ibuku karena aku takut ibu tidak setuju aku memelihara Gucci.

Dan jika...

Orang yang berdiri di depanku sekarang...

Bagaimana jika dia sebenarnya bukan orang jahat seperti yang kukira?

Dengan ragu-ragu... Can berbicara kepadanya dengan gagap.

"Ai'Tin... Err... maaf. Aku tidak bermaksud berbicara terlalu keras padamu. Bagaimanapun, ini salahmu. Selama ini, kamu sangat buruk dan tiba- tiba kamu memberitahuku segalanya tentang keluargamu, err.... Jadi... tentang apa yang aku katakan sebelumnya... Aku... Err... maafkan aku..."

Can sekarang ini tidak tahu harus berkata apa biasanya dia sangat cerewet, tiba-tiba dia tergagap, dia takut perkataannya sendiri bisa menyakiti hati orang di depannya.

Dia harus lebih berhati-hati kali ini..

Sampai-sampai emosi yang dia rasakan berubah dari sangat marah menjadi perhatian yang tulus..

Terukir senyum jahat di sudut bibirnya, Tin merasa puas saat melihatnya mengira dia begitu menyedihkan saat ini.

"Kamu benar-benar mengira aku akan mengatakan hal seperti itu, kan?"

!!!

"Hah...?"

Bingung...

Seperti inilah reaksi Can setelah dia menatap kosong ke wajah Tin yang mengejeknya. Detak jantungnya meningkat lebih cepat dan darahnya mendidih saat dia melihat seringai pria di hadapannya itu mengarah langsung ke arahnya.

Sudah terlambat bagi pemuda malang itu untuk menyadari apa yang terjadi saat ini.

"Ck... Ck... Ck... Hanya beberapa kata yang menyentuh dan kamu sudah percaya dengan apa yang aku katakan? Kamu.... benar-benar bodoh seperti yang kukira."

(mencengkeram leher Tin)

"Kamu benar-benar bajingan! Ai'Tin! Kamu berani berbohong padaku!!"

Wajah Can memerah karena marah, karena merasa ditipu lagi oleh orang yang tampak begitu menyedihkan di hadapannya beberapa waktu lalu. Dan mulai dari sekarang, dia tidak akan percaya apa pun tentang Tin lagi.

SHIIT!!

Aku sudah berusaha untuk tidak mudah mempercayainya, tapi kenapa aku langsung percaya kata-katanya?

Love By Chance ( Cinta Secara Kebetulan) -  Terjemahan Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang