37

3.2K 89 0
                                    

Isi chat tersebut adalah...

"SAAT INI SUAMI ANDA ADA BERSAMA KAMI, TEMUI KAMI DI HELIOPLAZA SEKARANG JUGA. TANPA ADA PENGAWALAN ATAUPUN KETERLIBATAN POLISI." chat orang tak dikenal itu disertai foto tempat dirinya berada.

Alika segera bangkit dari kursinya dan bawa tasnya pergi dari sana detik itu juga. Menuju Helioplaza.

Beberapa saat kemudian Alika sampai di Helioplaza dan tepat dimana orang tak dikenal tadi mengirim pesan foto.

Alika menuruti titah sang penculik untuk tidak melibatkan polisi. Bahkan dirinya kesana pun hanya seorang diri tanpa pengawalan Rino.

Sudah pukul 14.00 tapi masih belum muncul juga orang tak dikenal itu. Alika segera mengirim chat lagi pada nomor tersebut.

"Saya sudah sampai ditempat sesuai foto. Anda dimana?!" chatnya seraya menaruh kembali ponselnya ke saku.

Alika menunggu hingga lumutan disana, tiba-tiba saja seorang pria memegang bahu kirinya, Alika lantas menoleh ke belakang.

Ia terkejut saat pria bertopi hitam itu lantas membekap mulutnya dengan sapu tangan lalu membuatnya pingsan sehingga jatuh ke pelukannya.

Pria ini membawa Alika pergi bersama teman-temannya lalu masuk ke dalam mobil.

Di kantor, Albert berulang kali menelepon ponsel Alika, akan tetapi tidak diangkat. Kenapa tiba-tiba pergi tanpa memberitahu? Kemana sebenarnya Alika pergi?!

Dia bahkan meninggalkan klien yang sudah memiliki janji dengannya. Benar-benar merepotkan. Albert pun berulang kali meminta maaf pada kliennya itu dan memintanya untuk bersabar menunggu.

Albert pun coba hubungi Angela pada akhirnya. Telepon tersambung. Angela berkata. "Albert? Kenapa telepon?" tanyanya dari seberang.

"Bu Alika dimana?" tanya Albert.

"Loh, bukannya ada di kantor sekarang? Memang tidak--"

Belum selesai bicara Albert langsung mematikan teleponnya dan segera cari sekeliling area kantor itu, mencari dimana keberadaan Alika.

Di sebuah rumah sakit. Amerika.

Lucas terbaring tidur diatas kasur putihnya, sebuah alat pendeteksi detak jantung terus berjalan stabil. Tepatnya sudah satu bulan Lucas terbaring tidur tanpa sekalipun dapat membuka kedua matanya.

Ia mengalami koma dan hingga sekarang belum juga sadar.

Entah apa yang membuatnya begitu betah dengan keadaannya yang seperti itu. Padahal... ada wanita yang selalu setia menunggunya untuk pulang.

Seorang perawat wanita segera masuk ke dalam ruang rawat tersebut dan mengganti infusannya dengan yang baru.

Namanya adalah Stacy, dia perawat yang memiliki tugas untuk mengurus Lucas selama terbaring koma satu bulan ini.

Bagi wanita berambut pirang ini, memandang Lucas adalah hobi yang begitu ia nikmati sepanjang hari.

Lelaki ini sangat tampan, bahkan Stacy tidak bisa membayangkan jika Lucas membuka kedua matanya dan menatapnya dengan tatapannya yang menusuk tajam, laksana membelah dadanya secara spontan.

Sayang sekali sudah satu bulan berlalu tapi masih belum ada perkembangan. Ia bahkan selalu berharap jika suatu saat nanti Lucas dapat terbangun dari komanya.

Setiap hari Stacy tidak bosannya memandang Lucas seraya tersenyum, bahkan sering ia memfoto dirinya bersama Lucas saat itu. Kata teman perawat lainnya dirimu sungguh bodoh.

Apakah kau berniat menikahinya heh?

Ya Stacy tahu itu, akan tetapi tidak apa-apa kan? Selama orangnya pun tidak melarang... err maksudnya orangnya tidak sadar dan belum terbangun dari koma.

Main cantik denganmu, Mas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang