Main cantik denganmu, Mas (END)

18

Ya, dulu semasa ia pertama kali mengenal Andrew sebagai CEO kaya raya yang menjadi kebanggaan negara dan publik akibat prestasinya, tak pelak membuat Rachel jadi berkesumat untuk merebut hatinya.

Seperti yang ia katakan didalam hatinya, sesuatu yang sudah ia jadikan tujuan untuk dimiliki, akan segera ia miliki... meskipun berdarah darah dulu ia berjuang mendapatkannya. Sekalipun itu adalah suami orang.

Ambisi Rachel pada Andrew membuat dirinya masuk ke dalam lingkup perusahaan AND Group dan atas kerja samanya dengan orang internal perusahaan, ia pun akhirnya bisa bekerja sebagai sekertaris Andrew tanpa perjuangan yang berarti.

Meskipun awalnya mulus, namun hal setelahnya tidak berlanjut sama seperti sebelumnya. Perusahaan tahu, jika ia tidak cukup berguna bekerja disana.

Banyak kesalahan yang ia lakukan, mulai dari hal terkecil, kelupaan sesuatu hingga jadwal meeting yang ngaco. Semua berantakan akibat ulahnya.

Rachel mulai tidak betah bekerja disana, ia dijadikan bahan perbincangan para karyawan lain. Ia hampir ingin menangis, lalu Andrew secara tiba tiba mendatanginya yang sedang mengumpet dibawah meja seperti anak kucing.

Kemudian Andrew menawarkannya sebuah sapu tangan.

Mulai dari saat itu, Rachel pun jatuh cinta pada Andrew. Dirinya yang semula hanya memiliki ambisi untuk mencuri perhatian Andrew jadi memiliki keinginan kuat untuk merebut cinta Andrew dari Alika.

Perjuangan berdarah darah pun ia lakukan, ia lancarkan skema dengan sangat baik sesuai skenario yang ada di otaknya.

Hingga pada akhirnya, pria itu bertekuk lutut dibawah kakinya, menjadi miliknya seorang, menjadi suaminya kini, menjadi ayah dari bayi yang sedang dikandungnya.

Jika saat ini Alika kembali dapat merebut hati Andrew darinya, sungguh... ia sangat tidak rela! apalagi kedua orang tua Rachel begitu membanggakan anak perempuan satu satunya itu karena bisa menikahi seorang konglomerat yang menjadi salah satu kebanggaan publik itu.

Ia mencintai Andrew dan telah berhasil merebutnya dari Alika. Semua perjuangan itu, tidak boleh tersia siakan begitu saja!

Tiba tiba Rachel bangkit dari kursi yang ia duduki. Semua yang sedang berkumpul dengannya pun terkejut. Apalagi ketika Rachel sudah memakai tas bahunya seakan berniat pergi. "Lo mau kemana Hel?" tanya Gina curiga.

"Ke sarang serigala." ucap Rachel langsung pergi meninggalkan mereka.
Di lain tempat, Alika tampak berdiri diantara kumpulan para karyawannya. Disebelahnya Albert terlihat menemaninya dengan setia.

Jika ditanya, apa alasan mereka berkumpul disana, jawabannya adalah.... ini merupakan aksi balas dendam Alika kepada mereka yang membicarakannya dibelakang seputar gosip hangatnya perihal suami bayarannya.

"Saya menegaskan kepada kalian untuk tidak ikut ikutan media atau menggembor gemborkan masalah pribadi saya ke publik. Satu kata pun terlontar dari mulut kalian perihal masalah ini, maka akan saya pecat kalian saat ini juga, tanpa secuilpun uang pesangon!

Kalian juga akan dipecat dalam keadaan tidak memiliki paklaring pekerjaan, seperti yang sudah kalian ketahui, paklaring pekerjaan sangat penting... kalian yang sudah lama bekerja disini tentu akan kerepotan karena tidak memiliki sertifikat itu, kerja kalian disini selama ini akan bernilai percuma!" tegas Alika.

Semua saling menunduk takut tanpa ada satupun yang berani berbisik atau mengusikkan anggota tubuh sedikitpun. Suasana tampak sangat hening, mirip suasana kuburan di malam hari.

"Kalian mengerti?!" tandas Alika, semua serentak mengatakan mengerti meskipun masih diselubungi rasa takut.

"Saya tegaskan sekali lagi, untuk yang terakhir kalinya! berita yang saat ini sangat hangat diperbincangkan publik tidak sepenuhnya benar dan tidak ada hak bagi kalian untuk membicarakan hal itu lalu mengembangkan topik itu menjadi lebih luas! padamkan berita itu dengan cara kalian sendiri! dengan tidak ikut mengeluarkan suara ataupun ikut campur! paham? jika paham, saat ini juga kalian sebarkan pengumuman ini pada semua karyawan yang bekerja di perusahaan ini! cepat!" titah Alika yang langsung membubarkan kumpulan itu dan membuat mereka pergi keluar dari ruangan tersebut.