Dimalam hari mereka semua berkumpul di ruangan April yang sudah diperbolehkan masuk, mereka dengan setia menunggu April didalam.
"Kalian istirahat lah dulu" ucap Devano kepada Ovi, nolla dan linda
"Ya udah bang kita istirahat dulu, ntar kabarin kalau ada apa-apa" jawab Ovi
"Hmm" dehem Devano
"Kalian juga istirahat lah" ucap Devano
"Kita disini aja" ucap Azka yang diangguki oleh lainya
"Baiklah" ucap Devano pasrah
"Bagaimana keparat itu" ucap Arthur menatap satria
"Sudah berada diambang kematian" ucap satria dingin
"Biarkan April yang menghantarkan mereka ke neraka" timpal devano datar
"Kalian boleh main main, tapi jangan biarkan mereka mati" ucap satria
"Besok keknya seru bermain" ucap galaxy berbinar
"Ahhh gue ngak sabar nunggu hari besok" ucap Azka menyeringai tipis
1 Minggu berlalu kini 6 pemuda itu sedang asik mengobrol sedangkan ketiga gadis, sedang membeli sarapan untuk mereka.
"A-air" lirih April yang masih bisa terdengar oleh mereka, karna insting pendengaran mereka tajam, sontak mereka melihat ke arah april dan menghampiri April.
"Air" sambung April, sontak Devano mengambil air dan memberikan kepada April, sedangkan Azka keluar untuk memanggil dokter.
"Udah" ucap April lemas
"Lo Udah sadar" celetuk Arthur yang menahan tangisannya
"Belom" ucap April, sontak mereka tertawa ngakak
"Cihh" desis Arthur
"Hahahaha Gue Udah mau nangis, malah air mata gue naik lagi dengar jawaban april" ucap Azka tertawa puas
"Hahaha aduh perut gue hahaha, mau sedih malah kagak jadi" timpal galaxy yang udah tertawa sejadi jadinya sampai memegang perutnya sakit akibat tertawa
"Hahaha Udah tau sadar, masih nanya Lo bego" sahut azka yang masih tertawa dengan tingkah bodoh sahabatnya, Arthur memutar matanya malas, sedangkan April terkekeh dengan kelakuan sahabatnya.
Ceklek
Tertawa mereka berhenti kala ada yang membuka pintu.
"Saya akan memeriksa pasien" ucap sang dokter, mereka mempersilahkannya
"Apa ada yang sakit?" Ucap dokter, kita sebut dokter Brian ya.
"Tidak" jawab April
(Buset dahh baru juga bangun dari koma auranya mencekam) Batin dokter Brian
"Baiklah" ucap dokter Brian, Setelah semua udah selesai Brian pun pamit.
"Kemana mereka?" Tanya April
"Mereka lagi beli sarapan dikantin" jawab Alvian yang tau arah pembicaraan April
Ceklek
"Nih makan kita beli banyak makanan" ucap Linda memperlihatkan banyak nya makanan yang dibawa dirinya, Ovi dan nolla
"Buset, kalian beli sebanyak ini Makanan?" Tanya Azka kaget
"Ya lah, kek ngak tau aja" ucap Linda, mereka bertiga yang belum menyadari jika April sudah sadar, yang hanya menatap keenam pria tersebut.
"Ya udah lah makan dulu yuk laper gue" ucap Ovi, mereka pun akhirnya makan diruangan tersebut dengan tenang bisa dibayangkan ruangan itu luas seperti rumah pada umumnya ada dapur, meja makan dan ruangan tv.