23 : Kerumah Pacar Untuk Pertama Kalinya

55 7 1
                                    

🖤❤️🖤❤️

NORMAL

"Apakah kamu mau bertemu dengan Nong'Yim?"

Sejak percakapan terakhir mereka kemarin, tiba tiba Ae mengajaknya untuk bertemu keponakannya.

"Bolehkah aku pergi? Ya, ya... Aku ingin pergi!"

Ae ingin memperkenalkan pacarnya kepada keponakannya, sementara Pete sangat ingin bertemu langsung dengan Nong Yim setelah melihat fotonya.

Beginilah cara Pete dan Ae berakhir bersama di dalam mobil dalam perjalanan menuju Thanon Tiwanon-Pathum Thani, yang akan membawa mereka ke provinsi Nonthaburi.

Alasan di balik ajakan Ae yang tidak direncanakan itu sederhana saja. Aku tidak bisa berhenti memikirkan wajah bahagia Pete saat dia memilih hadiah terbaik untuk keponakan cantiknya di mal.
Ditambah lagi, dia memamerkan betapa imutnya Nong'Yim di depan staf toko nampaknya cukup seru juga.

Ae sangat mencintai keponakannya sehingga setiap kali seseorang menunjukkan menyukainya, dia pun sangat bahagia.. Apa lagi jika orang itu adalah orang yang kamu cintai, bukan?

Ini seharusnya menjadi waktu yang tepat bagi Ai'Pete untuk bertemu dengannya.

Pertanyaan itu muncul setelah Ae mencuri ciuman dari balik kotak mainan di toko itu saat tidak ada yang melihat. Dia masih bingung dan diam saat dia tiba-tiba di cium oleh bibir pemain sepak bola itu, jadi ketika Ae menanyakan hal itu, dia sangat senang hingga dia langsung berkata "ya".

Pete selalu ingin bertemu langsung dengan Nong'Yim sejak Ae terus mengirimkan fotonya selama percakapan LINE mereka di telepon.

Tapi sekarang kalau dipikir-pikir, satu- satunya pertanyaan yang dipikirkan Pete adalah, bagaimana Ae akan memperkenalkanku pada keluarga Ae?

"Terima kasih sudah mengizinkanku membawa sepeda roda tiga di mobilmu, dan juga.. Sudah datang menjemputku pagi ini..."

Ae berbicara saat musik samar yang diputar di stereo mobil diputar di latar belakang. la melirik kendaraan mainan yang terletak di kursi belakang sambil berusaha untuk tidak menatap wajah tampan Pete yang tersenyum tipis di sampingnya.

" Sama-sama, Khrab. Meskipun aku benar-benar sangat ingin menjemputmu."

"Setidaknya izinkan aku naik bus kapan- kapan... Akhir-akhir ini, aku mulai terbiasa dengan mobil Mercedes-mu, aku bahkan mulai merasa sulit untuk duduk di bus sekarang."

Anak laki-laki yang lebih pendek berbicara sambil menggelengkan kepalanya.

Pete kemarin memberitahunya bahwa dia ingin menjemputku di asrama, tapi karena aku tidak ingin Pete bolak-balik, aku menyarankan agar aku naik bus untuk menemuinya di jalan.

" Bagaimana biasanya kamu sampai di rumah?"

Pete melanjutkan percakapannya. Sepanjang jalan, dia khawatir tentang bagaimana harus bersikap di depan keluarga Ae. Dia tidak ingin pertemuan pertamanya dengan mereka berakhir berantakan.

"Dengan Bus. Ada rute menuju Pak Kret. Lalu, aku menggunakan kendaraan umum untuk pulang.. Tidak terlalu lama. Aku hanya tidak suka bolak-balik di hari kerja. Terlalu ramai dan aku berusaha menghindarinya sebisa mungkin,"

Ae menjelaskan kepada Pete yang terlihat cukup tertarik.

" Tetapi bagaimana kalau Ae ingin membawa pulang barang? Seperti sepeda roda tiga ini misalnya. Bagaimana cara Ae melakukannya?"

Pete bertanya sambil berpikir karena dia tidak ingin pacarnya salah paham. Dia tidak ingin Ae merasa seperti dia memanfaatkannya, yang, tentu saja, tidak akan pernah terjadi dalam pikiran terliarnya. Itu hanya rasa ingin tahu.. Dia tahu Ae adalah pria yang kuat, tapi dia tidak bisa membayangkan bagaimana dia bisa membawa pulang barang-barang berat sampai ke rumahnya.

Love By Chance ( Cinta Secara Kebetulan) -  Terjemahan Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang