✦ S1 | kepulangan

1.8K 227 20
                                    

sudah beberapa hari berlalu, solar mulai terbiasa untuk hidup bersama keluarga barunya. Ia juga mulai dekat dengan kakaknya yang lain seperti taufan.

contohnya seperti sekarang, mereka berada di sebuah taman dekat komplek perumahan mereka, disana hanya terlihat taufan dan solar serta beberapa orang lain yang juga sepertinya berolahraga.

mereka berdua habis jogging mengelilingi taman yang tidak terlalu besar tersebut, dan sekarang sedang duduk disalah satu bangku yang disediakan disana.

"kak taufan universitas mana?" celetuk solar secara tiba-tiba, Ia sedikit penasaran dengan hal tersebut. taufan mengerjapkan matanya lalu tersenyum tipis.

"universitas Indraprasta pgri, di jakarta selatan. biasa nya di sebut unindra sih." balas taufan dengan santai, solar menjadi cukup kagum karena ternyata kakak nya yang satu Ini juga kuliah di universitas ternama.

"kenapa kalian bertiga kuliah nya pisah-pisah tempat nya kak?" tanya solar terlihat bingung, ketiga kakak sulung nya Ini memang kuliah di tempat yang berbeda jauh, apalagi kakak nya yang pertama Itu.

"hmm.. gatau juga, mungkin karena kita Ingin universitas yang beda-beda." ujar taufan sambil tersenyum, diantara mereka bertiga hanya kakak pertama nya lah yang universitas nya paling jauh, sampe beda negara.

alasan taufan memilih universitas yang tidak jauh dari rumah adalah karena dia takut homesick, Ia tipe orang yang sering merindukan saudara nya, jadi tidak bisa tidak bertemu terlalu lama.

"kalo kak gempa universitas mana, kak?" tanya solar sekali lagi, hanya taufan dan kakak sulung nya Itu yang Ia tahu dimana letak universitas nya kecuali gempa saja.

"oh, kalo gempa mah di universitas brawijaya, ada di malang tuh." jawab taufan sambil meneguk sebotol air minum yang Ia beli tadi di warung, solar mengangguk paham. ketiga kakak nya Ini masuk ke universitas ternama semua ternyata.

ga heran sih, menurut nya meskipun taufan Itu terlihat orang yang jahil namun otak nya juga bekerja, solar jadi semakin bertekad untuk belajar lebih giat agar masuk ke universitas ternama, padahal masih lama.

KRING KRING!

solar menoleh ke arah taufan yang terlihat mengangkat sebuah telfon dari ponselnya, Ia jadi penasaran, siapa kira-kira yang menelpon kakaknya pagi-pagi buta begini?

"halo gem?"

"kak, pulang sekarang."

"hah? ada apa emang?"

"pulang aja, Ini penting!"

"haduh, yaudah."

TUT!

taufan mematikan telpon nya dengan raut wajah kebingungan, solar juga menjadi heran kenapa gempa tiba-tiba menyuruh mereka pulang, apakah ada suatu hal yang terjadi?

"ayo pulang, solar. kaya nya ada sesuatu." ucap taufan yang diangguki oleh solar, taufan langsung berdiri dari duduk nya dan melempar botol air minum plastik nya ke arah tempat sampah dan langsung masuk membuat solar sedikit terkejut.

mereka pun segera bergegas menuju rumah karena telpon dari gempa yang sepertinya sesuatu penting yang terjadi hingga meminta mereka untuk pulang.

sesampainya disana taufan yang pertama membuka pintu rumah sedangkan solar berada dibelakang mengekori kakaknya seperti anak ayam, taufan tiba-tiba berhenti berjalan membuat solar juga ikutan berhenti dan terlihat heran.

"kenapa kak?" tanya solar dengan penasaran sambil melihat dari samping kakak nya, dari matanya Ia melihat seorang laki-laki asing yang sedang duduk di kursi sofa dan disampingnya terlihat membawa koper.

"hali.." lirih taufan terlihat terkejut melihat sang sulung ternyata sudah pulang ke rumah, pantas saja gempa buru-buru menyuruhnya pulang, Ia langsung bergegas menghampiri halilintar dan memeluk nya sampai membuat sang empu terkejut.

"fan?" ucap halilintar dengan pelan namun kemudian terkekeh geli dan membalas pelukannya dengan erat, posisi mereka sekarang dengan taufan yang memeluk halilintar yang sedang duduk di sofa.

sedangkan saudara nya yang lain seperti, gempa, blaze, Ice, dan thorn. menyimak mereka dengan eskperesi senang sambil duduk di sofa panjang tersebut, hanya solar yang berdiri di tempat yang sama dengan tadi, sedangkan solar planga-plongo disana.

"kamu ngapain, solar? duduk sini loh." celetuk gempa ketika menyadari solar keliatan kek orang linglung sambil berdiri di dekat pintu, solar tersentak kaget dan hanya mengangguk.

Ia duduk di dekat gempa yang sebelahnya ada seorang laki-laki asing mengenakan jaket merah perpaduan hitam, menurut solar Itu mungkin kakak sulungnya? Ia juga bingung.

"Itu siapa kak." bisik solar pada gempa disebelahnya dengan pelan, gempa mengerjapkan matanya lalu menoleh pada adek bungsu sambil tersenyum tipis.

"Itu kak hali, yang paling tua." jelas gempa, solar berpikir sejenak, benar juga. Ia sudah cukup akrab dengan semua kakak nya kecuali si 'hali' ini, tapi keliatannya ga meyakinkan, kenapa? mukanya galak pls.

"jadi.. kamu yang sekarang jadi bungsu?" tiba-tiba se-ruangan hening ketika mendengar suara dingin dari halilintar, solar bahkan merinding ketakutan. apa sekarang dia tidak diterima oleh kakak sulung nya?

"cepet kesini." pinta halilintar menatap nyalang sang bungsu membuat solar keringat dingin dan terlihat bingung, apa Ia melakukan kesalahan??? sedangkan saudara nya yang lain hanya menyimak, terlihat penasaran. pengkhianat! batin solar meringis.

akhirnya dengan pasrah solar berjalan mendekat pada sang sulung lalu duduk di sampingnya, disebelah halilintar ada taufan yang memperhatikan mereka dengan wajah tertarik.

"...kenapa, kak?" tanya nya dengan nada gugup sambil pura-pura tidak melihat wajahnya dan memilih melihat lantai, jujur. solar takut banget sekarang, padahal yang lain menerima nya dengan baik. tapi kenapa si sulung sepertinya tidak menyukai dirinya?

"kamu lucu ya." mulut solar terjatuh ke bawah ketika mendengar ucapan sang sulung, halilintar sekarang tampak berbeda dan terlihat mendekat pada muka solar seperti menelitinya.

"pipi mu chubby."

"kamu terlihat pendek, tapi lucu."

"sekarang aku sudah tidak penasaran lagi setelah melihat mu."

solar menatap halilintar dengan raut wajah linglung, Ia tidak paham. halilintar terkekeh pelan lalu menepuk-nepuk pipi solar menggunakan jari nya membuat sang empu mengerutkan keningnya.

"...bukannya kakak ga suka aku?" tanya solar masih membiarkan sang sulung memainkan pipi nya meskipun sedikit risih baginya, halilintar menaikkan alis nya bingung saat mendengar pertanyaan solar.

"siapa yang ngomong gitu? aku bahkan pulang gara-gara penasaran untuk melihat mu." celetuk halilintar dengan tenang, memang benar kok. dia pulang lebih cepat dari jadwal nya untuk pulang akibat sejak hari kemarin saudara nya yang lain mengatakan ada bungsu baru selain thorn.

Insting kakak sulung nya menjadi bergerak saat mendengar berita tersebut, mangkanya Ia langsung pulang lebih cepat dan tidak memberitahu siapapun karena Itu adalah kejutan, soalnya dia kek bang toyib. jarang pulang ke rumah karena sibuk kuliah.

ternyata setelah melihat solar, Ia akhirnya paham mengapa saudara nya yang lain seperti menyukai nya, menurut halilintar. solar terlihat lucu dimata nya, seperti sebuah kucing.

halilintar berpikir untuk sekalian membelikan bando kucing untuk sang bungsu.

Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang