waktu berlalu sangat cepat, 3 tahun sudah berlalu. yang artinya sekarang Ia sudah mencapai umur 18 tahun, banyak hal sudah terjadi dalam hidup nya.
di mulai dari ternyata semua hal yang dia alami bersama kakak-kakaknya Itu ternyata hanya lah mimpi belaka, Itu bukan kejadian nyata yang Ia alami.
sebelumnya, Ia ternyata mengalami kecelakaan karena menyelamatkan seorang pria berumur yang Ingin menyebrang waktu itu. setelah Itu Ia koma selama sekitar 5 bulan, biaya rumah sakit milik nya di tanggung oleh pria yang ditolong nya waktu itu karena merasa bersalah.
meskipun Ia mencoba untuk mengikhlaskan bahwa semua hal menyenangkan yang Ia alami bersama kakak-kakaknya ternyata hanya lah mimpi yang di alami oleh nya saat koma.
sekarang Ia tinggal bersama dengan orang tua angkat nya, lebih tepatnya dokter yang merawat nya dulu semasa Ia terbaring koma di rumah sakit. katanya sih, dia merasa kasihan padanya.
solar tidak membantah mendengar hal Itu, karena hidup nya memang sangat miris. nama orang tua angkatnya adalah pian, dia masih tidak memiliki istri dan bisa dibilang tergolong masih cukup muda.
pian masih kepala tiga, jadi ya begitu lah. solar merasa biasa saja hidup dengan nya, bukan berarti Ia tidak bersyukur atau semacamnya. tentu Ia sangat bersyukur karena di adopsi oleh pian.
namun, semua terasa sangat berbeda dengan mimpi yang di alami olehnya. bahkan hingga saat Ini, solar masih terbayang-bayang dengan wajah, dan suara mereka di dalam pikiran nya.
"solar, kau tidak pulang?" tanya fang dengan heran saat melihat teman kelas nya sedang berdiri di depan halte bus, sang empu menoleh pada nya dengan wajah tanpa eksperesi.
"aku menunggu bus, ayah tidak bisa menjemput ku hari ini." jelas solar sambil tetap memainkan ponselnya, dia bahkan hanya melirik fang sejenak sebelum akhirnya pandangan nya kembali pada ponsel di genggaman nya.
"oh, kalo gitu aku duluan ya." ucap fang sambil tersenyum canggung ketika melihat sifat acuh dari teman sekelasnya, meskipun solar dikenal dengan julukan si jenius dari seangkatan sekolah.
namun orang nya di kenal dengan kepribadian acuh dan jarang berbicara, serta orang nya yang selalu memasang wajah tanpa eksperesi membuat fang menjadi sedikit canggung jika berbicara padanya.
"ya." balas solar dengan singkat, setelah Itu fang pergi dari sana karena kebetulan kakaknya sudah menjemput nya menggunakan mobil di depan gerbang sekolah.
"gean, hati-hati!" solar mengalihkan pandangan nya ketika mendengar ada seseorang yang berteriak dengan suara yang familiar di telinga nya, bukankah itu..?
solar membeku ketika tepat di depan nya ada seorang laki-laki yang berlari melewati dirinya dengan eksperesi tertawa, dan juga manik emerald yang memancarkan kebahagiaan.
"...kak gean?" lirih nya dengan pelan masih terlihat seperti orang yang terkejut, matanya bergetar hebat ketika bayangan kakak nya terlewat di pikiran nya.
bahkan tadi saat sosok Itu melewati dirinya, solar dapat melihat juga jika dia melirik ke arah nya dengan mata yang berwarna hijau yang sangat familiar.
tatapan nya terlihat sama persis seperti saat Itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]
Short Storyapakah ini keberuntungan atau kesialan yang menimpa solar? entahlah, tidak ada yang tau. ⎙ warning : ⟩ just pure brotherhood. ⟩ a few harsh word. ⟩ this is just a fanfiction! author note : this book is discontinue for a personal matter.