"Nanti pulang sekolah kita ke mall yuk" ucap Ovi
"Ya prill Lo harus bawa kita jalan jalan ntar, tapi Lo yang traktir kita" sahut Linda
"Ya ntar gue bawa kalian ke kuburan aja" ucap April datar
"Bjirrrr kau ngapain bawa kita ke kuburan" sahut nolla
"Gue mau kuburin kalian hidup hidup" ucap April sinis
"Tega amat si neng sama sahabat sendiri" ucap Ovi memelas
"Oh ya prill, gue baru sadar bukanya anggota Warrio's ada lima ya kok tadi empat" ucap nolla bingung dan berpikir keras apakah sudah keluar dari geng Warrio's pikir nolla
"Lah ya njir gue baru sadar juga, siapa sih satunya Sebastian kan namanya kalau Ngak salah panglima tepurnya Warrio's kan?" sahut ovi menebak
"Ya benar Sebastian namanya, tapi kenapa dia ngak ada diantara mereka ya tadi" ucap linda
"Menurut Lo dia kemana ya" ucap ucap ovi mentap April
"Sejak kapan kalian mengurus hidup orang lain" ucap April datar menatap ketiganya
"Bukan ngurus sih, tapi kepo" sahut Ovi santai
"Aduhhh Sama aja ogeb jadi gemes den pen Punuh jadinya" ucap Linda kesal menatap ke arah ovi
"Santai dong jangan ngegas" ucap Ovi santai merasa tidak bersalah
"Aduh pril Lo pungut dia dimana sih" ucap Linda berdecak kesal
"Dijalanan" ucap April santai, Ovi yang mendengar ucapan April langsung melotot
"Lo ngak usah melotot kek gitu sama ketua yang ada mata Lo jadi koleksi" ucap nolla, lagi lagi Ovi melotot kesekian kalinya
"Bener bener kalian nistain gue jahat banget sih" ucap Ovi sedih yang dibuat buatnya
"Halah drama" ucap Linda memutar bola matanya malas
"Ayo bentar lagi bel masuk kita kekelas duluan gue mau tdur bentar di kelas" ucap nolla dan mereka berempat berjalan menuju kekelas.
"Lah anjir Lo tidur juga pril" ucap Ovi
"Hmm" sahut dehem April
"Kalian ngak tau apa, saat pelajaran pertama aja dia tidur" ucap nolla
"Enak bener kalian tidur kerjaannya kebiasaan" ucap Ovi
"Biarlah vi walaupun mereka tidur dijam pelajaran otak mereka berjalan" celetuk Linda
"Ahh ya bener juga Lo, tapi kita juga pinter kok, cuma lemot aja hehehe" ucap Ovi terkekeh
"Jangan berisik, gue mau tidur" ucap nolla, sedangkan April sudah tidur sejak tadi saat masuk kelas
Tring...tring...tring..
Ber berbunyi
Para murid pun sudah berdatangan masuk kekelas masing masing
"Udah bel masuk yuk" ucap Dimas dan di anggukin oleh ketiganya
"Halo halo halo permisi orang tampan mau lewat" ucap Raden dengan pd nya memasuki kelas
"Ck narsis banget" ucap Ovi menatap ke arah Raden
"Raden yang mendengar ucapan Ovi melongo baru kali ini ada seorang perempuan yang bilang dirinya narsis biasanya para perempuan mengakuinya kalau dirinya memang tampan
"Apa Lo liat liat mau gue colok matanya hah" ucap Ovi dingin dan menatap datar ke arah raden
"Sadis amat neng" ucap Raden berngedik ngeri dengan ucapan Ovi
"April Lo mau ngak nambah koleksi bola biji mata" ucap Ovi menatap ke arah april yang sedang tertidur pulas tapi dia menjawab pertanyaan Ovi ajaib bukan
"Hmm" sahut dehem April
Ovi yang dapat persetujuan menyeringai ke arah Raden dan menaik turunkan alisnya, Raden tentu saja takut dan mengalihkan pandangannya ke arah lain
(Bjirrr psikopat) Batin Raden, sedangkan sahabatnya hanya menahan tawa yang hampir meledak melihat tingkah Raden yang sudah berkeringat dingin
"Halo anak anak, mari kita belajar sekarang" ucap sang guru
"Ya pak" sahut murid
disaat ditengah jam pelajaran sang guru tak sengaja melihat ke arah bangku yang ditempati nolla dan April yang lagi tidur
"APRIL, NOLLA BISA BISANYA KALIAN TIDUR DIJAM PELAJARAN SAYA" ucap sang guru berteriak marah, April dan nolla bangun dari tidurnya dengan kesal karna seseorang telah menganggu tidur mereka
"Berisik" ucap April dingin dan menatap sengit ke arah sang guru
"Ck Tau berisik banget" sahut nolla berdecak kesal
"Kalian benar benar ya, silahkan kalian berdua maju dan jawab soalan di depan" ucap sang guru
April dan nolla langsung berjalan langsung berjalan kedepan
"Kalau jawaban benar kita mau keluar dari kelas bagaimana?" Ucap nolla
"Ok kalau kalian benar kalian boleh keluar, tapi kalau kalian salah kalian berdiri didepan sampai jam pulang" ucap sang guru
"Ck mana bisa mereka jawab karna pelajaran ini belum dijelaskan rumusnya" gumam sang guru meremehkan kepintaran mereka berdua
April langsung menjawab soalan yang ada didepannya dengan mudah begitupun dengan nolla, sang guru melongo tak percaya dengan Meraka berdua, bagaimana bisa soalan yang begitu sulit yang belum pernah di ajarkan rumusnya tapi mereka dengan mudah menjawab soalan tersebut
"Sudah kan bisa kami keluar" ucap nolla menatap datar ke sang guru
"Huff Silahkan" ucap sang guru
"Cabut" ucap April menatap datar ke arah Ovi dan Linda, mereka berdua tentu saja mengerti dan bergegas memasuki buku mereka kedalam tas dan mengikuti April dan nolla dari belakang, dan disaat di ambang pintu kelas April bersuara sebelum sang guru menegur Ovi dan Linda yang ikut keluar
" Kita berempat 1 keluar, keluar semua" ucap April datar dan keluar dari kelas dan diikuti keempatnya
Sang guru tidak mau ambil pusing karna dia sudah tau saat kepsek menceritakan siapa mereka berempat sebelumnya
"Buset padahal pelajaran ini belum dijelaskan lagi rumusnya tapi April dan nolla bisa jawab bjirrr" celetuk Dimas
"Orang kalau udah pintar dari orok mah soalan susah jadi gampang" sahut Rion
"Apalah kita otak minus" ucap Raden
"Ralat Lo aja jangan bawa kita" sinis Dimas
"Tau tuh anak, pengen gue sleding enak aja bawa bawa kita" sahut Rion tak terima
"Rion Raden Dimas ngapain kalian ribut dibelakang" ucap sang guru
"Tidak ada apa pak" ucap Rion Dimas Raden bersamaan
"Baiklah lah mari kita lanjutin pelajarannya" ucap sang guru
"Baik pak" sahut para murid
Disisi lain, Kini mereka berempat April Nolla Linda Ovi memilih pulang dan menuju ke mall