08

694 87 2
                                    

"Sadarlah Kim Seokhyun" Seonyeong

"Kim Seokhyun !" Seonyeong

"Sadarlah!" Seonyeong

Seonyeong mengangkat sebuah gagang besi lalu memukulkan gagang besi tersebut ke arah sosok yang menutupi badannya yang merupakan suaminya sendiri.

"Kau sudah sadar" Seonyeong

Yuna yang sedikit penasaran pun akhirnya keluar dari ruangan pusat kontrol lalu berdiri di samping Eunhyuk.

"Kau punya kata-kata terakhir?" Seonyeong

"Tolong..." Seokhyun

"Bunuh..." Seokhyun

"Aku..." Seokhyun

"Lalu..." Seokhyun

Tiba-tiba, Eunhyuk menepuk bahu Yuna. Yuna pun mengalihkan pandangannya kepada Eunhyuk. Eunhyuk tak mengatakan apapun, ia hanya menatap Yuna.

Karena tak kunjung mendengar Eunhyuk berbicara, Yuna mengalihkan pandangannya menuju Seokhyun dan Seonyeong

"Kau ingin aku yang membunuhnya?" Yuna

Eunhyuk hanya menatap Yuna, lalu kembali menatap ke arah Seokhyun dan Seonyeong

"Biarkan bibi membunuh suaminya sendiri" Yuna

"Aku sudah menghasutnya" Yuna

Seonyeong sedang memukuli Seokhyun dan dapat terlihat dari ekspresi di wajahnya, kalau Seonyeong sedang dalam kondisi yang emosional.

Seonyeong terus memukuli Seokhyun sembari berteriak. Yuna yang melihatnya hanya tersenyum tipis, ada rasa kasihan yang tersirat di hatinya, tetapi ia lebih senang melihat Seonyeong yang akhirnya mau memerdekakan dirinya dari suami yang tidak tahu diri.

Melihat Seonyeong yang mulai kehilangan kendali, Yuna berjalan maju mendekati Seonyeong. Seonyeong yang hendak memukuli Seokhyun pun di tahan oleh Yuna.

Seonyeong menatap Yuna dengan tatapan yang sangat berantakan, Yuna tersenyum ke arah Seonyeong. Lalu Yuna menyodorkan sebuah pistol yang ia keluarkan dari tas kecil di pinggangnya.

"Dia ingin cepat mati, kau harus menembaknya dengan ini" Yuna

Seonyeong hanya diam, menatap pistol yang berada di tangan Yuna. Lalu Seonyeong mengalihkan pandangannya ke arah Yuna. Yuna mengangguk sembari tersenyum, seakan akan memberikan isyarat untuk jangan ragu melakukannya.

Perlahan tangan Seonyeong tergerak untuk mengambil pistol di tangan Yuna, dan akhirnya pistol tersebut sudah berpindah ke tangan Seonyeong.

Dengan pelan Seonyeong menodongkan pistol milik Yuna ke arah sang suami yang sudah sekarat. Yuna sedikit mundur untuk menjaga jarak dari Seonyeong, Yuna berdiri di samping kiri belakang Seonyeong. Ia sengaja berdiri disana karena ingin menutupi pandangan Suyeong dan Yeongsu yang berdiri di samping Dusik.

"Tembak kepalanya, agar suamimu tidak tersiksa lebih lama"

Ujar Yuna, sembari memasukkan kedua tangannya ke saku celana jeans yang ia gunakan.

DORRR

DORRR

DORRR

Tiga tembakan lolos, tepat ke area kepala Seokhyun. Yuna tersenyum lalu berjalan mendekati Seonyeong dan mengambil kembali pistol miliknya.

"Kau sudah melakukan apa yang ia inginkan bibi"

Yuna menepuk bahu Seonyeong lalu berjalan pergi masuk kembali ke ruang pusat kontrol.

Para penghuni yang menonton adegan tersebut di buat ketakutan dan bungkam. Mereka tak percaya, wanita yang selama ini diam dan hanya berani melakukan hal berbahaya kepada dirinya sendiri ternyata berani menghasut seseorang untuk membunuh orang lain.

Sweet Life¿ | SWEET HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang