"sunshine, mau ga main kuda-kudaan?" solar menatap kakak nya dengan eksperesi ngelag, Ia berpikir sejenak mencoba mengerti apa yang sebenarnya Ingin kakak nya ucapkan.
sesudah tadi mereka main bombom car dengan thorn dan solar yang main dengan brutal dan saling tabrak-tabrakan, sedangkan disisi gempa Ia hanya memainkan mobil nya dengan sangat kalem dan memperhatikan kedua adek nya.
"kuda..?" celetuk solar memiringkan kepalanya mencoba menebak apa permainan yang berhubungan dengan kuda, gempa terkekeh geli ketika melihat sang bungsu terlihat kebingungan.
"maksud thorn Itu loh." tunjuk gempa sambil menunjukkan wahana permainan untuk menaiki kuda-kuda yang berputar pelan, mulut solar terjatuh kebawah saat melihatnya. Itu kan permainan khusus anak kecil?!
"...bukannya Itu khusus anak kecil?" ucap solar dengan eksperesi ragu, serta malu. bayangin solar udah gede main kuda-kudaan, membayangkan nya saja membuat wajahnya sedikit memerah.
"hah? kan bener, sunshine masih kecil." balas thorn dengan enteng, yang diucapkannya ga ada yang salah sih. memang solar yang termuda diantara mereka semua.
"aku udah besar, kak!" jawab solar dengan nada tidak terima serta sedikit jengkel dengan kakak nya yang seperti mengejeknya kecil membuatnya mengembungkan pipi nya.
"solar memang masih kecil, kok." celetuk gempa secara tiba-tiba menyela mereka berdua yang sibuk bertengkar, solar langsung reflek menatap kakak nya dengan eksperesi dikhianati, gempa tertawa pelan melihat eksperesi ngambek solar.
"tuh kan, bahkan kak gem setuju!" sahut thorn dengan raut wajah mengejek sang bungsu sambil tertawa cekikikan, solar melipat tangannya dengan kesal melihat kakak nya mengejek nya, mentang-mentang Ia masih bocil!
"sudah lah kalian berdua, jadi main ga?" lerai gempa dengan tenang, menurutnya duo bungsu Ini sangat sering bertengkar sama seperti duo tengah yang tidak ada habis-habisnya bertengkar.
"jadi, kak!" ucap thorn dengan semangat membuat gempa tersenyum tipis sedangkan solar terlihat ogah-ogahan bermain wahana tersebut, Itu sangat memalukan dan kekanak-kanakan!
"solar, mau?" tanya gempa memastikan apakah sang bungsu mau atau tidak, Ia tidak ingin solar merasa terpaksa akibat thorn yang Ingin memainkan wahana tersebut.
"...hmph, mau kak." balas solar dengan pelan dengan muka nya yang sedikit memerah membuat gempa tertawa pelan lalu mengusap rambut sang bungsu, solar sangat mirip dengan kakak sulung mereka.
"yey!" sahut thorn dengan semangat dan senang ketika mendengar jawaban sang bungsu yang Ingin bermain, panggil Ia kekanak-kanakan namun Ia hanya Ingin bermain dengan solar mengingat akhirnya Ia mempunyai seorang adek.
akhirnya mereka bertiga menghampiri wahana tersebut dengan gempa yang menggesekkan kartu nya serta memegang kantung belanjaan mereka untuk sementara mengingat thorn sedang bermain.
dengan begitu wahana nya mulai berputar pelan dan thorn langsung menaiki salah satu kuda disana yang berwarna putih dan solar menaiki kuda yang berwarna merah muda.
"apaan, gini doang. kak." celetuk solar mengeluh saat wahana nya cuman mereka yang menaiki kuda dan mesinnya hanya berputar pelan, thorn hanya bisa tertawa pelan mendengar keluhan solar.
"kan biar kamu ngerasain apa yang namanya, main. sunshine. lagipula kamu juga masih kecil sesekali butuh main kaya gini!" jelas thorn sambil tersenyum lebar membuat sang bungsu tiba-tiba speechless dengan perkataan kakaknya.
solar mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu berpikir sejenak. memang benar Ia tidak pernah merasakan hal yang biasanya anak kecil lakukan, salah satunya adalah bermain seperti ini. apa mungkin kakak nya sudah menebak-nebak kondisinya dulu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]
Short Storyapakah ini keberuntungan atau kesialan yang menimpa solar? entahlah, tidak ada yang tau. ⎙ warning : ⟩ just pure brotherhood. ⟩ a few harsh word. ⟩ this is just a fanfiction! author note : this book is discontinue for a personal matter.