Kring... Kring... Kring
Bel berbunyi
"Cabut" ucap April, mereka berempat pun menuju ke kelas
"Ok anak-anak hari ini kita kedatangan 3 teman baru pindahan dari Australia ayo masuk dan perkenalkan diri kalian" ucap sang guru
"Ovi Arsena Sanjaya" ucap Ovi datar
"Linda Manolfa Bratama salken" ucap Linda datar
"Nolla" ucap nolla datar, padat, singkat, jelas
"Bjirrrr dingin banget woy" sahut teman sekelasnya
"He'em baiklah kalian boleh duduk" ucap guru
Nolla duduk disamping April sedangkan Ovi dan Linda duduk dibelakang keduanya, pelajaran pun dimulai, selama jam pelajaran April hanya tidur
Kring.. kring.. kring..
Bel istirahat berbunyi.
"Ok anak anak sampai disini pelajarannya" ucap sang guru para murid sudah berbondong-bondong menuju ke kantin
"Kantin" ucap April datar dan beranjak dari duduknya
Disaat mereka berjalan di koridor banyak murid menatap kagum kearah April, Nolla, Linda, Ovi
"Hm" disahut dehem oleh ketiga sahabatnya
Sedangkan ditempat Warrio's yang masih berada dikelas hanya bisa planga plongo melihat interaksi April dan sahabatnya
"Bjirrrr dingin banget" celetuk Dimas
"Interaksi mereka hanya gitu aja" ucap Raden tak percaya
"Apa mereka tidak pernah basa basi dulu gitu" sahut rion
"Ntahlah keknya kalau gue berinteraksi sama mereka harus mencerna dengan baik maksud dari mereka" ucap Dimas
"Bener juga berasa main teka teki" sahur Raden
"Kantin" ucap Dirga datar dan meninggalkan mereka bertiga menuju ke kantin
"Hadehhh cukup Dirga aja yang kek tembok, malah nambah empat orang versi perempuannya" celetuk Rion
"Dah lah cabut udah ditinggal noh sama sidirga" sahut dimas
"Kebiasaan tuh anak selesai ngomong satu kata main nyelonong aja keluar" ucap Raden
Akhirnya mereka bertiga nyusul Dirga ke kantin, suana dikantin yang hening ketika heboh saat Warrio's memasuki kantin
<Ganteng banget woilah>
<Mereka ganteng banget apalagi Dirga>
<Aaaaaaa pengen jadi pacarnya>
"Berisik banget anjir" ucap Ovi kesal
"Mereka kenapa sih" ucap Linda bingung
"Biasa kalau ada orang ganteng yang di idolakan bola biji mata mereka pada mau keluar" sahut nolla sinis
"Apakah mereka berempat itu yang dimaksud para murid" ucap Ovi menatap ke arah Warrio's
"Keknya iya, liat aja noh para Ciwi Ciwi liat ke arah mereka" sahut Linda
"Oh ya pril, Lo kenal mereka ngak?" Ucap linda
"Warrio's" ucap April datar sambil memainkan ponselnya
"Warrio's yang geng motor terkenal itukan yang diketuai oleh dirgantara?" Ucap Ovi menebak
"Hm" dibalas dehem oleh april
"Seperti apa kemampuan dia dalam balapan gue penasaran" sahut nolla menatap ke arah Warrio's yang sedang memesan minuman
"Ya gue juga sama, malah gue pengen liat April tanding balap sama si Dirga" ucap Ovi
"Ide yang bagus itu, nanti gue sama nolla Carikan job, gimana menurut Lo pril" sahut Linda menatap ke arah april
"Atur saja" ucap April
"Permisi neng ini makanannya" ucap ibu kantin sambil membawa nampan berisi bakso dan es jeruk
"Terimakasih Bu ini kembalinya buat ibu" ucap Linda
"Wah makasih neng selamat makan" ucap ibu kantin dan berlalu pergi
"Boleh gabung ngak" ucap Dimas
"Ya Karna udah penuh dan ngak ada meja kosong lagi" sahut Raden, sedangkan Linda, Ovi, nolla menatap ke arah april untuk minta persetujuan
"no seas molesto (jangan sampai mengganggu) " ucap April dengan bahasa Spanyol
"Baiklah kalian boleh duduk, tapi jangan sampai ada yang mengganggu meja kita" ucap Linda memberi peringatan kepada Warrio's
"Lo bahasa apa tadi" celetuk Raden penasaran tapi pertanyaannya diabaikan oleh April
"Spanyol" sahut Ovi
"Makan?" ucap Linda kepada Warrio's
Sedangkan yang ditanya hanya bingung maksud dari Linda
"Maksud Lo apa gue ngak ngerti" ucap Dimas
"Ngk makan" ucap Linda
"Hah? Boleh dijelasin ngak" sahut rion juga bingung
"Kalian ngak pesan makanan" ucap Ovi menjelaskan maksud dari Linda
"Heheheheh Kita udah makan tadi cuma pesan minum aja" Sahut Rion nyengir
(Kenapa ngak diperjelas woilah emang kita cenayang apa) Batin Dimas, Rion, raden
"Oh ya kalian kenapa bisa pindah kesini" ucap Dimas penasaran dengan kepindahan ketiga perempuan yang ada dihadapannya
"Privasi" sahut nolla datar
"Oh ya kita belum kenalan yukk kita kenalan dulu" ucap Raden antusias
"Nama gue Raden Kusuma"
"Nama gue Rion hernandra"
"Nama gue Dimas Anggara"
"Dirgantara"
"Hmm" Dehem Nolla, Ovi , dan Linda
"Anjir cuman di jawab Hmm doang" Batin Dimas, Rion dan Raden
"Ini minumannya" ucap ibu kantin
"Job" ucap April datar
"Ada" sahut nolla
"Jam" ucap April
"12 malam" sahut nolla
"Aman" ucap april
"Hm" dehem nolla
"Cabut" ucap April dan berjalan keluar dari kantin dan diikuti oleh ketiga sahabatnya
"Anjir mereka ngomong apaan dah" celetuk Dimas bingung
"Mana gue tau, gue aja planga plongo liat mereka ngomong" sahut rion
"Sebangku gini aja sama mereka bikin gue pusing, apalagi kalau udah berteman bisa gila gue ngeterjemahinya" ucap Raden
"Yeee bangsul belum tentu mereka mau berteman dengan kita" ucap Rion
"Kan tidak ada yang tidak mungkin" ucap dimas
"Nah bener kata Dimas, tapi susah ngak sih deketin mereka, bawaanya datar gitu dingin lagi kek disamping gue" celetuk Rion sambil melirik ke arah Dirga yang ada disampingnya, Dirga menatap tajam ke arah Rion
"Heheheh pis ngak lagi keceplosan tadi" ucap Rion nyengir dan tangannya berbentuk V
"Mulut Lo minta dilakban" ucap Dirga datar dan meninggalkan mereka bertiga
"Ck kebiasaan tu anak ninggalin kita cabut yokkk" sahut Raden
Mereka pun menyusul Dirga ke rooftop karna kebiasaan mereka selesai dari kantin mereka akan duduk santai di rooftop