"Mir mending kita cabut gue takut" ucap Caca ketakutan
"Awas ya Lo urusan kita belum selesai, ayo cabut" ucap Mirna dan berlalu pergi dari kantin
"Wah selama ini tidak ada yang Berani melawan geng ratu pembully" celetuk murid tersebut
"Ya, bagus deh sekarang mereka ada lawannya, kalau bisa masuk kuburan sekalian mereka" banyak yg membicarakan hal tersebut, dan April yang mendengar bisikan para murid yang ada disana
(Berarti selama ini dia slalu membully murid murid, heh habis Lo ditangan gue) batin April menyeringai, dan berlalu pergi dari kantin menuju keruangan kepsek
Brakkk....
"Ehhh ayam kejepit angkot" ucap kepsek kaget dan menatap tajam ke arah pintu setelah tau siapa yang didatang kepsek langsung menciut
"Ehhh nona muda ada yang bisa saya bantu non" ucap kepsek tersebut berdiri dan menghampiri april
"Apa di sini sering terjadi Bullying" ucap April menatap tajam ke arah kepsek, hal tersebut membuat kepsek berkeringat dingin
"Sa-saya tidak t-tau nona" ucap kepsek terbata bata
"shit! mengapa Anda bisa tidak tau? Saya minta anda secepatnya memperbaiki CCTV" ucap vhita penuh penekanan
"Baiklah nona segera saya perbaiki" ucap kepsek
"Saya tidak mau tau mulai sekarang jam sekarang menit sekarang detik sekarang anda harus perbaiki semuanya" ucap April dingin, kepsek mengangguk dan April keluar dari ruangan kepsek
"Haduhhhh aku hampir mati karna kecerobohan ku, aku harus memperbaiki cctv sekarang" ucap kepsek tersebut
Tring... Tring... Tring
Bel berbunyi...
Yang tadinya dikelas ramai sekarang hening karna kedatangan April saat guru masuk kelas dan memulai jam mata pelajarannya, Saat di tengah jam pelajaran guru tersebut memberikan soalan
"Jawab soalan ini dan saya akan menunjuk diantara kalian untuk jawab" ucap guru tersebut
"Friska maju" ucap guru tersebut, Friska pun maju untuk menulis jawaban setelah memberi jawaban Friska pun duduk
"Jawaban salah, bagaimana kamu bisa jawab seperti ini Friska" ucap guru emosi
"Maafkan saya Bu" ucap Friska menunduk
"Kamu kalau malas sekolah jangan sekolah tidur aja sana dasar bodoh" ucap guru menatap tajam ke arah Friska
"Maafkan saya sekali Bu, saya berjanji akan belajar dengan rajin" ucap Friska
"Halah, sok soan mau belajar, kok bisa murid bodoh seperti kamu bisa masuk sekolah elit seperti ini, penampilan kamu aja udah cupu banget, jangan jangan kamu ngejalang ya" ucap guru tersebut merendahkan Friska dan menatap kebencian
Brakkkk.....
April yang melihat aksi tersebut langsung mengebrakan mejanya
"Heh kamu beraninya kamu mengebrak meja tidak tau sopan santun" ucap guru menyentak menatap tajam ke arah april, dia rasa belum tau siapa April sampai Berani menyentak April sang pemilik sekolah
"Seharusnya kata kata itu saya yang bilang kepada anda, apa mulut anda tidak disekolahkan hah sampai merendahkan seseorang" ucap April tegas menatap tajam ke arah guru
"Apa kamu tidak diajarkan tata Krama sama orangtua Kamu, Kamu hanya bocah baru lahir berani beraninya menyentak saya, saya pastikan murid seperti kamu akan dikeluarkan" ucap guru menyeringai
April yang mendengar orangtuanya dibawa bawa seketika matanya jadi mengelap dan menatap sengit ke arah guru dan mengeluarkan pistol dari balik roknya dan
Dor....
April menembak tepat di kepala sang guru, murid yang menyaksikan kejadian ini merasa takut kepada April
"Anjir koid" celetuk Rion
"Wahhh anjir psikopat" ucap Raden
"Ngeri cuy" sahut dimas
Mereka berngedik ngeri dengan aksi April tersebut Sedangkan Dirga yang melihat aksi April hanya tersenyum miring
(Gue penasaran sama Lo prill) batin Dirga
Tiba tiba kepsek datang dan kaget melihat guru tersebut sudah tergeletak tak bernyawa
"A-ad ap-apa ini" ucap kepsek terbata bata dan beralih menatap ke arah april yang terlihat santai
"Anda tau kan kenapa saya melakukan ini tanpa di perjelas" ucap April dingin dan menatap kepsek datar sedangkan yang ditatapnya sudah payah menelan salivanya
"SAYA PERTEGASKAN MULAI SAAT INI KALAU SAMPAI ADA AKSI PERUNDUNG SAYA TIDAK AKAN SEGAN SEGAN MENGHANTARKAN KALIAN KE KUBURAN, CATAT." ucap April tegas penuh dengan penekanan, murid yang ada disana sudah ketakutan bahkan ada yang pingsan, April meraih ponselnya dan menelfon bodyguard
"Datang ke sekolah dan bereskan mayat ini" ucap April dan memutuskan panggilan tersebut dan berlalu pergi
"INGAT KALIAN JANGAN PERNAH BIKIN MASALAH KALAU MASIH SAYANG NYAWA, SEKOLAH YANG BENAR PAHAM" ucap kepsek tegas kepada murid murid
"Anjir serem banget si April baru masuk aja udah ngebunuh guru" ucap Dimas
"Ya, keknya mulai hari ini ngak ada yg berani melakukan pembully lagi deh" sahut Raden
"Bener, kalau mereka ada yang melakukan pembully, udah pastinya koid di tangan April" ucap Rion dan di anggukin oleh keduanya
"Bos Lo kok diem Bae sih" ucap Rion melirik ke arah Dirga
"Cabut" ucap Dirga
"Hahahah kasian ngak dijawab" ucap Raden
"Diem Lo bangsul" ucap Rion kesel
"Ngomong Ama tembok ya gini udah biasa" sambung Rion, Dimas dan Raden terkekeh
"Udah ayok susul di Dirga" ucap Dimas
Saat April jalan di koridor murid yang ada disana tidak Berani menatap april