solar termenung di mobil, hanya ada kakak sulung serta dirinya disana. tidak ada siapapun selain mereka, bahkan suasana nya terlihat canggung.
beberapa hari sebelum nya, gempa mendaftarkan nya disalah satu sekolah sekolah swasta, awalnya Ia menolak karena hampir sebentar lagi Ia akan sma, lagipula tarlagi juga kenaikan kelas.
kan nanggung, apalagi pasti solar tertinggal pelajaran mengingat sekarang sudah semester kedua, solar jadi gugup. bagaimana jika tidak ada yang berteman dengannya?
sebenarnya solar tidak terlalu peduli jika Ia mendapatkan teman atau tidak, namun jika Ia tidak berteman dengan seseorang maka hidup nya disekolah akan menjadi membosankan, Ia harus setidaknya memiliki satu teman nanti.
"sudah sampai." celetuk halilintar sambil menghentikan mobil nya di depan gerbang sekolah baru adek nya, solar melongo ketika melihat sekolah nya ternyata sekolah elit.
bangunan sekolah nya terlihat mewah, cat nya berwarna putih polos serta ada gerbang besar yang dijaga oleh satpam disana, juga ada beberapa anak yang bisa solar lihat menggunakan barang branded yang terkenal.
"belajar yang baik." ucap halilintar pada sang bungsu yang masih terlihat melamun menatap ke arah sekolah baru nya dari cermin mobil terlihat kagum.
"...Iya, kak." balas solar dengan pelan masih menatap lekat bangunan sekolah barunya, dulu sekolah nya bukan sekolah elit atau semacamnya, dulu Ia bersekolah di negeri. jadi Ia merasa sedikit culture shock.
solar perlahan membuka pintu mobil nya, namun tiba-tiba sang sulung memanggilnya membuat nya menghentikan niat nya untuk keluar dari mobil menatap kakaknya dengan kebingungan.
"uang jajan mu belum dikasih."
...
solar memiringkan kepalanya sejenak, merasa heran. tapi tadi Ia sudah dibawakan bekal oleh gempa tadi pagi, bukannya seharusnya tidak perlu dikasih uang jajan? pikirnya.
"aku kan udah bawa bekal, kak." ujar solar terlihat keheranan, halilintar menatap sang bungsu sejenak. lalu menepuk dahi nya karena mendengar ucapan sang bungsu.
"kalo bawa bekal kenapa, emang? bawa aja buat jaga-jaga." celetuk halilintar sambil perlahan mengeluarkan dompet nya dari kantung celana nya, Ia mengambil sekitar 500rb lalu meletakkan nya di telapak tangan solar.
"hah.. uhm, yaudah deh. kak."
solar tersenyum canggung lalu memasukkan uang yang diberikan oleh kakak sulung pada kantung celana nya, sepertinya solar harus terbiasa dengan kekayaan keluarga barunya.
"no problem, belajar yang baik." peringat halilintar, solar mengangguk patuh. Ia juga tidak Ingin menyia-nyiakan kakak nya yang memasukkan nya pada sekolah, mahal pula.
solar langsung keluar dari mobil, dan melambaikan tangannya. setelah Itu mobil milik sang sulung sudah pergi menjauh dari area sekolah nya.
"hufft." solar menghela nafas pelan lalu memasuki gerbang sekolahan, manik nya meneliti murid-murid yang juga berjalan memasuki sekolah.
setelah beberapa saat Ia berjalan menuju ke arah kelas nya, beberapa murid sempat menatap nya dengan tatapan penasaran. mungkin karena mereka tidak pernah melihat nya sebelumnya.
solar perlahan masuk ke dalam kelas baru nya, 1 A. Ia dengar kelas Ini khusus untuk orang dengan orang yang memiliki kepintaran, lebih tepatnya kelas unggulan, kesayangan guru.
Ia langsung saja duduk di kursi paling belakang karena hampir sebagian bangku nya sudah di Isi oleh murid disana, solar mengabaikan tatapan yang menatap nya dengan lekat dan langsung saja meletakkan tas nya.
solar hanya diam saja, bingung Ingin melakukan apa. tidak ada yang mengajak nya berbicara sedari tadi, solar memutuskan untuk diam saja, kalo ga ada yang ngajak ngobrol. yaudah.
Ia tipe orang yang gabakal ngomong kalo belum di ajak ngobrol oleh seseorang, solar menatap ke arah jendela di sebelahnya sambil melamun, kebetulan di dekat kursi nya adalah pemandangan taman yang cukup memanjakan matanya.
"halo!" solar terlonjak kaget ketika tiba-tiba ada sebuah suara yang menganggetkannya, Ia reflek menoleh ke arah orang yang memanggil nya, solar menatap seorang gadis yang memiliki warna rambut biru tua serta mengenakan kacamata.
"...? hai." balas solar terdengar canggung sambil meneliti gadis di depannya dengan raut wajah bingung dengan sebuah tanda tanya, siapa gadis Ini yang tiba-tiba menyapa nya.
"kamu murid baru disini?" tanya sang gadis terlihat ramah sambil mencodongkan tubuhnya lebih dekat pada nya membuatnya mengerjapkan matanya dan reflek mundur yang membuat kursi nya bergeser kebelakang.
"I..iya? ada keperluan?" celetuk solar dengan wajah bersweatdrop melihat gadis tersebut menatapnya dengan mata berbinar-binar, gadis Ini terlihat ramah pada siapapun.
"mau kenalan aja, nama ku ying!" jawab ying sambil tetap tersenyum dan memundurkan tubuhnya ke belakang karena melihat solar yang terlihat tidak nyaman.
"solar." ucap nya dengan pelan, Ia sedikit canggung untuk berbicara dengan orang lain selain saudara-saudaranya, namun Ia juga memang dasar nya seorang Introvert.
"semoga kau betah dikelas Ini, aku wakil ketua kelas disini." ujar ying terlihat senang, jujur alasannya menghampiri murid baru dalam kelas mereka, Itu karena untuk memasuki kelas Ini membutuhkan usaha yang bagus, serta unggul dalam bidang pelajaran hampir semua.
ying jadi penasaran, apa murid baru Ini dapat menggeser ranking nya serta dengan sang ketua kelas, yaya. dirinya sering berselisih dengan yaya karena sering memperebutkan nilai.
"...ya." ucap solar dengan pelan, Ia merasa sedikit malas untuk meladeni gadis di depannya, bukan apa-apa. namun Ia merasa ada niat terselubung dengan ying.
"beberapa hari lagi akan ujian." celetuk ying secara tiba-tiba sambil tersenyum, solar menatap ying dengan tatapan lekat. apa hubungannya dia tiba-tiba membahas ujian?
"aku harap kau belajar dengan keras." ujar ying terlihat tenang, solar entah mengapa saat ying mengatakan hal tersebut ada sesuatu dibalik perkataan nya, apa Itu sebuah tantangan baginya?
"ya, dan aku akan menjadi yang nomer satu." balas solar sambil tersenyum jengkel, urat-urat di dahinya terlihat. solar paling tidak bisa di remehkan oleh seseorang, apalagi di hari pertama sekolah.
solar sudah bisa menebak bahwa kelas unggulan Ini sangat ambis dan akan melakukan segala cara untuk mendapatkan nilai bagus, tapi kenapa harus di hari pertamanya sekolah?
Ia hanya Ingin hidup tenang dalam sekolah nya dan tidak Ingin membuat masalah karena merasa tidak nyaman bagi kakak nya yang membiayai nya sekolah.
"huh, coba saja." ucap ying tertawa geli saat melihat eksperesi solar yang terlihat tersinggung dengan ucapannya, yah. ying bisa lihat nanti saat waktu ujian dan nilai mereka akan keluar untuk menentukan siapa yang sebenarnya ranking pertama.
"kau akan menyesal mengatakan hal Itu." balas solar dengan eksperesi dingin, solar akan memastikan ying akan menyesal mengatakan hal tersebut padanya, solar akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya.
KRING KRING!
suara bel tersebar ke seluruh penjuru sekolah membuat perdebatan mereka berdua berhenti, dan terlihat guru mereka sudah datang dikelas. ying langsung membalikkan badannya dan kembali duduk ke tempat nya, meninggalkan solar yang berusaha untuk tidak kesal.
Ia bersumpah akan mencapai ranking satu untuk membungkam ying yang berani meremehkannya, solar paling tidak suka jika seseorang memandang rendah dirinya, apa karena Ia murid baru mangkanya Ia dipandang sebelah mata?
'kak, adek mu Ini malah kena masalah di hari pertamanya.' batin nya sambil mengusap wajahnya, namun Itu juga gara-gara gadis ga jelas tersebut! pokok nya solar sangat tidak menyukai nya.
solar saat Ini hanya Ingin pulang dan bertemu saudara-saudaranya, menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]
Short Storyapakah ini keberuntungan atau kesialan yang menimpa solar? entahlah, tidak ada yang tau. ⎙ warning : ⟩ just pure brotherhood. ⟩ a few harsh word. ⟩ this is just a fanfiction! author note : this book is discontinue for a personal matter.