Tap
Tap
Tap
Bunyi langkah beberapa orang yang memasuki ruangan itu
"Telfonan sama siapa" celetuk Linda sambil berjalan ke arah sofa dan mendudukki dirinya di sofa dan diikuti oleh lainya.
"Mereka akan nyusul kita kesini besok" ucap April, Linda hanya mengangguk tanda dirinya faham siapa yang di maksud April
"Oh ya pril besok kan weekend kita berempat punya rencana mau berbeque dimansion Lo gimana?" Tanya Linda
"Ok" ucap April
"Pas juga mereka datang besok kan?" Sahut Ovi, mereka bertiga mengangguk
"Nanti gue kabarin si yoci" ucap Linda
"Rion" April memanggil Rion untuk menanyakan sesuatu
"Ada apa queen" ucap Rion
"Panggilkan Rio" ucap April datar
"Baik queen" sahut rion membungkuk hormat dan segera dirinya mencari Rio
"Ehh gue baru nyadar" celetuk Ovi
"Apaan" ucap Linda
"Nama mereka mirip" ucap Ovi
"Siapa?" Tanya Linda
"Rion dan Rio, sama kan" ucap Ovi
"Hah lah iya, anjir sama Cok" ucap Linda kaget
"Kembar nama cuma ada tambahan huruf N nya" ucap Ovi
Setelah sampai di area latihan terlihat Rion memicingkan matanya mencari keberadaan Rio setelah menemukan Rio, Rion menghampiri pemuda itu.
"Rio" sapa Rion kepada Rio yang lagi latihan
"Ada apa ketua" ucap Rio sambil membungkukkan badannya
"Anda dipanggil queen" ucap Rion seketika Rio menegang dia berpikir apakah dia mempunyai salah sampai dirinya dipanggil oleh April yang menjadi queen nya.
"Baik ketua" ucap Rio dan mereka berdua bergegas ruangan yang dimana April berada
"Queen" sapa Rio yang sudah berada di dekat April
"Pergilah" ucap April dan Rio mengangguk dan pergi dari sana
"Kamu tau kenapa saya memanggil mu kemari" ucap April datar
"Tidak queen" sahut rion
"Duduklah" titah April Rion pun duduk dan berfikir sejenak apa yang ingin dibicarakan queen kepadanya
"Kamu ahli apa saja" ucap April dingin
Sedangkan nolla, Linda dan Ovi hanya menyimak
"Meretas data atau menyelidiki kasus yang sudah bertahun tahun hanya itu queen" sahut rion
April menyeringai mendengarnya, walaupun dirinya dan yang lainya bisa tapi kini dia hanya ingin Rion menjadi bagianya ntah apa yang di fikirkan oleh April tidak ada yang tau.
"baiklah, saya harap kamu bisa kerjasama dengan baik Rion" ucap April datar
"Maaf queen saya masih tidak mengerti maksud anda" ucap Rion dirinya kebingungan dengan ucapan queen nya apa kerja sama apa pikirnya
"Saya mau kamu jadi bagian saya Rion dengan ke ahlian mu" ucap April menjelaskan
"Baik queen" ucap Rion
"Saya harap kamu tidak mengecewakan saya, dan satu lagi" ucap April menjeda ucapannya
"Saya tidak suka penghianatan, FAHAM" ucap April tegas dan menatap tajam ke arah Rion
"Baik queen saya akan setia kepada anda" ucap Rion mantap
"Baiklah" ucap April
"Setiap yang masuk dibagian kami, seluruh anggota harus wajib memiliki tatto devil angel" ucap April datar
"Baik queen" ucap Rion
"Ovi panggilkan Stevan" titah April
"Baik queen" ucap Ovi
Stevan arselio luwis merupakan salah satu anggota yang cukup genius dan ahli mentato sifat yang sedikit receh
"BANG STEVAN" teriak Ovi suaranya yang menggema diruangan tersebut Stevan menutup telinganya dan berdecak kesal
"Bisa ngak si Vi kagak usah teriak gue ngak budek" ketus stevan
"Hehehe maap bang" ucap ocil cengengesan
"Ck, ada apa Lo kesini" ucap Stevan
"Lo di panggil queen bang, katanya Lo melakukan kesalahan, hayoloh" ucap Ovi dirinya sangat senang jika menjahili Stevan
Seketika mata Stevan membulat sempurna dia panik dan segera meninggalkan Ovi yang terkekeh geli melihat Stevan lari kepanikan
"Queen, ada apa memanggil saya dan apa kesalahan saya", cecar Stevan ketika sudah berada di hadapan April
Sedangkan April menautkan alisnya tapi sedetik kemudian dia faham apa yang di maksud Stevan, ini pasti ulah Ovi yang menjahili Stevan.
(Ada ada saja) Batin April
Sedangkan sang pelaku kini berjalan santai seperti tidak terjadi apa-apa dan duduk dengan tenang.
"Tolong tato dia" ucap April menunjuk Rio
"Hanya itu?" Tanya Stevan April mengangguk
Seketika Stevan melirik ke arah Ovi yang kini menatap nya mengejek
"Bedebah, sialan" desis Stevan menatap tajam ke arah Ovi
"Sudah bang kagak usah mengumpat" ucap ovi terkekeh geli, Stevan memutar bola matanya malas
"gue Stevan" ucap Stevan memperkenalkan dirinya ke Rion
"Gue Rion" ucap Rion dan mereka menjabat tangan
"Ikut gue" ucap Stevan dan mereka berdua menuju ke ruangan khusus mentatto.
"boleh gue nanya" ucap Rion memecahkan keheningan
"Tanya kan saja" sahut Stevan yang kini tengah mengambil alat alat.
"Lo udah lama ya bergabung" tanya Rion
"Lumayan sekitar 5 tahun" ucap Stevan santai
"Woww lama juga ya" ucap Rion kagum
"Dan Lo kenapa bisa punya niat bergabung disini" celetuk Stevan yang kini alat yang ia gunakan sudah lengkap dan memulai mentatto di bagian belakang telinga Rion
"Aku merasa sangat tertarik masuk di bagian mafia ntah dorongan dari mana aku bisa senekat ini, shhhh" ucap Rion sambil meringis menahan rasa sakit
"Tahan lah ini cuma secuil saja tidak banyak" ucap Stevan
Setelah 5 menit akhirnya selesai.
"Oh ya ini plaster" ucap Stevan sambil memberikan plaster kepada Rion
"Ini buat apa?" Tanya Rion kebingungan
"Jika Lo berpergian Lo tutup tatto Lo gunakan plaster ini, plaster ini di desain sama persis dengan warna kulit jadi aman" ucap Stevan menjelaskan
"Baiklah Terimakasih" ucap Rion
"Ya sudah mari kita kembali kepada queen" ucap Stevan
Mereka pun keluar dari ruangan tersebut dan menuju ke ruangan utama dimana disana April dan lainya berada.