Di Cardinal Group, Amerika.
Lucas sedang mengecek laporan keuangan perusahaan.Tepatnya sejak tiga hari yang lalu, Lucas resmi menjabat sebagai presiden direktur menggantikan Beatrice.
Merunut dari surat perjanjian harta warisan yang ayahnya tinggalkan, seluruh aset dan perusahaan itu sendiri kini dipegang oleh Lucas.
Lalu Beatrice yang jabatannya turun dari kursi pimpinan, kini hanya mendapatkan 20% dari harta warisan itu.
Semua harta warisan sepeninggal Kenrich dibagi rata kepada paman, tante dan bibinya.
Meski pada nyatanya Lucas paham sepenuhnya, kalau dibelakang mereka menggerutu akibat dari harta warisan yang menurutnya kurang itu.
Mereka menuntut lebih harta warisan tersebut untuk keluarga mereka.
Meski tidak dikatakan secara terang-terangan didepan Lucas. Dibelakang mereka diam-diam memainkan segala skema untuk saling berebut harta warisan yang lebih serta jabatan perusahaan yang tinggi.
Lucas hanya bisa mengelus dada menerima semua tipu daya mereka.
Khusus hari ini dirinya pulang siang dari yang biasanya sekitar jam 4 sore.Lucas mencoba untuk berkunjung ke rumah neneknya yang berada di daerah pegunungan sana.
Akan tetapi Alika tiba-tiba menelepon dirinya, yang mengakibatkan dirinya mereject berkali-kali telepon itu karena posisi mobil dalam keadaan kencang dan turun naik karena sudah masuk daerah pegunungan.
Akan tetapi setelahnya Lucas langsung menerima chat dari Alika. Dirinya segera membuka chatnya dan beritahu jika dirinya sedang dalam perjalanan.
Tapi sayangnya mobil keburu menyerong ke kanan karena kecepatannya yang terlalu tinggi bahkan sangat disayangkannya lagi rem mobil tidak berfungsi, hingga menyebabkan dirinya terpaksa banting setir ke kiri, sampai pada akhirnya mobil pun terjun ke jurang.
Disaat yang sama, di rumah sakit. Alika sedang tiduran di kasurnya. Ia mencoba meraih gelas diatas meja. Akan tetapi gelasnya tiba-tiba jatuh dan pecah.
Alika merasa kaget karena itu, entah kenapa seperti ada firasat tidak enak didalam hatinya terkait Lucas. Apakah mungkin, terjadi sesuatu padanya nun jauh disana?
Sejak tadi Alika coba menghubunginya, akan tetapi tidak diangkat. Bilangnya sih sedang dalam perjalanan dan tidak bisa menerima teleponnya.
Alika pun menurut saja dan beralih mendiamkannya setelah kata ok.
Sejujurnya Alika khawatir terjadi apa-apa dengan Lucas. Dia baik-baik saja kan ya sekarang? Kenapa mendadak perasaannya tidak enak, bahkan sampai menjatuhkan gelas?!
Setelah menunggu beberapa waktu, Alika pun menerima telepon dari Lucas. Nah, kebetulan. Mungkin Lucas mau mengabari kalau dirinya sudah sampai. Alika pun dengan cepat segera menjawab teleponnya semangat.
Akan tetapi suara orang lain yang didengarnya, seperti orang bule, memakai bahasa inggris.
Alika dengan heran pun melihat kembali ke nama kontak di layarnya. Benar kok itu nama Lucas. Tapi kenapa yang menerima orang asing? Apa dia sedang prank?
"Iya ada perlu apa ya?" tanya Alika dalam bahasa inggris.
"Dengan sangat menyesal kami mengucapkan belasungkawa, suami anda dinyatakan hilang dalam kecelakaan tunggal di sebuah pegunungan wilayah xxxx. Kami harap anda bisa tabah menerima ini." ucap pria tersebut. Seketika air mata Alika langsung terlintas jatuh ke pipi.
Bahkan ponselnya terlepas tanpa sadar dari genggaman.
"Lucas... ah... Lucas... kenapa.. kenapa begini... hiks... Lucas...hiks." tangis Alika sangat pilu serta dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Main cantik denganmu, Mas (END)
General FictionAlika Soedirja seorang pengusaha yang melakukan aksi balas dendamnya kepada mantan suami yang berselingkuh dengan cara melakukan permainan cantiknya dengan mencari seorang pria yang bisa dijadikannya suami di salah satu biro jodoh terkenal di jakart...