Bab 8

232 11 1
                                    

Saat ini April sedang menghampiri keempat sahabatnya

"Good job" ucap Linda tersenyum

"Masih sama You are the winner" sahut nolla

"Hmm thanks" jawab April

"Oh ya pril hadiahnya motor jadi tadi gue udah panggil si Rio untuk bawa ke markas" ucap Ovi yang dibalas anggukan oleh April, Rio adalah kepercayaan April

"Cabut" ucap April

"Buset dir baru kali ini Lo kalah" ucap Dimas

"Ya mana cewek lagi yang ngalahin Lo" timpal Raden

"Dia jago" ucap Dirga dingin

"Kelihatan sih, gue kira dia kalah karna diawal dia pelan banget kek ngak niat ikut balapan tapi siapa sangka endingnya" sahut dimas

"Skill nya keren banget apalagi saat tikungan tajam behhh mantep banget" ucap Raden yang di anggukin ketiganya

"Tapi gue penasaran sama tuh cewek" ucap dimas

"Cabut" ucap Dirga dan di anggukin keempatnya

Disisi april

Brumm

Brumm

Brumm

Mereka berlima akhirnya sampai ke mansion

"Besok latihan basket" ucap April

"Baik" sahut mereka berempat serentak

Dan mereka berlima menuju ke kamar masing-masing untuk beristirahat dan membersihkan diri

"Yuhuuuu my kasur tunggu aku" ucap Ovi sedikit berteriak sambil berlari seperti bocil yang mendapatkan mainan baru, Mereka bertiga yang melihat tingkah si bungsu hanya menggelengkan kepalanya

(Bocah) Batin keempatnya.

Ceklek

Dirga celingak-celinguk melihat sekitar untuk memastikan tidak ada orang lain disana dengan hati hati Dirga menutup pintu dan berjalan sangat pelan

"Ekhem" suara berat dari sang ayah Dirga bernama Jordan Hendrintara

Glek Dirga menelan kasar salivanya saat mendengar deheman yang begitu berat dan tak asing baginya

"Baru pulang" ucap Jordan dingin dan menatap putranya dengan tajam

"Hehehe ayah kok belum tidur, udah malem loh" ucap Dirga cengengesan tapi dalam hatinya ketar ketir

"Balapan" ucap Dirga

"Hehehe iya" ucap Dirga dan menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal

"Ohhhh begitu" ucap seorang perempuan yaitu Sang bundanya bernama Mega mustikantara

Nafas Dirga tercekat saat mendengar suara yang ditakutkan olehnya terdengar ditelinga Dirga, Dirga melihat sang bundanya yang sudah berdiri dibelakangnya terlihat menyeramkan

"H-h-hai bunda" ucap Dirga terbata bata menyapa sang bunda yang kini seperti ingin menyantapnya hidup hidup

"Gimana" ucap mega santai

"A-apanya yang gimana Bun" ucap Dirga gugup

"Gimana balapannya menyenangkan" ucap mega

"Ehh itu Bun Dirga kalah hehe" ucap Dirga gugup dan sesekali melirik ke sang ayah, ayahnya hanya mengejeknya dengan ekspresi, Dirga yang melihat ayahnya tengah mengejeknya mendengus kesal

"Tadi pamitnya mau kemana boy" ucap mega dengan nada menekan

"Nongkrong dicafe Bun" ucap Dirga sambil menunduk tak berani menatap mega

"Tapi sampai kemana boy" ucap mega

"Balapan Bun" ucap Dirga

"Fiks fasilitas kamu bunda cabut" ucap mega Dirga tentu mengangkat kepalanya dan melongo tak percaya

"Bunda ihh kok fasilitas aku dicabut Bun" ucap Dirga tak terima

"Siapa suruh kamu bohongi bunda, sejak kapan putra bunda pandai berbohong" ucap mega menatap Dirga tajam

"Maafin Dirga bunda, janji Dirga ngak bohongi bunda lagi" ucap Dirga merasa bersalah telah membohongi sang bundanya

"Kamu tau sendiri kalau bunda tidak suka dibohongi hmm" ucap mega dengan nada pelan

"Ya Bun Dirga janji ngak bohongi bunda" ucap Dirga menatap sang bundanya

"Baiklah bunda pegang janji mu, tapi jika kamu mengulangi lagi maka siap siap bunda cabut fasilitas kamu mengerti" ucap mega

"Mengerti bunda sayang" ucap Dirga tersenyum manis

"Ngapain kamu panggil sayang ke istri saya" ucap jordan kesal

"Dia bunda saya" ucap Dirga yang tak mau kalah dengan sang ayah

"Sudah sudah kalian ini ribut aja kerjaanya, Dirga pergilah tidur" titah Mega

"Baik Bun, cup" ucap Dirga dan mencium pipi mega

"Main nyosor aja ke istri saya, cari istri sana dasar bocah" ucap jordan kesal dengan kelakuan sang anak yang seenaknya saja mencium istri tercintanya

"Kamu lagi mas sama anak sendiri cemburu" ucap mega jengah

"Selagi itu laki laki aku cemburu sayang" ucap Jordan

"Terserah aku mau tidur" ucap mega

"Ya sudah ayok" ucap Jordan dan menggandeng tangan istrinya

Dipagi hari di mansion April kini mereka berlima sudah bersiap menuju ke sekolah

"Gue ngk bisa tidur anjir semalam" ucap Ovi dengan nada lemas

"Kenapa Lo sampai ngk bisa tidur" sahut Linda menatap Ovi yang sudah lemas

"Gue semalam nonton Drakor" sahut Ovi sambil menguap

"Ingat nanti kita latihan basket" peringat nolla

"Ya ya ya" ucap Ovi pasrah

"Gimana Lo mau nebeng atau mau bawa motor sendiri" ucap nolla menatap Ovi yang sedang menguap

"Gue nebeng lah sama Lo, gue ngantuk banget sumpah" ucap Ovi

"Sama gue" ucap April datar

"Gapapa biar sama gue aja nih bocil" ucap nolla

"Gue bawa mobil" ucap April

"Nah ya mending sama April Lo Vi lebih aman, kalo naik motor takutnya Lo kenyamanan terus tidur ntar jatoh cium aspal yang ada lo" ucap Linda panjang lebar

"Ah ya, ya udah deh aku sama April aja kalau di mobil bisa tidur gue" ucap Ovi

"Ya udah kita berangkat" ucap nolla

"Masuk" titah April dan dibalas anggukan oleh ovi

Badgirl School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang