31 : Ciuman Pertama TinCan

56 2 0
                                    

💙💚💙💚

🎶Jika cinta terlalu kejam padamu... Tolong beritahu aku, Biarkan aku membantumu mengeringkan air matamu. 🎶

Menjelang sore, monyet albino dari tim sepakbola bernyanyi dengan gembira sambil berjalan di sepanjang jalan kampus.
Sepertinya suasana hatinya sedang bagus hari ini.

Mengapa tidak? Kelasnya di batalkan hari ini. Pertandingan persahabatan akan segera di mulai, semua orang di tim sepak bola bersemangat.

"Tahun ini Departemen olah Raga harus menang. "

Can berkata penuh semangat dengan tinjunya terangkat tinggi ke langit. Dia sedang memikirkan apa yang dikatakan para senior tentang apa yang terjadi tahun lalu. Mereka kalah dalam pertandingan melawan Fakultas Teknik, sehingga mereka harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan kembali posisi mereka demi kebanggaan departemennya.

"Tapi aku tidak ingin bersaing dengan Ai'Ae Menyadari bahwa dia seharusnya tidak mengatakan itu, Monyet Albino mengatupkan bibirnya erat-erat. Dia dan Ae adalah teman baik dan aku tidak bisa melihatnya kecewa jika Ai'Ae kalah."

Ini seharusnya hanya pertandingan persahabatan, tapi seniornya memberikan tekanan yang sangat besar padanya sehingga membuatnya merasa sedikit tidak enak.

Sambil mengangkat bahunya, Can kembali bernyanyi dengan suaranya yang sedikit tidak terdengar saat dia berjalan dari Gedung sains menuju stadion olahraga. Di sinilah orang-orang dari departemennya biasanya bertemu. Namun entah kenapa, dia melihat seseorang yang menyebabkan mood nya langsung hancur.

Kenapa aku harus bertemu orang dengan bermulut beracun ini di sini?

Aku kenal dua tuan muda ini, tapi kepribadian mereka berdua sangat berbeda. Salah satunya adalah malaikat tampan seperti Pete, dan satunya lagi iblis Tin dengan mulut beracunnya. Tin saat ini sedang bersandar di samping mobil mahalnya, bertingkah seperti sedang syuting video musik atau semacamnya.

Apa yang harus aku lakukan?

Haruskah aku mengambil jalan lain? Berengsek! Melihat wajahnya saja membuatku kesal!

SHIAA! Suasana hatiku yang tadinya sangat baik sampai orang menyebalkan ini muncul dan menghancurkan moodku.

Apa-apaan ini? Kampus ini sangat besar. Mengapa dia harus memarkir mobilnya di sini?

Kriing

Can terdiam begitu mendengar telepon orang lain berdering. Tin mengeluarkannya dari saku celananya, melihatnya selama satu menit sebelum menjawab panggilan. Meski jaraknya agak jauh dari tempat Can berada, jadi Can harus berjalan lebih dekat untuk mendengar percakapan mereka.

Bukannya aku ingin mengupingnya. Aku hanya ingin tahu siapa teman si brengsek ini.

Selain Pete, tidak mungkin dia punya teman yang bisa di ajak bicara di teleponnya.

"Apa yang kamu inginkan?!"

Bahkan cara dia menjawab telepon sangat kasar.

"Apa yang sebenarnya kamu inginkan, ibu?

SHIAA! Itu panggilan dari ibunya. Tapi lihat bagaimana dia berbicara pada ibunya sendiri !

Can berpikir jika itu adalah ibunya, dia akan memukulnya sampai mati karena berbicara kepadanya dengan nada seperti itu.

Lihat dia? Ternyata aku benar.

Pantas saja tidak ada yang mau berteman dengan orang brengsek sepertimu.

Mulutnya membentuk senyuman. Membuka kupingnya lebar-lebar dan mencondongkan tubuhnya sambil mendengarkan percakapan. Aku berharap mendapatkan beberapa informasi berguna yang dapat aku gunakan untuk menanggapinya nanti.
Sesuatu seperti anak yang tidak mendapat kasih sayang atau sesuatu yang lebih menyenangkan yang bisa aku gunakan untuk melawannya.

Love By Chance ( Cinta Secara Kebetulan) -  Terjemahan Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang