06

670 88 0
                                    

Yuna kini sedang terduduk di sofa di ruangan pusat kontrol, Yuna hanya sedang melamun, tiba tiba ponselnya bergetar, dan ada notif "BESOK !! HARI ULANG TAHUN IBU !!♡" Yuna menatap ponselnya cukup lama, lalu ia melepas liontin yang sudah ia pakai di lehernya. Yuna menatap foto yang terdapat di dalam liontin miliknya.

"Ayah, apakah kau masih hidup?" Yuna

"Ibu besok berulang tahun... kapan Ayah berulang tahun? " Yuna

Mata Yuna mulai terasa panas, air matanya mulai berlinang. Untuk Yuna rasa sakit yang lebih sakit dari pada mendapat siksaan adalah tidak mengetahui apa apa tentang ayahnya sendiri.

"Tolong bertahan, izinkan aku bertemu denganmu sebelum ajal menjemputku" Yuna

Air mata yang sedari tadi menumpuk di mata Yuna kini turun mengaliri wajah Yuna, Yuna yang sudah tidak bisa menahan tangisnya pun memilih untuk menangis dan mengeluarkan semuanya.

Yuna menangis dalam diam, ia merasa telah menjadi kutukan bagi kedua orang tuanya. Walaupun Yuna tidak mengetahui alasan pasti kenapa kedua orang tuanya bercerai, tapi Yuna paham kalau dirinya adalah salah satu alasan kedua orang tuanya bercerai.

Dan akhirnya Yuna tertidur setelah menangisi nasib nya sendiri.

Pagi pun sudah tiba, Yuna terbangun karena cahaya remang remang menyilau matanya.

Yuna berdiri dari duduknya, dan berjalan keluar untuk pergi menuju toilet. Saat melewati tempat penitipan anak, Yuna mendengarkan suara tangisan, saat Yuna mengintip terlihat ada Cha Jin Ok yang sedang memeluk Suyeong dan Yeongsu, dan mereka bertiga sedang menangis.

Yuna tak ingin merusak suasana hatinya pun memilih langsung pergi berjalan menuju toilet. Yuna membasuh muka nya lalu memandang pantulan dirinya sendiri di cermin depan wastafel.

Yuna menghela nafas sembari mencengkram rambutnya.

"Shibal" batin Yuna

Setelah itu Yuna pergi keluar dari toilet dan berjalan mencari para penghuni yang sepertinya tiba tiba menghilang.

Setelah hampir 5 menit berjalan mencari para penyintas yang lain, akhirnya Yuna menemukan mereka. Mereka sedang berkumpul di pemakaman yang baru saja mereka buat.

Yuna berjalan mendekati para penyintas itu, lalu berhenti tepat di samping Yikyung dan di belakang Suyeong dan Yeongsu.

Yikyung yang merasakan kedatangan seseorang pun, menoleh ke samping, Yuna tidak menatap balik Yikyung. Yuna diam memperhatikan Ahn Gilseop yang berbicara di depan makam itu

"Kita terlahir sebagai manusia, maka harus mati sebagai manusia."

Setelah itu Gilseop memberikan hormat menggunakan tangan kanannya ke arah makam yang ada di depannya.

Setelah itu Yuna memilih untuk pergi dari area pemakaman massal itu. Dan berjalan menuju tempat karantina para penghuni yang mengalami gejala.

Yuna menatap ke arah Hyunsu yang diam sedang terduduk disana. Merasa ada yang memperhatikannya, Hyunsu menolehkan kepalanya menuju arah jendela di samping pintu.

Yuna dan Hyunsu melakukan kontak mata, tak ada satu pun dari mereka yang terlihat berbicara. Yuna yang merasakan kalau akan ada seseorang yang datang pun memutuskan pergi dari sana.

Yuna melanjutkan kegiatan berjalan kakinya, berjalan kaki setiap hari adalah rutinitas yang selalu di lakukan Yuna, entah itu untuk pergi bekerja, atau hanya sekedar jalan jalan.

Karena merasa bosan berjalan kaki di tempat yang sama, Yuna pun memilih untuk kembali ke ruangan pusat kontrol, karena barang barang miliknya berada disana.

Tak ada siapa siapa di dalam, Yuna duduk di sofa yang ada disana lalu membuka ponselnya dan mengenakan earphone untuk mendengarkan musik.

Tak lama dari situ, tiba tiba Yuna mendengar suara teriakan dan tak lama dari suara teriakan itu terdengar, suara peluit pun menyusul, di sertai dengan suara kaleng yang sempat di pasang untuk menjadi alarm

Yuna berdiri dari duduknya, dan langsung keluar dari ruangan pusat kontrol. Saat keluar dari ruangan, Yuna langsung di suguhkan pemandangan para penghuni yang sudah dalam posisi siap siaga. Yoon Jisu, ia mengalami gejala monsternisasi dan mulai berperilaku aneh.

Yuna mulai meraih pistol yang tersimpan di pinggangnya, Yuna sudah dalam posisi siap siaga. Terlihat Jaeheon berdiri di depan Jisu dengan memegang katana nya, ia berusaha memancing Jisu untuk terus maju sampai ke perangkap buatan mereka.

Setelah berhasil membuat Jisu masuk ke perangkap, Byeongil, Jaehwan dan Seungwan langsung menarik tali dan akhirnya Jisu pun berhasil terperangkap.

"WHOOOOOO!!" Eunyu bersorak lalu bertepuk tangan.

"Bagus sekali." Eunyu

"Bersenang-senanglah" Eunyu

Setelah bersorak, bertepuk tangan dan berkomentar, Eunyu pun pergi meninggalkan para penghuni yang terdiam karena masih di buat kaget oleh Jisu.

Yuna yang merasa kondisi sudah aman pun, kembali ke ruangan pusat kontrol dan melanjutkan kegiatan mendengarkan musiknya.

_______________________________________

Shorttt :(

Sweet Life¿ | SWEET HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang