"Jika dia tidak bisa dibawa ke rumah sakit, maka orang yang paham harus ikut" Yuri
Kabar mengenai Jisu yang mengalami radang usus langsung menghebohkan para penghuni disana.
Menurut Eunhyuk, Jisu harus menjalani operasi sebelum usus buntunya meledak. Dan Jisu mau melakukan operasi dan mengambil resiko.
"Tolong bantu kami"
Eunhyuk menatap ke arah Gilseop yang sepertinya ragu untuk mengizinkan Yuri pergi keluar dari gedung.
"Jika anda tidak mengizinkan, maka aku akan ikut pergi sebagai jaminannya" Yuna
Gilseop yang awalnya menatap ke arah Eunhyuk pun mengalihkan pandangannya ke arah Yuna
"Apa maksudmu?" Gilseop
"Terlepas dari segala bentuk resiko di luar sana, kami membutuhkan Yuri" Yuna
"Jika anda ragu, saya akan ikut pergi kesana, dan akan melindungi Yuri." Yuna
"Jika takdir menginginkan 1 nyawa untuk di ambil, tak akan saya biarkan nyawa Yuri yang terkorbankan" Yuna
Gilseop masih diam, ia masih sangat ragu untuk melepas Yuri.
"Hhhh... baiklah, Yuri boleh pergi" Gilseop
"Tak perlu kau lindungi Yuri, aku yakin dia bisa" Gilseop
"Selagi mereka pergi, kau harus membantu dan mengamankan area disini" Gilseop
Yuna mengangguk sebagai Jawaban.
Akhirnya Sangwook, Hyunsu dan Yuri pun pergi menuju basement. Diikuti oleh Yuna dan Eunhyuk.
Saat Hyunsu hendak masuk ke dalam mobil, Eunhyuk menahan Hyunsu dengan memegang bahunya.
"Utamakan pergi ke rumah sakit, makanan no 2" Eunhyuk
"Jisu prioritas utama kita sekarang" Eunhyuk
Hyunsu mengangguk sebagai jawaban, kemudian ia masuk ke dalam mobil, dan duduk di depan bersama Sangwook yang mengendarainya. Sementara Yuri duduk di belakang.
Pintu gerbang basement perlahan terbuka, tak ingin membuang waktu, Sangwook langsung menyalakan mobil dan mengendarai mobil keluar dari area basement.
Pintu gerbang kembali di tutup, lalu Eunhyuk dan Yuna bergegas kembali naik ke lantai pertama.
Tak lama dari situ, secara tiba tiba mereka mendengar suara dentuman yang sangat keras. Tak terduga, ternyata mobil yang dikendari oleh Sangwook, Hyunsu dan Yuri yang masih berada di area perkarang apartemen Green Home terguling.
Yuna yang mengawasi area perkarangan langsung dibuat terdiam. Ternyata pelaku dari tergulingnya mobil milik mereka adalah monster yang haus akan protein. Yuna tidak menyangka monster itu masih bertahan hidup setelah jatuh dari ketinggian yang sangat tinggi.
"Shibal..." Yuna
Yuna hendak pergi menghampiri Gilseop dan memberitahu keadaan diluar, tapi ternyata Gilseop sudah keluar dari dalam gedung dan melempari monster protein itu menggunakan bom buatan para penghuni dulu.
"ENYAHLAH, BRENGSEK!" Gilseop
"Shibal kakek tua itu terlalu gegabah" Yuna
Melihat Gilseop yang bergerak tanpa memberitahunya, Yuna langsung berlari keluar untuk membantu Gilseop. Saat baru keluar dari gedung, Yuna melihat Gilseop yang sudah berlari menuju Hyunsu.
Melihat monster protein yang sudah kembali bangkit, Yuna pun ikut berlari ke arah Hyunsu. Saat sudah berada bersama Hyunsu dan Gilseop, Gilseop yang berusaha membopong Hyunsu secara tiba tiba mimisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Life¿ | SWEET HOME
FanfictionBe human and die or Be monster and live ? Kehidupan yang telah hancur, mulai dari berpisahnya kedua orang tua dan berakhir harus berjuang hidup dan mati melawan monster yang di sebut sebagai kutukan. Lee Yuna, gadis yang ditakdirkan untuk menghadapi...