✦ S1 | main [ 2 ]

1.6K 213 7
                                    

pada akhirnya mereka melanjutkan untuk bermain wahana lain karena saldo pada kartu nya masih sangat tersisa banyak, oh ya. dengan thorn yang masih memegang kantung belanjaan.

"kalian mau main apalagi?" tanya gempa saat mereka berdiri di tengah-tengah tempat wahana bermain dimana banyak sekali permainan yang menarik untuk dimainkan.

"coba, basket kak." request solar saat dari sisi mata nya menangkap sebuah mesin untuk bermain basket, thorn dan gempa terlihat tertarik dengan perkataan sang bungsu.

"basket, ya? tidak masalah, ayo." mereka bertiga pun bergegas menuju permainan yang di Inginkan oleh solar, disana terlihat ada beberapa remaja disebelah sana sedang memainkan permainan yang sama.

"siapa yang mau main dulu?" tanya gempa seperti biasa, solar dan thorn berpikir sejenak lalu tiba-tiba thorn mengingat jika gempa sama sekali belum mencoba permainan sekalipun sejak tadi.

"kak gem aja, daritadi belum main." balas thorn dengan raut wajah sedikit bersalah, gempa mengerjapkan matanya cukup kaget dengan ucapan adek nya, gempa tersenyum tipis lalu mengangguk. tidak masalah.

gempa menggesekkan kartu nya pada mesin nya kemudian permainan nya dimulai, ada timer yaitu sekitar 30 detik seperti permainan sebelum nya saat awal yang dimainkan adek nya.

solar dan thorn menyimak kakak nya yang melempar bola basket pada ring nya dengan tepat dan sekali masuk, Itu terjadi seterusnya dengan gempa yang tanpa miss sama sekali memasukkan bola basket pada ring nya.

solar tercengang melihat dari samping, Ia jadi curiga kakak nya Ini diam-diam ternyata pemain basket, thorn juga disebelah sang bungsu terlihat cukup terkejut melihat seberapa lihai kakak nya bermain.

sebenernya thorn sudah tidak terlalu kaget melihat gempa jago bermain basket, kakak nya Itu emang multitalent di segala hal, ga sampe sempurna yang bagaimana cuman emang gempa tuh hampir semua bisa dia lakuin, jadi thorn udah ga heran lagi.

"kakak pemain basket apa gimana?" celetuk solar secara reflek saat sesudah melihat gempa melemparkan bola basket nya ke ring, dan seperti biasa. ga ada yang miss sama sekali bahkan sampai orang yang bermain disebelah mereka Ikutan kaget.

"mana ada, kalo pemain basket mah. aze." solar memiringkan kepalanya ke samping ketika gempa lagi-lagi menyebutkan seseorang yang bernama 'aze' sepertinya bukan namanya namun hanya sebuah nickname.

solar berteori bahkan orang aze Ini tipe-tipe orang yang atletik mengingat gempa sempat menyebutkan jika thorn kadang berolahraga bersama aze, dan sekarang katanya dia seorang pemain basket.

"aku juga mau coba!" sahur thorn terlihat bersemangat sambil meletakkan kantung belanjaan mereka dilantai, gempa mengangguk lalu menggesekkan kartu nya pada mesin, dan permainan nya dimulai.

thorn mengambil bola basket tersebut lalu melempar nya ke arah ring dan itu masuk dalam sasaran dengan tepat, lalu setelah melempar bola basket nya hingga waktu nya habis, thorn hanya miss sekitar 6 saja.

solar menggaruk tekuk nya yang tidak gatal dengan canggung, Ini semua kakak nya emang jago di basket apa gimana? kok rata-rata kaya kek orang jago waktu olahraga, kan solar menjadi sedikit minder.

"solar gamau coba?" tanya gempa melihat solar yang masih terdiam, tidak ada tanda-tanda adek nya untuk bermain membuat nya menjadi sedikit bingung.

"...engga deh, kak." balas solar, Ia tidak mau diketawain kedua kakak nya mengingat dirinya sama sekali ga jago olahraga, bayangin ternyata Ia melempar bola basket nya dan ternyata semua nya miss membuatnya menjadi sedikit merinding.

"hmm, yaudah. gimana kalo kita main bombom car?" saran gempa membuat thorn menjadi semangat, sedangkan solar mengerjapkan matanya merasa kebingungan. bombom car permainan macam apa? batinnya.

"bombom car permainan apa, kak?" tanya solar dengan sedikit gugup, takut dianggap aneh karena gatau apa Itu bombom car. gimana mau tau kalo dirinya sendiri aja ga pernah main di timezone.

"bombom car Itu kaya namanya, kita naik mobil gitu." jelas gempa dengan lembut tidak seperti ekspetasi solar, sang bungsu mengangguk paham mendengar ucapan kakak nya. jadi semacam kaya balapan mungkin?

"udah paham, kan sunshine? kalo gitu ayo main!" sahut thorn terlihat tidak sabar untuk bermain, solar jadi Ikutan bersemangat karena melihat permainan Itu seperti hal yang menyenangkan.

"kantung belanjaan nya, dek." Ingat gempa membuat thorn tersentak lalu melihat ke arah lantai bawah dan melihat kantung belanjaan mereka yang Ia lupa bawa, thorn sontak tersenyum canggung dan langsung membawa kantung belanjaan mereka.

"heheh, maaf kak. untung ngingetin." ucap thorn sambil tersenyum lebar, gempa hanya bisa menepuk dahi nya pelan ketika mengingat jika adek nya Itu cukup pelupa pada hal-hal kecil.

akhirnya mereka bertiga berjalan menuju arena khusus untuk wahana permainan bombom car, solar cukup kagum ketika melihat arena disana ternyata cukup besar dan terdapat beberapa mobil didalam nya.

gempa menggesekkan kartu nya pada mesin membuat pager di arena tersebut terbuka mempersilahkan mereka masuk kesana, thorn terlihat segera langsung berlari lebih dulu dari mereka duluan untuk mengambil mobil yang di inginkan nya.

gempa dan solar hanya bisa bersweatdrop melihat kelakuan thorn yang terlihat sangat bersemangat, kedua orang tersebut sangat kalem dan tenang sedangkan thorn adalah orang yang energetik.

"kak, Ini kantung belanjaan nya taruh mana?" tanya thorn terlihat bingung, gempa berpikir sejenak lalu melihat ke arah sisi arena tersebut dan mendapatkan sebuah Ide, agak ribet juga bawa belanjaan.

"taruh sisi arena aja." ucap gempa yang diangguki thorn yang langsung berlari ke arah sisi arena dan meletakkan belanjaan mereka yang setumpukan dan harga nya selangit Itu (menurut solar.)

setelah Itu thorn bergegas kembali menghampiri mereka berdua, solar terlihat memilih mobil yang memiliki abu-abu dan langsung saja mencoba duduk disana, mulutnya terbuka sedikit merasa kagum.

sedangkan disisi gempa Ia memilih mobil berwarna cokelat tua, dia segera menaiki nya dan mulai menggerakkan stir nya membuat mobil yang dinaiki nya bergerak mengikuti sesuai stiran tangannya.

kalo thorn memilih mobil berwarna hijau muda dan segera menaiki nya serta menggerakkan stir nya dan segera berjalan dengan cukup cepat, membuat kedua saudara nya facepalm melihatnya.

sang bungsu perlahan menggerakkan stir nya dan bergerak dengan cukup normal di arena, senyum nya merekah lebar. ternyata bermain seperti Ini sangat seru, rasa nya seperti menaiki mobil asli namun Ini hanya mainan.

BRUK!

"kak thorn!" teriak solar dengan jengkel karena tiba-tiba mobil nya ditabrak oleh kakak nya yang membuat nya terlonjak kaget, thorn tertawa cukup keras ketika melihat wajah kesal adek nya saat mobil nya tiba-tiba ditabrak olehnya.

gempa hanya bisa tersenyum pasrah saat melihat kedua adek nya malah saling tabrak-tabrakan dengan mobil nya masing-masing, setidaknya solar mulai terbuka pada yang lain, batin gempa merasa lega.

Ia tahu jika saat pertama kali solar datang saat siang Itu anak nya sangat pendiam, awal nya gempa heran mengapa ayah nya tiba-tiba membawa anak random untuk dijadikan saudara baru mereka.

ternyata saat Ia mengechat ayahnya, alasannya adalah karena solar adalah anak panti dan solar sudah menyelamatkan nyawa amato, jadi nya ayah nya merasa sangat berutang budi padanya, coba jika tidak ada solar? mungkin mereka sekarang udah berada di rumah sakit.

gempa tidak masalah dengan Itu, lagipula ternyata solar memang cocok menjadi saudara mereka. thorn dan solar terlihat akrab dengan satu sama lain membuatnya senang.

Intinya, gempa sudah menganggap solar seperti adek kandungnya.

Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang