"Lima menit sebelum berkumpul"
"Hentikan aktivitas kalian dan dimohon kembali ke posisi"
"Absensi akan dimulai dalam lima menit"
"Kembali ke posisi masing-masing dan bersiap untuk absensi"
"Cek orang-orang yang tidak ada dan pastikan tak meninggalkan posisi"
"Selain itu, para penyintas tak akan bergabung dalam ekspedisi ini"
"Ekspedisi untuk para penyintas dilarang untuk saat ini."
"Keputusan ini diambil demi keselamatan para penyintas"
"Harap percaya dan ikuti keputusan peleton"
"Mohon periksa satu sama lain untuk memastikan semua lengkap"
"Sekian."
5 menit setelah pengumuman itu di umumkan, para penyintas langsung berada di posisi masing masing, termasuk Yuna.
Tak lama setelah di periksa dan melakukan absensi, Yuna langsung pergi ke sebuah tempat yang hanya ia sendiri yang tahu lokasinya.
Setelah hampir 1 tahun Yuna tinggal di dalam stadion bersama para penyintas yang lain, Yuna selalu menyembunyikan keberadaannya. Bahkan Yuna kini sudah tidak mengetahui kabar mengenai Eunyu.
Hanya beberapa orang yang sepertinya benar benar menotice keberadaan Yuna, salah satunya adalah Yesul dan Sunhwa.
Yuna diam cukup lama di tempat kosong itu, sampai akhirnya Yuna memutuskan untuk pergi menemui Yesul dan memberikan make up yang Yuna temukan beberapa hari yang lalu.
Ternyata Yesul sedang berada di luar bersama Sunhwa, sudah pasti Yesul sedang menonton aktivitas Chanyoung. Setelah itu, Yuna langsung menyodorkan 3 buah lipstick yang ia temukan.
"Wahh, kau dapat dari mana eonnie?" Yesul
"Tak perlu tahu" Yuna
"Kau terbaik eonnie, terima kasih" Yesul
Yesul selalu memanggil Yuna menggunakan kata "eonnie" karena bagi Yesul, Yuna adalah kakak perempuannya.
Setelah menerima lipstick dari Yuna, Yesul langsung mengalihkan fokusnya ke rambut basah miliknya yang kini sedang ia usahakan untuk kering dengan bantuan sinar matahari.
Yuna hanya diam berdiri disana, menatap ke lahan luas di depannya yang kini sudah menjadi lahan mati.
"Semua itu milikku" Sunhwa
Sunhwa sedang menatap sebuah menara tinggi di depannya dengan memegang sebuah kertas yang sudah berisikan gambar menggunakan tangan kanannya.
Mendengar ada yang berbicara, Yesul dan Yuna langsung mengalihkan pandangannya ke arah Sunhwa
"Eonnie" Yesul
"Kau lihat apartemen itu?" Yesul
"Semua itu milikku" Yesul
"Aku lebih kaya daripada dirimu" Yesul
Mendengar jawaban Yesul, Sunhwa langsung menurunkan tangan kanannya yang sedang memegang gambar
"Tidak" Sunhwa
"Semua itu juga milikku" Sunhwa
"Berikan aku satu karena sudah menjagamu" Yesul
Sunhwa menoleh ke arah Yesul
"Kenapa begitu?" Sunhwa
"Kau meremehkanku?" Sunhwa
"Duduklah di sini jika tidak mau" Yesul
Tak ingin memperpanjang pertengkaran kecil bersama Sunhwa, Yesul langsung mengalihkan pandangannya ke arah Chanyoung yang sedang mengawasi dan membantu para penyintas yang bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Life¿ | SWEET HOME
FanfictionBe human and die or Be monster and live ? Kehidupan yang telah hancur, mulai dari berpisahnya kedua orang tua dan berakhir harus berjuang hidup dan mati melawan monster yang di sebut sebagai kutukan. Lee Yuna, gadis yang ditakdirkan untuk menghadapi...