"kak, jaga rumah ya. aku mau keluar bentar ada urusan." ucap gempa sambil melambaikan tangannya dan keluar dari rumah meninggalkan si sulung dan sang bungsu berdua sendiri dalam rumah.
jika kalian bertanya dimana saudara nya yang lain, taufan sedang keluar untuk bermain dengan skateboard tersayang nya serta bersama teman nya, sedangkan blaze dan Ice sedang ada les tambahan karena mereka akan ujian, begitu pula dengan thorn.
dan gempa juga keluar karena urusan entah apa yang tidak diketahui oleh solar, akhirnya mereka berdua berdiri di depan pintu tadi dengan canggung.
gimana ga canggung? mereka saja baru bertemu pagi tadi yang dimana solar masih tercengang melihat perubahan sikap kakaknya tersebut, mana dibilang lucu segala.
solar membuka kantong nya lalu menyalakan ponsel nya untuk melihat sekarang jam berapa, jangan khawatir lagi. karena beberapa hari yang lalu solar dibelikan ponsel baru akibat gempa tau jika ponsel nya sudah diambang kehancuran.
jika boleh jujur solar saat Ini lapar, tapi Ia gengsi buat ngomong langsung ke kakak nya. gengsi udah setinggi langit tapi tinggi nya masih pendek, rugi dong.
"...kak, lapar." pada akhirnya solar menurunkan ego nya dan memutuskan untuk jujur aja, daripada mati kelaparan. ga lucu baginya.
"hmm?" halilintar reflek menoleh pada sang bungsu lalu berpikir sejenak, sebenarnya dia bisa saja memesan makanan online, tapi tiba-tiba Ia memikirkan sesuatu.
"oke, ayo masak." celetuk halilintar membuat solar menatap nya dengan wajah ngelag, lah? sang bungsu kebingungan ketika tiba-tiba di ajak masak, padahal bisa pesen online, tapi yaudah lah.
"ehn, yaudah. ayo kak." balas solar menghela nafas pelan pasrah pada nasib nya, hanya memasak bersama mungkin tidak terlalu buruk bukan?
akhirnya mereka pun berjalan menuju dapur, sesampainya disana, mereka malah termenung. kenapa? karena mereka gatau mau masak apa, kek. bayangin dah udah di dapur tapi bingung mau masak apa.
halilintar membuka kulkas dan meneliti ada bahan apa saja yang bisa digunakan untuk memasak, disana hanya terdapat beberapa butir telur dan hanya ada daun bawang saja.
"aduh.. gempa kayanya lupa beli bahan masakan." gumam halilintar dengan pelan merasa menjadi bingung, sekarang mereka makan apaan kalo bahannya cuman dua?
solar yang kebetulan di dekat kakak nya mendengar ucapan pelan nya, Ia berpikir sejenak lalu baru teringat jika dua bahan tersebut dulu sering dibuat masakan yang sering dimakan olehnya.
"tenang aja, kak. bisa kok!" halilintar menoleh pada solar dengan raut wajah heran, gimana cara nya coba? bahannya aja cuman dua, paling-paling cuman bisa masak telur ceplok.
solar mengabaikan tatapan heran kakak nya dan langsung mengambil dua buah butir serta daun bawang tersebut, tidak lupa juga cabai besar serta sebuah garam.
Ia langsung mengambil mangkok berukuran sedang serta garpu, Ia memecahkan kedua telur tersebut dalam mangkok lalu mengaduk nya menggunakan garpu.
baru saja solar Ingin mengambil pisau namun tiba-tiba pisaunya sudah diambil oleh kakak nya membuat nya bingung dan reflek menatap si sulung dengan tatapan bertanya-tanya.
"jangan, bahaya." ucap halilintar dengan raut wajah datar, sedangkan solar menatap malas kakak nya tersebut. dikira Ia bakal bunuh diri ditempat gitu kalo megang pisau? dia juga udah besar kali udah tau kalo Itu bahaya, padahal cuman buat motong doang.
"yaudah, kalo gitu. minta tolong potongin daun bawang nya sama cabe nya." pinta solar sambil menghela nafas pelan, halilintar hanya menuruti permintaan sang bungsu. daripada melihat solar memegang benda berbahaya.
halilintar mengambil sebuah talenan khusus memotong, pertama Ia mencuci daun bawang dan cabai tersebut di wastafel hingga menurut nya bersih.
kemudian Ia memotong daun bawang tersebut menjadi potongan kecil-kecil berserta cabai nya, cabai nya hanya memakai satu karena solar tidak terlalu suka pedas.
"Ini." sesudah memotong halilintar segera memberikan nya pada solar yang langsung di letakkan pada mangkok yang sudah berisi telur yang di aduk rata, solar meletakkan garam sedikit untuk ada rasa asin nya.
"biar aku saja." sela halilintar saat melihat solar akan menghidupkan kompor, solar menatap tidak percaya kakak nya namun dihiraukan oleh si sulung.
solar tidak percaya Ini, masa hidupin kompor doang ga boleh? dia tarlagi udah sma loh! dikira masih anak kecil apa?! mungkin solar dimata keluarga nya masin kecil.
halilintar mengambil sebuah teflon lalu meletakkannya di atas kompor dan Ia menuangkan minyak tidak terlalu banyak lalu menghidupkan kompor nya dengan api sedang.
"jauhan dikit, solar." ucap halilintar membuat solar kebingungan namun tetap menuruti permintaan si sulung, Ia menjauh beberapa langkah dari kompor.
alasan halilintar meminta solar menjauh adalah karena Ia takut solar terkena cipratan minyak panas mengingat jika biasanya memasak telur menggunakan minyak bisa terkena cipratan minyak yang panas, cukup untuk membuat orang trauma.
setelah beberapa saat akhirnya minyak nya mulai panas dan perlahan halilintar menuangkan mangkok yang berisi telur tersebut ke arah teflon secara perlahan hingga habis.
halilintar mengambil sebuah spatula lalu membalik telur nya, setelah beberapa saat akhirnya telur Itu sudah matang dengan ukuran yang cukup untuk dua orang.
halilintar mematikan kompor nya lalu mengambil tiga piring, satu nya untuk meletakkan telur nya dan sisa dua nya untuk mereka berdua.
setelah Itu Ia membuka rice cooker untuk mengambil nasi, Ia meletakkan nasi yang cukup banyak di piring sang bungsu, sedangkan diri nya hanya secukup nya karena sebenarnya Ia tidak terlalu untuk mood makan.
"kenapa nasi ku banyak banget, kak?" tanya solar terlhat kebingungan saat menerima piring nya dari kakak nya, nasi nya cukup banyak untuk dirinya karena Ia biasanya makan dengan nasi yang sedikit.
"biar cepet tumbuh." jawab halilintar dengan enteng, solar menatap jengkel kakaknya. jadi maksud nya Ia pendek begitu jadi nya disuruh cepet tumbuh? memang sih.
sebelum pergi ke ruang makan, Ia sempat mengambil kecap. mereka pun pergi ke ruang makan lalu duduk bersampingan disana, telur nya dibagi menjadi dua sama dengan adil.
"kak, mau kecap?" tawar solar membuka tutup botol kecap, halilintar menoleh pada nya lalu mengangguk. solar pun menuangkan kecap di atas nasi si sulung secukupnya, karena jika terlalu banyak Itu tidak akan enak.
lalu solar juga menuangkan kecap di atas nasi nya dengan secukup nya lalu menutup kembali botol kecap tersebut, sedangkan disisi halilintar Ia mengeluarkan ponsel dari kantungnya dan memfoto makanan yang baru dimasak nya serta solar dan mengirimnya ke dalam grup keluarga dengan raut eskperesi bangga.
omake
BERDIKARI 🔥🔥🔥
/send photo
gempa
| you
kalian masak bareng?blaze
| you
ENAK BANGET MAKANN 😭😭Ice
| blaze
💯thorn
| you
IHH, KAKAK MASAK BARENG SUNSHINE??taufan
| you
masak ga ngajak2 😡| taufan
suruh siapa kalian keluar.thorn
| you
aku juga pengen masak bareng sunshine! 😾taufan
| thorn
(2)gempa
| taufan
(3)blaze
| gempa
(4)Ice
| gempa
klo g mls, (5).
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]
Short Storyapakah ini keberuntungan atau kesialan yang menimpa solar? entahlah, tidak ada yang tau. ⎙ warning : ⟩ just pure brotherhood. ⟩ a few harsh word. ⟩ this is just a fanfiction! author note : this book is discontinue for a personal matter.