"solar." panggil gempa dengan lembut, namun sang empu masih tidak bergeming ataupun menjawab panggilan dari kakaknya, Ia masih ngambek gara-gara kejadian di photo box tadi.
gempa dan thorn saling bertatapan lalu menghela nafas melihat sang bungsu terlihat ngambek pada mereka berdua, gempa memutar otak nya memikirkan cara untuk membujuk solar.
"...!!" gempa baru Ingat jika ayah nya di chat sempat memberitahu bahwa dia menggantikan buku solar yang terjatuh dalam got, ah. gempa akhirnya sadar jika ternyata solar menyukai buku.
"dek, mau ke toko buku ga?" tanya gempa secara sengaja untuk memancing solar, thorn memiringkan kepalanya heran namun melihat tatapan sang kakak akhirnya dia paham.
"boleh tuh, kak gem. aku pengen beli beberapa buku!" balas thorn dengan tersenyum lebar, solar mengerjapkan matanya lalu melirik mereka berdua, jujur solar sedikit Ingin membeli buku baru meskipun baru kemarin-kemarin nya Ia dibelikan buku oleh amato.
"solar mau buku ga?" tanya gempa sambil tersenyum miring secara diam-diam, Ia tahu bahwa solar pasti bakalan tergoda dengan tawarannya.
"...mau." ucap solar dengan pelan sambil melipat tangannya dan mengalihkan pandangannya dengan malu, jika dilihat lebih detail telinga nya memerah samar.
"oke.. tapi kamu maafin kakak ya?" pinta gempa dengan raut wajah memelas membuat solar menjadi tidak tega, akhirnya Ia menghela nafas pelan. solar tidak bisa terlalu lama ngambek pada kakaknya.
"Iya deh." balas solar membuat gempa tersenyum tipis lalu menepuk kepala solar dengan lembut membuat sang empu mengerjapkan matanya lalu mukanya terlihat memerah karena malu.
"aku juga minta maaf, sunshine. nanti ku beliin es krim deh." sogok thorn menatap solar dengan puppy eyes andalannya membuat solar terkekeh geli melihat kakaknya memohon padanya, lagipula Ia juga seorang maniac es krim.
"oke, tapi kakak harus beliin aku es krim se-kardus!" ucap solar dengan bercanda, tidak mungkin kan thorn membelikan nya es krim se-kardus? bisa-bisa nanti solar sakit gara-gara kebanyakan makan es krim.
"yaudah deh, sunshine. yang penting dimaafin." celetuk thorn dengan senang, sedangkan gempa menggelengkan kepalanya heran, ternyata sang bungsu juga maniac es krim seperti salah satu saudaranya.
????
solar terdiam sejenak, otaknya berhenti bekerja ketika mendengar jawaban dari kakaknya. jadi.. Ia beneran bakal dibeliin es krim se-kardus begitu? jadi solar harus bersyukur atau bagaimana gara-gara Ia ngambek tadi?
"mau ke toko buku atau ke supermarket dulu?" tanya gempa saat mereka bertiga menaiki lift, Ia menekan angka 1 karena tempat toko buku serta supermarket berada dilantai 1.
"ke toko buku dulu aja, kak." ucap thorn dengan senang, ada hal yang Ia ingin beli di toko buku nanti. gempa mengangguk, selama beberapa saat hanya ada keheningan diantara mereka dengan lift yang mulai turun ke lantai bawah.
setelah lift nya berhenti tepat ke dalam lantai 1 mereka langsung keluar dan bergegas menuju ke arah toko buku, sesampainya disana mereka pertama menuju ke arah section khusus manga atas permintaan thorn.
"kamu tumben tertarik sama anime, dek." celetuk gempa saat melihat thorn sedang melihat-lihat manga yang berjudul haikyuu yang sepertinya genre nya adalah sport, thorn tertawa canggung lalu menggaruk pipinya yang tidak gatal.
"habis nya beberapa temen ku ngerekomendasiin buat baca manga Ini, lagian aku juga pemain volly, kan jadi penasaran kak." jelas thorn sambil memegang salah satu volume manga haikyuu.
"kak thorn pemain volly?" sahut solar terlihat cukup terkejut, Ia tidak mengira kakak nya Itu pemain volly, tapi pantas saja beberapa saat tadi kakak nya Itu kuat untuk memegang kantung belanjaan mereka, meskipun sekarang yang megang gempa karena merasa kasian dengan thorn yang sudah cukup lama memegangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]
Short Storyapakah ini keberuntungan atau kesialan yang menimpa solar? entahlah, tidak ada yang tau. ⎙ warning : ⟩ just pure brotherhood. ⟩ a few harsh word. ⟩ this is just a fanfiction! author note : this book is discontinue for a personal matter.