27

3.2K 123 3
                                    

Di restoran italia.

Lucas duduk bersebelahan dengan Alika, lalu didepannya ada adiknya Angela dan Albert yang saling duduk bersebelahan.

Didalam suasana canggung itu, Lucas pun segera memecah keheningan saat itu.

"Kok sepi?" tanya Lucas terkekeh. Mereka jadi ikut terkekeh saat itu pengecualian Albert yang masih datar seperti tol. Angela tiba-tiba berkata, ikut membantu memecahkan kekakuan saat itu.

"Eh ngomong-ngomong katanya Mbak Alika habis sakit ya kemarin?" tanya Angela.

"Iya, ringan sih sakitnya enggak berat." balas Alika.

"Sakit apa Mbak?" tanya Angela penasaran.

"Masuk angin, badan pegal, perut mual gitu." balas Alika, Angela langsung senang mendengarnya.

"Wah yang bener Mbak? Jangan-jangan lagi ngisi lagi?" tanya Angela antusias. Alika terkekeh. Lucas ikut terkekeh.

"Ngisi air maksudnya?"

Alika berkata gugup. "E-enggak tahu deh, belum cek testpack." ucap Alika.

"Cek aja Mbak, barangkali beneran lagi hamil." ucap Angela.

Lucas menyindir. "Kamu nih kayaknya senang banget istri kakak punya anak." ucap Lucas terkekeh.

"Iyalah, udah enggak sabar nimang bayi. Supaya nanti bisa diciumin hehe." tawa Angela. Mereka saling tertawa saat itu.

"Perkataan kamu itu mirip sama perkataan Ibunya Mbak." balas Alika tertawa.

"Udah cocok kan Al dia jadi ibu mertua? Udah Angel gantian aja jadi ibu mertua Kakak." ucap Lucas menyindir, Angela mencibir.

"Apasih yee.."

Disaat mereka saling asyik mengobrol, tiba salah satu dari mereka teralihkan pandangannya ke dua orang yang berjalan menuju mereka saat itu. Lucas maupun Alika terbelalak ketika menyadari kehadiran mereka.

Rachel tertawa.

"Hebat ya... lagi-lagi ketemu sama duo racun disini." ucap Rachel yang langsung memicu kekesalan di hati Lucas. Ia segera bangkit dan membalas.

"Siapa yang lebih racun dari wanita yang pernah merebut suami orang dengan sengaja?" tandas Lucas.
Andrew langsung membela Rachel.

"Heh pengecut sekali anda, lawan saya jangan istri saya!" tandas Andrew.

"Siapa yang melawan? Saya hanya membalas." dalih Lucas. Alika langsung bangkit dan menengahi mereka.

"Sudah, sudah. Lucas ayo kembali duduk. Hiraukan saja mereka." ucap Alika mengajak Lucas kembali duduk.

Sayangnya Rachel tidak ingin semua ini berakhir begitu saja. Ia masih teramat dendam dengan wanita yang sudah menggugurkan janin didalam kandungannya.

"Saya tuh heran ya, kenapa tiap kali kesini selalu saja ketemu dengan kalian. Kalian ini menyusun rencana apa sih sebenarnya? Kok kayak tahu aja gitu kita mau kesini, mau ngapain sih? Mau pamer gitu karena hidupnya sudah bahagia? Atau mau pamer karena sudah berhasil menggugurkan bayi di kandungan saya?!" tandas Rachel langsung membuat banyak orang disekitarnya mendengar dan membuat mereka jadi konsumsi publik.

Angela yang melihat hal ini tampak tidak terima. Apalagi itu menyangkut harga diri kakak iparnya maupun kakaknya sendiri. Ia bangkit untuk membela.

"Jaga bicara anda ya, seberapa banyak pun kata penekanan yang anda lontarkan. Tidak akan bisa membuat mereka berdua terlihat jahat. Karena pada dasarnya semua perkataan yang anda keluarkan hanyalah penuduhan tidak berdasar." bela Angela.

Main cantik denganmu, Mas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang