Drttt
Drttt
"Hmm"
"Ada dimana" ucap
"Luar" sahut April
"Pulang Daddy ada Something" ucap sang daddy
"Hmm" dehem april
"Siapa" tanya yoci setelah April memutuskan panggilan
"Daddy" sahut April dan dibalas anggukan oleh yoci
"Gue pulang" ucap April dan berdiri dari duduknya setelah berpamitan April bergegas pulang ke mansion orangtuanya
"Kalian ngk ikut pulang" tanya Raden kepada mereka
"Tidak" sahut yoci datar
Tidak butuh beberapa lama April sampai ke mansion orangtuanya
"Hai Daddy hai mommy" ucap April tersenyum tipis
"Hai anak kesayangan mommy" sambut Yessy dan memeluk sang putri tercintanya
"Jangan lama lama mom peluknya Daddy juga mau peluk anak Daddy" ucap Leo cemberut
"Kamu nih ganggu aja sih dad" ucap Yessy kesal dan April beralih memeluk sang Daddy
"Gadis nakal, kalau ngak di telfon ngak mau pulang" ucap Leo sinis
"Maaf dad April janji akan sering main kesini" ucap April
"Ya sudah duduk dulu" ucap Yessy
"Daddy ada apa katanya tadi ada sesuatu" ucap April to the poin
"Daddy sama mommy besok mau ke London perusahaan Daddy disana ada sedikit kendala" ucap Leo
"Apakah ada hal serius dad" ucap April menatap Leo dengan serius
"Tidak ada masalah yang serius" ucap Leo
"Berapa lama" ucap April
"Tidak tau, liat disana nanti kalau udah selesai kita pulang" ucap Leo April pun mengangguk
"Tapi kamu harus tinggal di mansion ini jaga rumah sayang" ucap Yessy
"Baik mom" sahut April
"Besok jam berapa berangkat" sambung April
"Jam 6 pagi" sahut Leo
"Kamu sudah makan sayang" ucap Yessy
"Sudah mom" ucap April
"Daddy mau nanya" ucap Leo menatap April dengan tajam
"Apa" sahut April dan menatap Leo dengan datar
"Apa kamu membunuh guru" ucap Leo
"Yeah so what" ucap April santai Yessi tersentak kaget mendengarkan sang putri membunuh seorang guru
"Why did you kill him" sahut Yessy
"Mommy knows that I don't like people who ask about bullying" Ucap april datar
"Tapi apakah sampai membunuh sayang, kamu bisa pecat tanpa harus membunuh" ucap Yessy menatap sang putrinya yang begitu tenang
"Terlanjur mom" ucap April santai Yessy memijat pelipisnya pusing memikirkannya
"Tapi bagaimana kamu bisa bawa pistol ke sekolah APRILLIA LEONDRA CASSANO" ucap Leo dingin dan menatap putrinya Dangan tajam
"Daddy doesn't need to know, don't worry, I can't possibly commit a crime as long as that person doesn't bother me" ucap April datar dan menatap sang Daddy tak kalah tajam
"Daddy believes in you" ucap Leo pasrah dia percaya kepada putrinya tidak akan melakukan kejahatan
"You should believe it" ucap april
"Dad mom aku ke kamar dulu udah ngantuk" sambung April dan beranjak dari sofa
"Baiklah tidur yang nyenyak princess" ucap Leo
"Tidur yang nyenyak ya sayang mimpi indah" ucap Yessy tersenyum
"Ya mom dad bye good night" ucap April dan berjalan menuju kamarnya
Pagi matahari menyinari dipagi yang indah, April mengerjabkan matanya ketika cahaya matahari yang menembus gorden kamarnya mengenai wajahnya, April melirik jam yang menunjukkan 06:30 April bangun lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, 15 menit berlalu April kembali membuka pintu kamar mandi dan berjalan mengambil pakaian
Setelah memakai seragam sekolahnya, April munju ke meja riasnya dan memoleskan makeup natural pada wajahnya setelah semuanya selesai April lalu berjalan keluar kamar lalu menuruni tangga menuju lantai meja makan, tiba di meja makan April duduk dimeja kursinya lalu mulai sarapan dengan tenang selesai sarapan april bangkit dari kursinya dan berlalu keluar menuju bagasi penyimpanan mobil dan berjalan menuju mobil sportnya dan menaikinya
April mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang
Sampai disekolah April keluar dari mobil sportnya saat ingin melangkah April mendengar suara motor yang ia kenali siapa pemiliknya April melihat ke arah sahabatnya yang baru sampai di sekolah.
"Morning" ucap keempat sahabatnya bersamaan
"Too" sahut April datar dan dingin
"Yok lah kekelas" ucap Ovi, dan mereka berlima pun menuju ke kelas
Sesampainya di kelas mereka duduk dibangku masing masing
"Oh ya pril, gue kira Lo semalam bakalan pulang ke mansion" celetuk Linda
"Pulang jam berapa" ucap April sambil memainkan ponselnya
"Jam 2" ucap nolla
"Hmm" dehem April
"Lo tau kagak semalam inti Warrio's tumbang" celetuk Ovi
"Ngak penting" sahut April dingin sedangkan Ovi hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Ketiga sahabatnya hanya terkekeh melihat tingkah Ovi, sudah tau April tidak suka mengurus hidup orang lain yang menurutnya tidak penting.