Kegiatan Jaemin menjadi senggang karena agensi membatalkan seluruh jadwal Jaemin dalam beberapa hari agar si manis bisa fokus mengejar peran nya kembali di drama.
Bukannya marah atau tertekan, nyatanya Jaemin malah menikmati waktunya dengan baik di rumah. Setelah berbincang dengan Jeno waktu itu, Jaemin tidak ada niat untuk berunding kembali. Tubuhnya terlalu lelah untuk memikirkan bagaimana cara membuat perannya kembali. Jadi, Jaemin memilih untuk merelakan nya. Biarkan saja agensi akan membuat skandal atau apapun itu. Toh Jaemin sudah terbiasa.
"Kau benar-benar menikmati hidup rupanya," celetuk Renjun dari seberang panggilan video.
Sudah hampir satu jam Jaemin dan Renjun melakukan panggilan video untuk membahas kelanjutan kasus kematian orang tua Jaemin.
Sejauh ini semua berjalan lumayan lancar walaupun pada akhirnya Renjun belum bisa menemui si supir truk karena pria paruh baya itu berhasil melarikan diri. Tapi Renjun berhasil mengantongi identitas sebenernya supir itu dan semua informasi pribadinya. Kedepannya jalan mereka akan lebih mudah dengan semua informasi yang berhasil Renjun dapatkan.
"Kapan kau kembali?" Tanya Jaemin setelah menyesap teh hangat nya.
"Malam ini, aku akan langsung ke rumah mu nanti."
Jaemin mengangguk kemudian mengakhiri panggilan. Kedua manik matanya bergerak, melihat matahari yang sudah hampir tenggelam sepenuhnya, menyisakan bias-bias cahaya jingga yang kemudian menjadi keunguan karena bercampur dengan warna langit.
Sejak kematian orang tuanya, Jaemin banyak berpikir, sebenarnya apa yang takdir inginkan darinya hingga membuat skenario menyesakkan seperti ini. Tapi, semakin dipikirkan maka Jaemin semakin merasa tersesat.
Pikiran Jaemin bak palung gelap yang tak memiliki dasar. Jika digambarkan, saat ini posisi Jaemin sudah berada di tengah palung itu. Dan kapan saja, ia bisa tenggelam semakin dalam.
Helaan nafas terdengar dari bibir si manis sebelum memutuskan untuk segera masuk kedalam kamar karena angin bertiup semakin kencang.
---
Keesokan harinya J Label merilis pengumuman mengenai drama baru mereka. Dan beberapa menit kemudian sebuah media besar merilis berita mengenai Jaemin.
Dalam berita, Jaemin disebut sebagai pria yang sering memperalat teman kencannya untuk ditiduri. Bahkan berita itu menautkan bukti-bukti berupa foto Jaemin yang terlihat keluar dari sebuah bar prostitusi dan juga tangkapan layar yang berisi percakapan Jaemin dengan seseorang yang dicurigai sebagai salah satu korbannya.
Berita itu langsung menyebar dalam beberapa menit dan berhasil menjadi tranding di berbagai negara, mengalahkan pengumuman drama dari J Label.
Para penikmat drama ricuh, berlomba-lomba menulis komentar kekecewaan dan juga ujaran kebencian mereka di seluruh sosial media Jaemin.
Jika ditanya, apakah Jaemin terganggu? Maka jawabannya adalah iya, ponselnya tidak mau berhenti berbunyi sejak tadi. Tapi jika ditanya apakah Jaemin sakit hati atau bahkan terpuruk karena berita tersebut maka jawabannya, tidak. Ia sudah terlalu biasa menghadapi hal seperti ini.
Sejak kematian orang tuanya, Jaemin sudah memiliki banyak berita tidak baik. Dari sanalah namanya akhirnya dikenang sebagai si aktor papan atas penuh skandal. Apakah Jaemin peduli dengan julukan itu? Tidak, tentu saja karena sejatinya ia tak pernah merasa melakukan semua hal buruk yang diberitakan oleh media.
Semua skandal yang melibatkan namanya hanyalah akal-akalan dari agensi agar Jaemin bisa sedikit 'dikendalikan'. Walaupun pada akhirnya cara itu tak pernah berhasil membuat sang aktor benar-benar tunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimpse [Nomin]
FanfictionNa Jaemin, seorang aktor dengan banyak skandal dibuat terkejut dengan kedatangan sosok Lee Jeno yang tiba-tiba memanggilnya 'ratuku' dan bersikukuh membawanya 'pulang'. Entah 'pulang' kemana yang Jeno maksud karena Jaemin tak merasa mempunyai rumah.