chapter 29-tenangku bersamamu

4.1K 302 15
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebelum membaca atau sesudah membaca alangkah baiknya tekan logo bintang dibawah✅

Follow akun Author, Ig coklatemaca.

Maaf jika ada kesamaan nama ataupun krakter cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri‼️

Jangan cuman jadi pembaca hantu semua dong ntar saya ruqyah kalian baru tau rasa wkwkwk canda.

...

Happy reading

.

.

.


"Beribu kali gue mengatakan gue tak mencintainya namun disisi lain gue membutuhkan nya hanya dia laki-laki yang berhasil membuatku setenang ini"

~ALMEERA AZZAHRA ALFATHUNISSA~

***

"Sudah bangun sayang.?" Pertanyaan Nafisyah yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Meera bangun dari tidurannya, bersandar pada berangkar, sudah berapa jam ia tertidur? hingga langit yang awalnya cerah kini terlihat dari jendela ruangannya sudah mulai ke oren-orenan yang artinya sebentar lagi malam akan tiba.

"Mam sudah berapa jam Meyy tertidur? mengapa disini cuman ada Mama saja dimana yang lainnya." ujar Meera.

Nafisyah mengelus pelan rambut putri satu-satunya itu, saat ini tak memakai hijab. "Mertua dan kakak iparmu sudah pulang 1jam yang lalu sayang."

Sedangkan sang empuh hanya manggut-manggut, mendengar penuturan dari sang Mama. "Terus keong racun mana, Mam? tumben gak ada."

"Eeemm kenapa nih kangen ya... hayo ngaku."

"Cetttt apaan sih Mam, biasa aja kalik."

ALLAHUAKBAR...

ALLAHUAKBAR...

Suara adzan berkumandang dari mushola rumah sakit, dan sekitarnya hingga membuat perbincangan keduanya terjeda.

"Mama sholat dulu iya sayang, ouh iya ayok mama bantu kamu ambil wudhu sebelum mama sholat." Tawar Nafisyah.

Namun ketika ia hendak ingin memepah Meera pada kamar mandi. "Eeehhh mama, hehehe Meyy lagi halangan." jawabnya.

Nafisyah mengernyit heran, pasalnya takut putrinya itu hanya mengakal-akalinya.

"Kamu nggak bohong kan sayang." Selidik Nafisyah.

"Cettt nggak percayaan banget deh, mau Meyy tunjukkan kalok Meyy mem___"

"Stop-stop tidak usah, aneh-aneh." tutur wanita paruh baya tersebut geleng-geleng kepala, tak habis pikir dengan penuturan Meera, ia memilih membentangkan sajadah guna sholat magrib


***


"Loh Aka... mau kemana.?" Panggil umm Husna ketika melihat gus Arkanza sudah rapi ingin hendak keluar dari pintu utama, ndalem.

Mendengar panggilan sang umm lekaslah gus Arkanza berbalik, hingga sempurna menghadap wanita paruh baya tersebut.

"Aka mau kerumah sakit umm, menemui istri Aka." sahut nya.

ARMEERAA  (Revisi+Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang