✦ S1 | extra chapter [ 2 ]

1.1K 180 54
                                    

di hadapannya, terdapat toko bakery yang di isi padat oleh orang-orang disana yang memang ingin memakan dessert dari toko terkenal di dalam kota sana.

di mimpi nya dulu, solar masih ingat saat Ia meminta donat cokelat yang berasal dari bakery Ini pada gempa hampir setiap saat.

apakah rasanya memang seenak yang Ia rasakan saat berada di bawah alam sadarnya? solar jadi penasaran dengan tentang rasa donat cokelat favorit nya.

3 tahun yang lalu, saat Ia tersadar dari koma nya. solar sibuk memulihkan dirinya di rumah sakit untuk beberapa bulan untuk mengecheck perkembangan kesehatan nya. lalu kembali melanjutkan pendidikan nya.

sekarang Ia sudah hampir lulus pada jenjang pendidikan sma, dan sebentar lagi akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih berat. yaitu, kuliah. atas permintaan ayah angkatnya yang meminta nya.

katanya agar Ia mendapatkan pendidikan yang layak, solar bisa memahami itu. lagipula dirinya memang ketinggalan jauh dari pelajaran sebab terjatuh dalam koma dengan waktu yang cukup lama.

ah ya, bagaimana dengan thorn? 2 hari yang lalu, solar berhasil berteman dengan kakaknya itu. meskipun hanya sebatas mimpi belaka, solar masih menganggap mereka kakak nya. sulit untuk melupakan seseorang yang berharga dalam hidup mu.

mereka berdua bertukar nomer, solar sering menanyakan hal-hal normal pada thorn. seperti, bagaimana kabar nya ataupun apakah sudah makan atau belum.

mereka cukup akrab dalam online, thorn juga sempat menanyakan untuk jika dia memiliki waktu luang dia akan mengajak nya keluar bersama untuk bersenang-senang.

tentu solar sangat senang mendengar nya, meskipun hanya sebatas teman saat ini. tapi setidaknya, Ia bisa melihat thorn kembali karena di mimpi nya itu thorn menghilang meninggalkan nya.

"huh.. rame banget." keluh solar ketika melihat antrean dalam bakery tersebut, dimana banyak sekali orang-orang yang mengantre dalam kasir bahkan solar dapat merasakan bagaimana panas nya di dalam sana.

yang awalnya Ia berniat untuk mencicipi beberapa dessert disana, namun setelah melihat seberapa banyak orang yang mengantre membuat nya jadi kehilangan nafsu makan nya.

'masuk ga? tapi males nunggu.' batin solar berkecamuk, memikirkan apakah dirinya harus masuk kesana dan mengantre atau harus pergi dari sana dan mencoba mencari bakery lain yang sepi.

TING!

suara bel terdengar, di pintu masuk bakery tersebut memang terdapat semacam bel yang memberi tanda bahwa ada orang yang memasuki toko tersebut maupun keluar dari sana.

solar menoleh, untuk melihat sosok laki-laki berambut coklat dengan mata hazel sedang membuka pintu. bersiap-siap untuk melangkah pergi dari sana.

solar membelalakkan mata nya ketika melihat sosok yang familiar di dalam mata nya, laki-laki itu berjalan menjauh sambil membawa kresek putih yang berisi box dessert dari bakery sana meninggalkan solar yang terkejut.

Ia terdiam di tempat nya menatap ke arah sosok yang sangat Ia kenal, orang yang pertama kali menyambut nya semasa Ia baru pertama di adopsi oleh amato.

"...kak zafran." gumam solar ketika melihat sosok Itu perlahan pergi dari pandangan nya, meninggalkan dirinya dengan eksperesi rumit di wajahnya. tidak mungkin dirinya salah lihat, itu pasti kakaknya.

solar menghela nafas pelan, lalu melangkah menjauh dari bakery tersebut. Ia sudah tidak nafsu untuk memakan dessert setelah melihat antrean disana.

dan perasaan nya juga semakin memburuk ketika tidak sengaja melihat salah satu figur kakak nya yang berada disana, untuk apa kakak nya ada sebuah bakery?

Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang