23

3.3K 140 0
                                    


"Dia itu ya... aku kira dia seorang malaikat yang memiliki niat tulus untuk membantuku. Tapi nyatanya.. dia benar benar memiliki motif untuk menggodaku dan membuatku memiliki hutang budi padanya lalu kemudian berpaling padanya, mennggalkan Yustaf! Dipikir aku wanita seperti apa?!" ucap Alika kesal.

Albert terdiam mendengar perkataannya. Ia ikut kecewa dengan hal ini.

"Lalu bagaimana dengan kerja sama dan rencana akuisisi ini?" tanya Albert.

"Batal! aku tidak mau seluruh aset perusahaanku bahkan tubuhku ikut dibeli olehnya! dipikir dia orang paling kaya?! dipikir dia satu satunya orang didunia ini yang tersisa?!" tandas Alika.

Albert menghela nafas, ia tampak lelah dengan semua permasalahan ini. Ia coba mentidakperdulikan hal ini dan beralih menyalakan mobilnya kemudian berkata.

"Terserah anda saja." ucapnya.

Malam harinya Alika yang sedang tertidur diatas kasurnya tiba tiba merasa jika tubuhnya seakan dipeluk oleh seseorang.

Alika pun segera membuka kedua matanya dan terkejut ketika melihat Yustaf sedang mendekapnya dalam posisi tidur yang berhadapan dengannya.

Alika tersenyum melihat suami tampannya itu sedang terpejam. Alika coba mendekati wajah Yustaf senti demi senti hingga dahi mereka saling bersentuhan.

Alika memandang wajah Yustaf tanpa bosan seraya tersenyum, disaat itu juga ia bisa merasakan nafas yang keluar dari hidung mancung Yustaf menghangati wajahnya.

Alika tetap memandangnya detik ke detik, menit ke menit. Waktu terus berselang, ia tetap dalam keadaan seperti itu.

Alika melihat ke arah bibir manis Yustaf, ia majukan perlahan bibirnya mendekati bibir Yustaf namun perlahan ia menghentikan niatnya itu dan segera memundurkan wajahnya, ia hanya khawatir jika dirinya membuat bangun sang suami yang kini sedang terlelap.

Namun tiba tiba saja tangan kiri Yustaf bergerak mendorong belakang kepala Alika dan membuat wajah Alika maju dengan spontan dan bibir ranumnya menyentuh bibir manis Yustaf.

Bahkan pria itu cium sang istri hingga Alika kaget karena ternyata Yustaf memang sudah bangun sejak tadi dan dialah sang penyebab dirinya bisa akhirnya dicium oleh sang suami.

Setelahnya, mereka pun saling menyudahi ciuman itu dan perlahan memundurkan wajahnya. Alika tampak sangat malu malu ketika Yustaf terus menatapnya seraya tersenyum teduh. Alika bertanya. "Kamu belum tidur Yus?" tanya Alika.

"Sebenarnya sejak tadi saya belum tidur, kamu tahu apa yang menyebabkan saya belum tidur?" tanya Yustaf.

"Kenapa kok belum tidur? sekarang sudah cukup malam kan? kamu kok pulang telat sih sekarang? aku kira kamu pulang kerjanya sore, aku nungguin sampai jam delapan malam tahu, sendirian di kamar, nungguin kamu.." ujar Alika.

Yustaf membelai lembut pipi Alika dan mengusapnya. "Maaf ya. Kamu jadi nunggu." ucap Yustaf tersenyum.

"Kamu udah makan sekarang Yus?' tanya Alika.

"Sudah. Jangan jangan kamu tadi nungguin, karena mau makan bareng ya?" tanya Yustaf.

"Iyalah. Kamunya aja yang enggak peka." ucap Alika sebal.

"Maaf ya, lainkali akan lebih baik kamu hubungi saya dulu ya? kalau mau makan malam bersama. Soalnya belakangan ini di kantor sedang sibuk." ucap Yustaf.

"Sesibuk apa sih seorang admin di kantornya? aku penasaran banget deh dari dulu. Aku boleh kan nanyain tentang ini?" tanya Alika.

"Nanyain apa?" tanya Yustaf.

Main cantik denganmu, Mas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang