chapter13-keakgresifan Meera

5.1K 278 9
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar kalian.

Gimana nih suka tak dengan alur cerita ARMEERAA.

Kalian jangan cuman jadi pembaca hantu semua dong hehehe.

Tekan logo bintang dibawah oky‼️

Maaf jika banyak typo yang betebaran.

...

Happy reading
.

.

.

Didepan semua orang dia tegas banget tapi kenapa kalok sama gue dia beda banget kadang pemalu juga kadang-kadang ahhhh pusing ngejelasinnya.

~ALMEERA AZZAHRA ALFATHUNISSA WARDANA~

***


Disebuah dapur menimalis terlihatlah seorang gadis sibuk berkutat dengan alat-alat dapur, sembari melihat-lihat tutorial pada benda pipih yang terpasang pada benda tripot.

"Bawang putih, bawang merah diblander sampai..."

" Daging di potong-potong sesuai selera."

Begitulah suara dari benda pipih yang sedang menyala, sedangkan Meera sibuk mengikuti setiap arahan dari ponsel tersebut.

"Oky... terus gue harus pasang garamnya berapa takar ya? kok disini gak dijelaskan takaran garamnya" Kebingungan Meera.

"Apa gue kasih dikit aja nih, waktu Gue pernah masak sama umm 1toples garem katanya takut pahit, yaudah deh gue kasih setengah sendok aja."

"Yeayy... sudah jadi, keong racun suka gak yah sama masakan Gue? Aaaa... ada apa sih sebenarnya sama gue kenapa tiba-tiba gue malah semangat banget masakin tuh anak, tidak... apa jangan-jangan keong racun kasih gue jambe-jambe lagi makanya gue baik banget hari ini sama dia fiksss nih Gue kudu buru-buru baca surah Yasin  biar setan yang nempel sama gue pada ke panasan." ujar Meera menjempol surai coklatnya keatas, melangkah kan kaki-nya menuju ruangan Arkanza.

"Ketuk gak ya? ketuk gak! Aaahh gak usahlah ngapain juga harus ngetuk-ngetuk pintu segala, Gue yakin keong racun gak bakalan marah."

Ceklekk!!

Suara pintu terbuka pada ruangan Arkanza menampilkan seorang gadis, berpakaian dress pendek seatas paha.

"Heyy keong racun gue udah mas__" Perkataan Meera harus terhentikan, menatap bingung pada Gus Arkan terlihat mengaji dihadapan ipad.

"Ouuhh ternyata dia lagi ngaji, gak bisa gue pungkiri sih, suara dia saat ngaji memang semerdu itu. hehehe bisa-bisanya gue yang begajulan ini dapat suami paham agama mimpi apa cobak? hemm... tapi sayangnya gue kagak cinta" Meera membatin.

"Tabrakasmu rabbika dzil-jalali wal- ikram"

"Shadaqallahul-'adzim"

Gus Arkanza menyudahi acara mengaji, lalu menutup live pada iPad didepanya setelah berpamitan pada orang yang menonton siaran langsung nya. namun saat hendak bangun dari kursi kerjanya...

"Astaghfirullah Humaira... ap__apa yang kamu lakukan kemari?" Tanya Gus Arkanza terkejut melihat Meera tiba-tiba saja duduk pada pinggiran meja kerjanya.

ARMEERAA  (Revisi+Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang