08(03)

473 61 42
                                    

"Kenapa detak jantung eonnie begitu pelan?" Yisu

Yisu memeluk Yuna setelah kepergian para Neohuman dan Kelompok Sersan Kim.

"Oh ya?" Yuna

"Aku tak menyadarinya" Yuna

"Eonnie harus beristirahat" Yisu

"Ayo pulang" Yisu

"Aku takut Eonnie kelelahan" Yisu

"Baiklah, Ayo" Yuna

Yuna dan Yisu berjalan kembali ke Green Home.

Selama perjalanan, tak ada obrolan yang di buka oleh Yuna ataupun Yisu. Sampai akhirnya Yisu membuka mulut untuk mengajak Yuna mengobrol.

"Aku tak melihat pria bernama Eunhyuk ada di antara kelompok" Yisu

"Mungkin dia berpisah dan memiliki tujuan yang berbeda dengan Hyunsu" Yuna

"Jangan mengkhawatirkannya" Yuna

Yisu tak menjawab ucapan Yuna. Yisu hanya ingin mengobrol bersama Yuna, tapi Yisu merasa ia membawa topik yang salah.

"Kalau boleh aku tau, bagaimana kau bisa ada di stadion?" Yuna

"Aku memang sudah tahu soal stadion yang menampung banyak penyintas dari dulu" Yisu

"Tapi ibu sering melarangku untuk bertemu mereka. Sampai akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk masuk ke sana" Yisu

"Saat aku masuk ke dalam stadion, Yeongsu sedang bertengkar bersama dua anak laki laki. Dan ayah juga rekan rekannya sudah ada di dalam stadion" Yisu

"Yeongsu? Kau berkenalan dengan Yeongsu?" Yuna

Yisu mengangguk

"Yeongsu menganggapku sebagai temannya. Ia membawaku masuk dan ibu cha memberiku selimut" Yisu

"Ibu cha... bagaimana kabarnya saat itu?" Yuna

"Ibu cha... dia meninggal karena di bunuh ayah" Yisu

"A-ah..." Yuna

"Lalu kami di kumpulkan di satu tempat, yang berisikan anak anak. Ayah mengenaliku dan ya akhirnya ayah memasuki tubuhku" Yisu

Yuna mengusap bahu Yisu

"Kau anak yang sangat kuat" Yuna

"Sama seperti ibumu" Yuna

"Aku akan terus menjadi kuat, agar ibu senang dan tidak sedih saat melihatku" Yisu

"Ku harap ibu dan ayah bisa berdamai disana" Yisu

Yuna tersentak mendengar ucapan Yisu. Yikyung sudah mati?

"Ya..." Yuna

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Yuna dan Yisu sampai di Green Home. Mereka melangkah masuk ke dalam gedung dan mencari para penyintas yang di bawa oleh Sersan Kim.

Tiba tiba Yisu menghentikan langkahnya. Membuat Yuna ikut menghentikan langkahnya

"Kenapa?" Yuna

"Apakah mereka akan menerimaku?" Yisu

"Tentu, kenapa tidak?" Yuna

"Karena aku... pernah menjadi sumber masalah mereka" Yisu

Yuna memegang kedua bahu Yisu lalu mengelus kepala Yisu.

"Ayahmu, bukan dirimu Yisu" Yuna

"Kau hanya di kendalikan. Dan mereka tahu itu" Yuna

"Aku takut..." Yisu

Sweet Life¿ | SWEET HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang