Saat ini sedang di lakukan pemungutan suara untuk menentukan apakah Hyunsu akan tinggal bersama mereka atau di usir dari gedung apartemen.
Pemungutan suara dilakukan di tempat penitipan anak milik Cha Jin Ok. Semua penghuni apartemen di haruskan mengambil suara, kecuali Hyunsu.
"Apa ?" Jaeheon
"Jangan lakukan itu." Jisu
"Aku tidak mau kehilangan waktu emas." Seokhyun
"Tuhan berkata..." Jaeheon
"Yesus tak pernah tinggal di dunia seperti ini" Seokhyun
"Ini demi keselamatan bersama." Seokhyun
Ada perdebatan kecil di antara Seokhyun, Jisu dan Jaeheon.
"Perhatian" Eunhyuk
Eunhyuk menengahi perdebatan kecil antara Seokhyun, Jisu dan Jaeheon. Eunhyuk membawa sebuah kotak kecil, kertas kecil berwarna kuning, dan pensil berwarna merah.
"Apa itu?" Seokhyun
"Silahkan mengambil kertas ini" Eunhyuk
"Gambar lingkaran, jika mau Cha Hyunsu diusir." Eunhyuk
"Namun, jika tidak, silahkan gambar tanda X" Eunhyuk
"Dan letakkan di kardus ini." Eunhyuk
"Dia jelas akan diusir. Untuk apa?" Seokhyun
"Angkat tangan saja. Aku mau dia keluar" Seokhyun
"Siapa setuju ?" Seokhyun
Tak ada seorang pun yang merespon ucapan Seokhyun saat itu, ingin memenangkan argumen saat itu, Seokhyun melihat ke arah istrinya.
"Kenapa tak angkat?" Seokhyun
Sang istri hanya diam dan memberikan isyarat dengan gelengan kecil walaupun dirinya takut kepada sang suami.
"Aku tak setuju" Eunyu
Eunyu datang sembari mengangkat tangan kanannya
"Kau belum cukup umur" Seokhyun
"Apa ini pemilihan presiden ?" Eunyu
"Umur tak penting" Eunyu
"Beraninya mau membantah ?" Seokhyun
"Bicaralah yang sopan kepada orang tua" Seokhyun
Di depan wajah Seokhyun, Eunyu menunjukkan jari telunjuknya, kemudian jari kelingking, jari tengah, dan terakhir jempol.
"Kau mengumpat ?" Seokhyun
"Aku bisa menjadi ayahmu. Beraninya kau !" Seokhyun
Eunyu tersenyum.
"Bukan begitu" Eunyu
"Kau terbaik" ucap Eunyu sembari memberi jempol kepada Seokhyun.
Eunyu berjalan pergi, mendekat ke arah Yuna. Yuna terkekeh melihat perilaku dari adik Eunhyuk itu.
"Kita memilih secara rahasia, demi privasi" Eunhyuk
"Apa?" Seokhyun
"Mengusirnya itu... bagian dari pembunuhan" Eunhyuk
Para penyintas sempat terdiam mendengar ucapan Eunhyuk, Seokhyun menatap para penyintas yang duduk disana, lalu berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Life¿ | SWEET HOME
Fiksi PenggemarBe human and die or Be monster and live ? Kehidupan yang telah hancur, mulai dari berpisahnya kedua orang tua dan berakhir harus berjuang hidup dan mati melawan monster yang di sebut sebagai kutukan. Lee Yuna, gadis yang ditakdirkan untuk menghadapi...