chapter 19- teka teki

4.3K 267 14
                                    

Seperti biasa.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kalian tau cerita ini dari mana nih‼️

Sebelum membaca atau sesudah membaca alangkah lebih baiknya tekan logo bintang dibawah✅

Maaf jika banyak typo bertebaran.

...

Happy reading
.

.

.

Dia laki-laki susah ditebak, hidupnya penuh teka-teki jika gue ingin memecahkan teka-teki ini berarti gue harus hidup lebih lama lagi dengannya namun apakah gue mampu.

~ALMEERA AZZAHRA ALFATHUNISSA WARDANA~

***

"Eehh... bentar dulu keong racun, gue lupa bawa almater" tahan Meera ketika mereka berdua sudah berada pada garasi mobil.

"Kamu ini memang benar-benar pelupa Humaira, padahal kita belum mempunyai anak." jawaban Gus Arkanza, apa Anak? memikirkan semua itu mampu membuat Gus Arkanza mesem-mesem sendiri.

"Hehehe maaf mohon menunggu." tutur Meera masuk kedalam rumah berjalan menaiki tangga lantai atas, dan membuka pin pada pintu berwarna putih dihadapannya.

"Gue taruh, Almater putih gue dimana yah.?"

"iisss... kenapa akhir-akhir ini gue sering pikun sih?" Gerutu Meera pada dirinya sendiri.

Mengacak-acak isi lemari didalamnya, hingga... lihatlah semula pakaian terlipat rapi menjadi berserakan dimana-mana.

Tukk.. tuk..

"Hemm.. gak mungkin kan Almater gue ada pada lemari keong racun? but gak ada salahnya juga kan ngecek! habisnya dilemari gue gak ada, siapa tau saat melipat tak sengaja ikut kelemarinya." gumam Meera mengetuk-ngetuk dagunya.

Tampa berfikir panjang lagi, Meera langsung membuka pintu lemari milik gus Arkanza, mengecek dari bagian terbawah, tengah, namun nihilnya tidak menemukan apa yang ia cari.

"Haiss kok gak ada yaa... padahal lemari keong racun hanya tersimpan sedikit baju, kenapa susah amet nemuinnya?" Meera terlihat berfikir.

"Nahh lemari paling atas belum gue cek kayaknya deh."

Meera mengambil kursi pada meja rias, dikarenakan lemari paling atas sangat tinggi.

"Haa... ini dia akhirnya lo ketemu juga bicara dong dari tadi, biar gue gak susah cari Lo."

Dukkk!!

"Astagaa Meyy lo dah gila memang, dimana-mana yang namanya barang ataupun benda matipun tak akan pernah bisa bicara."

Merasa sudah ketemu barang yang ia cari, tiba-tiba saja kedua netranya tertuju pada suatu benda namun tertutupi kain hitam.

"Afaann tuh?" Kepo Meera menyingkap kain hitam tersebut.

"Kotak.. kotak apa itu? tak mungkin kan keong racun nyembunyiin harta Karun disini, apa jangan-jangan ouhh... tidak gak mungkin bukan dia nyembunyiin jinni disini."

ARMEERAA  (Revisi+Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang