chapter 26-kamu cemburu?

5.7K 314 13
                                    

ASSALAMUALAIKUM  WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

HE'HEEM MAAF NIH JIKA KALIAN AGAK LAMA NUNGGUNYA.

KALIAN APA KABARNYA NIH, SELALU JAGA KESEHATAN YA...

USAHAKAN SEBELUM MEMBACA ATAU SESUDAH MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA TEKAN LOGO BINTANG DIBAWAH‼️

...

Happy reading
.

.

.

Gue memang tak seindah kerlap-kerlip  bagi setiap mata yang memandang  tak secantik wanita lainnya.

~ALMEERA AZZAHRA ALFATHUNISSA~

Diantara kerlap-kerlip keindahan dunia tetaplah ia sang mutiara yang tersimpan rapat didalam cangkrangnya mampu membuat saya terpanah untuk memilikinya dan seperti itulah dengan dirimu diantara ribuan wanita cantik dalam dunia ini tetaplah kamu yang membuat saya ingin memilikimu.

~ARKANZA BIAN ZULCHAIR

***

"Masih mau mual lagi, Hemm.?"

Meera menggeleng kan kepala, sebagai tanda jawabannya terhadap gus Arkanza, sembari berpegangan pada ujung wastafel kamar mandi tamu.

"Kenapa bisa sampai mual-mual seperti ini, perasaan kamu tak mempunyai riwayat penyakit lambung." titah Gus Arkanza mengelap air dibagian pipi Meera, dengan tangannya.

Mendengar penuturan dari laki-laki dihadapannya, Meera memicingkan kedua netra coklat nya. "Kenapa lo bisa tau kalok gue tidak mempunyai riwayat penyakit lambung.? gue heran deh kenapa lo selalu tau apa yang gue suka, dan apa yang gue gak suka!! apa jangan-jangan, Lo haaa...." Tanggapan nya menutup mulut, tak kala pikiran yang bukan-bukan muncul dalam otaknya.

Cuppp!

"Jangan berfikiran yang tidak-tidak Humaira... saya bukan dukun seperti apa yang kamu fikirkan, bukankah suatu hal yang wajar jika saya selalu mengetahui apapun tentang dirimu! seorang yang memang benar-benar mencintai kekasihnya ia pasti selalu mencari tau apapun yang ia suka maupun yang kekasihnya tidak sukai." Penuturan Gus Arkanza, mengecup singkat kening Meera.

Deeggg!

"Awww... jantung gue, siapapun tolong berikan aku nafas buatan." Batin Meera berjingkrak-jingkrak.

"Lo habis makan gula berapa lusin, sih keong racun? sampe gak bosen-bosen lontarkan kata-kata manis terus."

Gus Arkanza semakin mencondongkan tubuhnya pada Meera, sehingga sang empuh sampai-sampai mentok pada wastafel.

Sungguh berdekatan dengan gus Arkanza, dengan posisi begitu intim semacam saat ini, benar-benar tak aman bagi kesehatan jantung dan pikiran. "Eehh... ma__mau ap__apa lo, jangan macam-macam yah atau tidak gue bisa teriak." Gugup Meera.

"Kenapa kamu, takut Hemm, tadi kamu bilang saya makan gula satu lusin, astaga sayang yang benar saja bisa-bisa saya diabetes, jika makan gula sampai selusin." ujar Gus Arkanza, saling menyatukan keningnya dengan Meera.

ARMEERAA  (Revisi+Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang