ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.
APA KABAR KALIAN 👋
MAAF LAMA UPDATE NYA.
SEBENARNYA SEDIH BANGET DEH YANG BACA BANYAK TAPI YANG VOTE DIKIT, HUHUHU... BISA YOK BISA BIAR AKU SERING-SERING UPDATE ‼️
DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI.
SANGAT MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA ATAU KARAKTER CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA.
...Happy reading
.
.
.
"Ada saya disini janganlah merasa sendiri, Allah menghadirkan saya untukmu agar menjadi teman dalam setiap episode-episode kehidupan mu, kita juga sama-sama punya luka dan maukah kamu menceritakan setiap sakitnya luka yang kamu dapat manakala saya mempunyai obat penawar yang kamu butuhkan."
~ARKANZA BIAN ZULCHAIR~
***
Terlihat seorang gadis terus saja menggerutu, menghentak-hentakkan kakinya sebal, menaiki tangga gedung sekolah santri putri disaat ia mendapatkan info, sang suami sedang mengajar pada salah satu kelas itu.
"Owwhh... pantesan sampek lupa jemput gue, ternyata betah ngajarin ciwik-ciwik cantik huhh, tapi masih cantikan gue kan." gumam Meera saat sampai, diluar kelas dimana suaminya mengajar.
Saat ingin langsung menyelonong masuk pada kelas tersebut ingin mengomeli suaminya, tiba-tiba ia teringat. " Ceett... jangan bodoh Meyy, ingat jaga image, oke.. oke sebagai wanita yang anggunnya, dan sabarnya yang masayaAllah... gue tunggu itu gus, gas, gus keluar dulu."
Pada akhirnya Meera memutuskan menunggu gus Arkanza diluar kelas, ia duduk pada sebuah bangku sembari memandangi, pemandangan dari atas gedung santri putri, memperlihatkan persawahan begitu luas, dengan banyak nya tanaman-tanaman sayuran yang dikelola oleh keluarga ndalem.
Didalam kelas gus Arkanza baru saja selesai mengajar, beranjak dari meja mengajarnya seusai mengucapkan salam, namun disaat ia baru saja keluar dari kelas tersebut, kedua netra hitamnya tertuju pada seorang gadis yang masih memakai almater khas dokter, menganali siapa gadis itu langsung saja ia mendekat padanya!!
"Assalamu'alaikum Humairaku... sedang apa kamu disini hemm.?" salam Gus Arkanza memeluk tubuh sang istri.
Oke.. oke rupanya mood Meera saat ini sedang tidak baik, ia melepaskan tangan kekar suaminya, yang melingkar pada perutnya, membalikkan tubuhnya sehingga sempurna menghadap sang suami.
"Wa'alaikumsalam" jawab Meera singkat.
"Kenapa hemm, kok cemberut gitu."
"HEYYY... BENER-BENER, lo ya... keong racun minta digorok emang, lihat nih lihat ini udah pukul berapa." ucap Meera sedikit meninggi, menunjukkan arloji lekat-lekat pada gus Arkanza.
"Astaghfirullah Humaira... Afwan saya lupa, tadi sahabat saya sempat kemari, sampai mengajarpun sedikit telat hingga lupa waktu harus menjemputmu, maaf ya... sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARMEERAA (Revisi+Segera Terbit)
Ficção Adolescentemenceritakan seorang teman kecil yang tidak pernah akur, anak perempuan yang sangat menyebalkan dan anak lelaki yang penyabar. hingga mereka harus terpisahkan dikarenakan anak perempuan tadi harus ikut pindah bersama kedua orang tuanya.minggu bergan...