Chapter 47 : Rumahku, Jiwooku💕

1.4K 207 7
                                        

Setelah beberapa jam mereka menunggu akhirnya pintu yang selama beberapa hari ini sudah tertutup itupun kini terbuka dan keluarlah Dr. Delein dari sana.

"Guru, bagaimana hasilnya?" Tanya Wooin mewakili yang lain.

"Hm? Bagaimana kalian tahu kapan aku akan selesai dan menunggu disini?"

"Sejak awal kami terus berada disini."

"Kalian menunggu disini berhari-hari?"

"Iya."

"..."

"Bagaimana dengan Jiwoo?"

"Ah... Maaf mengecewakanmu, aku tidak bisa mengobati temanmu sepenuhnya." Jawah Dr. Delein yang mengejutkan para remaja disana.

"Tidak bisa mengobati sepenuhnya... Apa maksud anda?" Tanya Iseul.

"Sekarang kedua tangannya bisa bergerak dengan normal, namun aku tidak bisa memperbaiki inti kekuatannya yang rusak. Rasa sakitnya memang sedikit berkurang tapi kadang-kadang dia masih akan merasa kesakitan."

"Eh...?"

"Setidaknya itu lebih baik, padahal awakened penyembuh dari setiap organisasi bilang kalau kedua tangannya tidak bisa disembuhkan." Kata Jisuk yang mengambil kabar baiknya mengenai Jiwoo, hingga yang lain pun merasa sedikit senang akan kabar dari teman mereka itu.

"I-iya benar, sekarang dia bisa beraktivitas seperti biasa."

"Terima kasih Pak." Ucap (Name), Jisuk dan Subin bersamaan dengan tulus seraya membungkuk yang kemudian diikuti Iseul.

"Guru, terima kasih banyak."

Mendengar ungkapan terima kasih dari anak-anak itu membuat Dr. Delein merasa agak terbebani.

"Melihat teman-temanmu dengan mataku sendiri, membuatku merasa tenang." Ucap Dr. Delein sambil menepuk-nepuk pundak Wooin.

"Sekarang aku mau pulang untuk istirahat." Pamitnya seraya beranjak pergi.

"Guru! Nanti saya akan mengunjungi guru." Seru Wooin yang hanya dibalas lambaian tangan dari sang guru.

"Ayo kita pergi menemui Jiwoo." Ajak Subin yang lantas diangguki yang lain.

😼😼😼

Malam harinya.

(Name) yang kini tengah diam-diam ke kamar Jiwoo pun tampak tengah duduk di kursi samping kasur Jiwoo sambil menatapi pemuda itu yang tidur dengan damai.

Tangannya pun bergerak untuk menyentuh surai cream Jiwoo lalu mengusapnya dengan gerakan lembut agar tak mengusik tidurnya.

"Entah kenapa... Melihat Jiwoo sering kali membuatku teringat tentang dia."

"Mungkin karena itulah aku terkadang merasa bersalah setiap kali melihatnya terluka atau pun menangis seperti tadi." Gumam (Name) yang teringat saat Jiwoo menangis ketika mereka sedang berbincang dengan Kaiden.

Drrkkk

(Name) yang menyadari kedatangan sosok asing ke dalam kamar rawat Jiwoo pun hanya abai dan memilih untuk menggenggam tangan Jiwoo yang masih terbalut oleh perban.

"Kau... Pasti muridnya yang kedua." Celetuk si sosok asing yang tak lain adalah Amyeong.

(Name) pun lantas menoleh dengan tatapan dinginnya yang berkilat tajam sebelum kemudian ia berteleportasi dengan sangat cepat ke hadapan Amyeong dengan tangan kanannya telah tergenggam sebuah belati yang mengarah tepat ke leher Amyeong yang tersentak kaget akan serangan tiba-tibanya.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang