"Aku akan menemuinya nanti" Yuna
"Sersan Kim sudah mencarimu dari tadi, lebih baik temui dia dulu" Jinho
"Kenapa kau tiba tiba menghilang?" Jinho
Yuna yang awalnya berdiri membelakangi Jinho langsung memutarkan badannya ke arah Jinho
"Menghilang? Aku ada di depanmu sekarang" Yuna
Jinho menghela nafas, ia baru ingat seharusnya dirinya belajar berbicara dengan baik di depan putri Sersan Kim itu.
"Aku sedang membutuhkan waktu untuk sendirian" Yuna
"Di tempat seperti ini?" Jinho
Jinho heran mengapa Yuna memilih diam di area yang cukup terbuka. Menurutnya, monster bisa datang kapan saja.
"Disini aku bisa mencium udara segar" Yuna
"Udara segar di sore hari huh? Monster bisa datang dan menyerangmu kau tau?" Jinho
Yuna terkekeh lalu menggelengkan kepala
"Tidak akan" Yuna
"Lebih baik pergi dan temui Sersan Kim terlebih dahulu" Jinho
"Hmmm... ayo taruhan" Yuna
"Apa?" Jinho
"Aku ingin melatih fisikku, ayo bertarung" Yuna
"Jika kau menang... aku akan temui ayahku, jika aku menang... kau harus membiarkanku sendirian disini" Yuna
"Jika aku tak sengaja melukaimu, Sersan Kim bisa menghukumku" Jinho
"Aku tidak akan mengatakan apapun soal ini kepadanya" Yuna
Yuna melepaskan jaket yang ia kenakan. Melihat Yuna yang sepertinya tidak bisa di bujuk akhirnya mau tidak mau Jinho menuruti keinginan Yuna. Jinho melepas sebuah ikat rambut yang ia jadikan gelang, lalu menyodorkannya ke Yuna.
"Ikat dulu rambutmu" Jinho
"Tidak perlu" Yuna
"Rambutmu sudah sangat panjang kau tau? Jangan sampai kau kalah karena rambutmu" Jinho
"Kau meremehkanku?" Yuna
Jinho menggelengkan kepala sembari terkekeh. Tapi secara tiba tiba sebuah pukulan di luncurkan oleh Yuna dan untungnya Jinho berhasil mengelak.
"Hei, santai" Jinho
"Tidak ada waktu" Yuna
Akhirnya Yuna pun memulai pertarungan kecil antara dirinya dan Jinho. Awalnya Yuna berhasil mendominasi pria di depannya, hal itu cukup membuat Jinho kewalahan karena di serang secara bertubi tubi dan tanpa aba aba.
Setelah terus menerus menghindar, akhirnya Jinho mendapat kesempatan untuk memberikan serangan balik ke perempuan di depannya. Jinho menyerang Yuna di area kaki, Yuna langsung terduduk karena tak sempat menghindar dari serangan Jinho.
"Aku menang" Jinho
"Shibal..." Yuna
Jinho mengulurkan tangannya untuk membantu Yuna berdiri, Yuna menerima uluran tangan Jinho. Setelah berdiri Yuna malah mendorong Jinho dengan tujuan untuk menjatuhkan Jinho, tapi sayangnya saat itu Jinho belum melepaskan pegangan tangannya dari tangan Yuna.
Alhasil Yuna ikut tertarik dan mereka berdua jatuh bersamaan. Karena Yuna mendorong Jinho, Yuna jatuh tepat di atas Jinho, Jinho pun berusaha menahan Yuna dengan memegang pinggang Yuna menggunakan tangan kirinya.
Mereka berdua langsung terdiam dan saling menatap satu sama lain.
"Hei Jinho, ka-"
Seseorang datang kesana, Jinho menatap ke arah sumber suara dan ternyata itu Seokchan. Menyadari ada seseorang datang, Yuna langsung memperbaiki posisinya. Ia langsung mengambil jaket miliknya lalu pergi meninggalkan Jinho yang masih terbaring bersama Seokchan yang berdiri sambil diam karena terkejut melihat Yuna dan Jinho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Life¿ | SWEET HOME
FanfictionBe human and die or Be monster and live ? Kehidupan yang telah hancur, mulai dari berpisahnya kedua orang tua dan berakhir harus berjuang hidup dan mati melawan monster yang di sebut sebagai kutukan. Lee Yuna, gadis yang ditakdirkan untuk menghadapi...