✦ S1 | siapa

1.8K 225 27
                                    

perlahan mata nya terbuka, Ia mengerjapkan mata nya. pandangan nya mulai terlihat jelas, sebuah kamar asing yang luas dengan dekorasi modern..? dimana Ini?

Ia langsung mendudukkan tubuh nya dikasur empuk Itu merasa kebingungan serta heran, perasaan nya terakhir kali Ia tertidur saat kakak sulung nya menggendong nya.

"hai."

solar terlonjak kaget dan reflek menjauh beberapa meter ketika tiba-tiba mendengar sebuah suara asing di telinga nya, dari matanya Ia dapat melihat seorang laki-laki berambut merah terang? Itu terlihat seperti kakak sulung nya namun beda.

"...siapa?" tanya nya dengan pelan sambil terlihat kebingungan, apa Ini sepupu yang dimaksud kakak nya? memang mirip sih.. sangat mirip malah dengan kakak sulungnya.

"voltra." solar menatap lekat ke arah seorang laki-laki yang mengaku namanya voltra, ah. fix, dia benar-benar mirip seperti halilintar. Ia seperti merasakan memiliki dua kakak sekaligus.

"nama ku solar.."

"aku tau."

"..."

hanya ada keheningan, canggung. itu yang berada di pikiran kedua nya, solar merasa bahwa voltra Itu orang yang dingin serta pendiam, mirip kak Ice juga.

CKLEK!

mereka berdua menoleh pada pintu yang terbuka, Itu adalah gempa membuat wajah solar terlihat senang, akhirnya kakak nya datang untuk menjemput nya.

"kak gem!" panggil nya terlihat seperti anak kucing, sang empu terlihat bersweatdrop sejenak melihat tingkah sang bungsu, apa sebegitu buruk nya ditinggal dengan kakak sepupu mereka?

solar langsung memeluk gempa dengan erat ketika kakak nya Itu mendekat pada mereka, Ia tidak bisa berlama-lama dengan orang asing apalagi terlihat canggung.

gempa menepuk pelan kepala sang bungsu, sepertinya dia benar-benar canggung dengan kakak sepupu mereka, gempa tidak heran sih mengingat voltra itu orang yang dingin serta pendiam.

"kak, ayo makan di bawah." ajak gempa pada voltra yang ditanggapi oleh anggukan pelan, akhirnya mereka bertiga menuju ke lantai bawah dimana yang lain sudah berkumpul disana.

solar memegang tangan kakak nya cukup erat, apa sepupu nya yang lain juga dingin? semoga tidak, bukan berarti Ia tidak suka mengobrol dengan voltra, tapi mereka berdua sama-sama pendiam masalahnya, jadi terlihat canggung.

"solar!" sang bungsu menoleh untuk melihat taufan memanggil nya dengan eksperesi senang, disana terdapat banyak orang asing yang tidak dikenal nya membuatnya sedikit melongo.

apalagi meja makannya benar-benar panjang seperti jaman-jaman kerajaan dulu yang biasanya digunakan oleh bangsawan, kalo bisa dijumlahkan seperti nya mereka semua Ini lebih dari 10 orang.

"kak taufan." sapa nya balik sambil tersenyum lebar, solar jadi penasaran. makanan nya gimana ya? jujur Ia cukup lapar mengingat perjalanan menuju ke sini cukup jauh.

CKREK!

CKREK!

CKREK!

...

solar menatap ngelag ke arah mereka semua ketika mendengar suara potret dari ponsel, apa Itu lupa di silent apa bagaimana? ah, udahlah lupain aja.

"solar duduk sini!" celetuk taufan sambil menepuk kursi kosong disebelahnya, wajahnya terlihat senang ketika melihat sang bungsu akhirnya terbangun.

"mending mah sama kita aja, ya kan ard?" ujar salah satu laki-laki asing yang berambut orange dan di sebelahnya juga laki-laki asing berambut biru, Itu mirip blaze dengan Ice.

"for the one hundred time, It's fucking blizzard!" umpat seseorang yang bernama blizzard Itu terlihat jengkel, sedangkan orang itu hanya tertawa pelan melihat nya jengkel.

"language kalian berdua."

"ampun kak."

solar bersweatdrop ketika melihat kedua orang Itu terlihat patuh dengan seorang laki-laki asing berambut cokelat namun dengan gradasi hijau di poni nya, mirip dengan gempa.

"duduk sini loh, sunshine." sang bungsu menoleh ke arah kakak ke-enam nya, Ia dapat melihat seorang laki-laki asing di sebelah nya, Itu mirip dengan thorn namun juga dengan dirinya?

"YO! sama kita aja lah, ya kan sop?" siapa lagi mereka berdua? solar meneliti mereka berdua dengan seksama, orang yang memanggil nya terlihat seperti gabungan halilintar dengan gempa, penampilannya saja. sifat nya sangat berbanding balik!

terus, sop? siapa lagi sop. sop ayam gitu maksudnya? pikir solar dengan terheran-heran, kenapa semua disini seperti memanggil singkatan nama yang aneh-aneh.

"nama hamba, sopan. bukan sop."

"aelah, lebih enak dipanggil sop. biar kek sop ayam. aowkwkwk!"

solar dapat melihat bahwa seseorang yang bernama sopan Itu hanya tersenyum, namun Itu tentu senyuman jengkel. Ia jadi heran, kok bisa dia tahan dengan orang yang mirip halilintar dan gempa itu? penampilannya Iya, sifat engga.

"solar mau duduk sama siapa?" solar mengadah pada gempa dengan eksperesi bingung, lagipula kenapa banyak yang ingin duduk dengannya?

maniknya meneliti ke arah sekitar, namun Ia sedikit melebarkan matanya ketika melihat ada seseorang yang cukup mirip dengannya, namun warna rambutnya pirang.

"aku mau sama kakak Itu, boleh?" tunjuk nya pada seseorang yang sedang memainkan ponsel nya, gempa mengerjapkan matanya lalu tersenyum tipis. sang bungsu Ingin duduk bersama gamma?

"tentu, solar." balas gempa tersenyum tipis lalu menepuk kepala nya dengan lembut, padahal sebenarnya Ia ingin duduk bersama sang bungsu, tapi yaudah lah.

solar mengangguk pelan dan langsung duduk di samping seseorang yang berambut pirang Itu, sang empu menatap nya dengan seksama terlihat keheranan.

"kamu.. solar kan?" solar menoleh lalu mengangguk, Ia seperti merasa memiliki seorang kakak karena mereka cukup mirip.

"nama ku gamma." ucap gamma dengan tenang, padahal sebenarnya Ia sudah tahu soal solar. bahkan tadi ada suara potret Itu adalah dirinya, namun Ia lupa untuk ngesilent ponsel nya.

"boleh ku panggil kak gam?" celetuk solar sambil tersenyum lebar, entah mengapa Ia sedikit merasa senang pada kakak sepupu nya Ini, apa mungkin karena mereka punya persamaan?

"boleh, chéri."

solar mengerjapkan matanya ketika mendengar panggilan asing di matanya, cheri? Ia seperti pernah mendengar kalimat Itu. ah, bahasa prancis?

"chéri? Itu dari bahasa prancis?" ucap nya terlihat sedikit kagum, wah. agak ga main-main ya panggilan nya langsung ke bahasa prancis, Ia sedikit bingung kenapa diberi panggilan seperti Itu.

"ho? kamu tau?" tanya gamma terlihat tertarik, padahal tidak banyak yang tau soal bahasa prancis. tapi bocah Ini tau? sepertinya bocah Ini akan menjadi adek kesayangannya.

"tau! chéri artinya sayang di dalam bahasa prancis."

gamma mengangguk setuju, Ia tidak menyangka solar benar-benar tahu arti nya dalam bahasa prancis, mengagumkan.

"kak gam suka fisika ga?" ucap solar secara random, Ia tiba-tiba kepikiran hal seperti Itu. siapa tahu ternyata mereka sama-sama menyukai fisika, Ia juga suka matematika sih.

"fisika? suka sih."

"oh! kalo gitu kak gam tau siapa yang mengemukakan teori kuantum?"

"max karl ernst ludwig planck, bukan?"

"bener! kalo gitu kak gam...—"

sedangkan semua orang disana menatap mereka dengan muka melongo, kecuali seperti voltra, halilintar dan gempa serta krystal. mereka mah orang-orang otak encer semua.

Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang