Kuntilanak itu kini tampak merintih kesakitan hingga membuat Alika terheran, bahkan wig rambut panjangnya terlihat miring.
Alika pun jadi sangat yakin dan melepas wignya itu dari kepala sang kuntilanak.
Mereka berdua tersentak. Alika langsung bertandas. "Kamu! Kamu hantu palsu!"
"Kok bisa ya tega membuat berita palsu seperti ini?! Kamu sengaja kan hah?!" tandas Alika emosi.
Kuntilanak palsu itu tertunduk malu. Ia pun bersegera bangkit untuk kabur tapi sayangnya Albert segera menangkapnya, melipat kedua tangannya ke belakang, hingga tidak bisa berkutik maupun melawan. Ia mendecih sebal.
Alika benar-benar tidak menyangka. Lihat saja, setelah ini pasti akan ketahuan siapa dalang dibalik semua konspirasi ini.
Tapi sayangnya setelah dilakukan interogasi pada hantu palsu tersebut, justru jawaban rancu dan ambigu yang mereka terima.
Sang hantu palsu mengaku jika dirinya melakukan itu karena untuk konten saja. Tidak ada maksud lain-lain seperti untuk menghancurkan bisnis.
Akan tetapi akhir dari jawaban mereka yang menjadi pertanyaan bagi Alika. Hantu palsu itu kembali berkata jika ia melakukan itu atas saran dari seseorang.
Nama orang itu pun yang jadi pertanyaan Alika saat itu. Inisial Putri dan seorang wanita berambut pendek. Dia sering pergi ke restoran italia yang sering Alika kunjungi.
Putri? Siapa gerangan perempuan itu? Kenapa tiba-tiba teringat dengan Rachel ya yang bernama tengah Putri?
Dan yang lebih meyakinkan lagi adalah kenapa bisa di restoran italia yang sering ia dan Rachel kunjungi?!
Apakah mungkin Putri itu benar-benar Rachel?
Alika pun coba mencari tahu dengan menyuruh Albert mendatangi restoran italia tersebut besoknya. Menanyakan apakah ada pelanggan yang melakukan pembayaran atas nama Putri disana.
Akan tetapi sayangnya pihak restoran tidak berani membeberkan atas nama siapa saja yang melakukan pembayaran disana. Apalagi bagi orang asing macam Albert.
Pada akhirnya Albert pun kembali ke kantor dan menemui Alika, mengatakan jika hasil penyelidikan itu nihil. Hal ini lantas membuat Alika bertambah bingung.
Kemudian esoknya Alika menyuruh Albert untuk kembali ke restoran mengecek secara berkala apakah mungkin orang yang dicurigai mereka ternyata benar adalah Rachel.
Dan ya! Di hari ketujuh penyelidikannya menyamar sebagai pelanggan di restoran tersebut, Albert melihat Rachel dan Andrew disana, duduk berduaan di kursi agak ujung, memesan makanan.
Ternyata tidak sia-sia pengorbanannya mengecek restoran ini setiap hari selama seminggu.
Sudah bisa dipastikan... jika Rachel adalah pelaku yang ketahuan untuk kesekian kalinya merencanakan banyak hal untuk menghancurkan reputasi perusahaan Alika's group.
Benar-benar tidak disangka jika semua ini adalah hasil dari rencana Rachel.
Tentu saja Alika merasa kesal atas hal ini, hingga besoknya dirinya pun mendatangi Rachel langsung ke rumahnya lalu melempar hasil print berisi artikel berita palsu tersebut."Ini semua ulahmu kan?!" tandas Alika.
Rachel mengernyit heran. "Apa sih?! Dateng-dateng udah ngegas gitu." ucap Rachel. Alika memungut kembali printout tersebut dan lempar ke tangan Rachel."Baca! Baca semuanya!" tandas Alika.
Rachel mengernyit ketika membacanya satu persatu. "Jangan asal nuduh ya, siapa yang--"
Belum selesai bicara Alika sudah menampar pipi Rachel saat itu. Rachel meradang.
"Apa-apaan sih!" Rachel melotot dan menjambak rambut Alika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Main cantik denganmu, Mas (END)
General FictionAlika Soedirja seorang pengusaha yang melakukan aksi balas dendamnya kepada mantan suami yang berselingkuh dengan cara melakukan permainan cantiknya dengan mencari seorang pria yang bisa dijadikannya suami di salah satu biro jodoh terkenal di jakart...