36 : Di Mata Orang Lain

30 4 0
                                    

🖤❤️🖤❤️

AE

Sepanjang hidupku, aku adalah orang yang jarang mengungkapkan perasaanku melalui ekspresi wajah. Biasanya aku memasang wajah mengintimidasi, dan orang-orang menggambarkanku sebagai orang yang "garang", tapi saat ini menurutku aku terlihat cukup gugup.

Kenapa?

Yah, karena saat ini aku sedang berdiri di depan rumah Ai'Pete.

Hey! Ada seekor anjing liar menggonggong di luar rumahnya.

Ya, dan anjing liar itu adalah aku..

Aku menghela napas dalam-dalam beberapa kali setiap aku melihat pada rumah besar berlantai dua yang berdiri megah di hadapanku ini. Aku tidak tahu konsep apa yang mereka gunakan. Apakah itu Eropa? Mediterania? Victoria?

Terserah.. Selama rumah Pete terlihat seperti ini. Satu-satunya hal yang aku tahu adalah bahwa rumah ini benar-benar mirip dengan istana yang aku lihat di serial televisi yang dimiliki oleh para protagonis kaya dalam cerita tersebut.

Cukup!.. Intinya saat ini aku hanyalah seekor anjing liar yang berjalan menuju tempat mewah.

Dulu, aku tidak pernah peduli seberapa kaya teman-temanku. Aku tidak terlalu peduli ketika aku bermain di rumah mereka yang besar, aku juga tidak kagum dengan perabotan mahal mereka. Aku hanya harus memastikan aku tidak menyentuh apa pun, kalau tidak aku tidak akan bisa keluar hidup-hidup kalau-kalau aku merusak sesuatu.

Bagaimanapun, mereka adalah temanku. Tidak peduli seberapa kaya atau miskinnya mereka, selama mereka menganggap aku sebagai teman mereka, aku pun melakukan hal yang sama.

Meski kali ini berbeda.

Baru kali ini aku merasa rendah diri dengan kekayaan Ai'Pete.

Aku tidak tahu. Mungkin karena dia pacarku, hingga membuatku merasa seperti ada lubang hitam yang tiba-tiba muncul dari dalam hatiku dan menyedot jiwaku. Ditambah lagi, ada tangan besar yang menampar wajahku untuk membangunkanku ketika aku menyadari bahwa aku mungkin tidak bisa membuat Pete bahagia.

Itu tidak benar, Ai'Ae... Meski kamu tidak punya uang? Tapi kamu masih bisa merawatnya dengan baik, bukan?

Aku terus mengatakan pada diri sendiri hal ini berulang kali untuk tetap tenang sebisa mungkin. Tidak seperti Pete, dia terus menatapku sejak kami tiba, khawatir aku tidak akan menyukai rumahnya.

Dari semua hal yang aku khawatirkan adalah ...

Ya... Pacarku yang tampan ini terkadang mudah dibaca.

Rumahmu besar sekali, Ai'Pete.

"Dan rumahmu sangat indah. Itu sangat cocok dengan penampilan tuan muda sepertimu."

Aku mengatakan itu untuk membuatnya tersenyum. Entah kenapa, aku bisa melihat kesedihan di sudut matanya.

"Rumah ini adalah hadiah pernikahan yang dibelikan nenekku untuk orang tuaku.. Namun ketika mereka berpisah, nenek memutuskan untuk memberikannya kepada mantan menantunya."

"...."

Aku hanya terdiam di tempatku berada ketika aku mendengar Ai'Pete membicarakan latar belakang keluarganya yang rapuh. Semua pikiran yang tadi tentang membandingkan diriku dengan dia telah hilang sepenuhnya.

Sekarang setelah aku melihatnya, orang-orang akan berpikir dia memiliki segalanya...

Tentu saja..

Bagaimana aku bisa melupakan hari pertama kami bertemu ketika Ai'Pete masih menjadi pria lemah yang ingin aku lindungi seumur hidupku?

Love By Chance ( Cinta Secara Kebetulan) -  Terjemahan Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang