chapter8-Dia istri saya

5.3K 304 7
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🤗

Apa kabar?

Ouh yah sebelum membaca jangan lupa tekan logo bintang dibawah Oky.

...

Happy reading

.

.

.

Tatapan seseorang tidak akan pernah menjamin bahwasanya ia telah mencintaimu perhatian seseorang tak pernah menjamin bahwa kamu adalah prioritasnya jangan pernah jadikan tatapan sebagai harapan jangan pernah beranggapan sebuah perhatian itu adalah tanda cinta.

~ARMEERAA~

***

"Sial... hari ini gue benar-benar sial kenapa cobak air harus mati? Kalok kek gini gak mungkin kan, gue gak mandi!! Hissss malah keong racun ninggalin gue sendirian dirumah lagi" gerutuan Meera menendang batu-batu kerikil hingga...

"Aduhhhh astaghfirullah siapa yang lemparin saya dengan kerikil ini" suara teriakan seseorang.

"Busettt mampus gue, malah kenak orang lagi,hisss dari pada gue kenak masalah mendingan kabur saja satu, dua, Tiga..."

"Hah mau lari kemana kamu? kamu pasti santri nakal yang ingin kabur dari pesantren kan."

Belum sempat berlari kini baju pada bagian belakangnya ditarik seseorang sehingga membuat Meera harus membalikkan badannya.

"Hehehe hay sorry gue tadi... tidak sengaja menendang kerikil pada kening Lo, dan apa Lo bilang? gue santri no gue bukan santri disini gue adalah ist__ awwssss singkirkan tangan sialan Lo dari telinga gue" ucap Meera namun sekali lagi tak didengar oleh seorang wanita dihadapannya yaa... Dia adalah ustadzah Fatma, ustadzah, paling sadis dipondok, pesantren al-fattah.

"Tidak usah banyak alasan, bilang saja kamu pasti ingin membolos dari jam pelajaran yaa... kan? kamu harus dihukum ayok ikut saya kelapangan" perintah ustadzah, Fatma menarik tangan Meera pada arah lapangan.

"Heyyy dengerin gue dulu wanita sinting, gue udah bilang gue bukan santri."

"Dasar tak punya adab kamu bilang saya wanita sinting? Ouhhh... mungkin kamu adalah santri baru disini, perlu kamu ingat saya ini ustadzah terkenal paling sadis dipesantren ini."

"Cihhh ternyata Lo ustadzah? Pakaiannya aja yang syar'i tapi sifatnya jahannam banget gak mau dengerin penjelasan orang, main hakim sendiri" ejek Meera.


Plakkkk!!

"Benar-benar kamu santri nakal."

"Awwssss Lo emang benar-benar ustdzah gila yaa... Seharusnya Lo bukan tinggal di pesantren tempat Lo seharusnya di rumah sakit jiwa"
Emosi Meera.

"Sekali lagi kamu bilang yang tidak-tidak tentang saya akan saya berikan hukum dobel padamu santri nakal!!"ujar ustadzah Fatma terus saja menarik tangan Meera tanpa kata ampun.

Sesampainya pada lapangan ustadzah Fatma menyuruh Meera untuk berdiri di tengah-tengah lapangan sambil mengangkat sebelah kakinya ke atas, ustadzah Fatma menjemur Meera pada terik, sinar, matahari siang.

ARMEERAA  (Revisi+Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang