#1

4.3K 335 16
                                    

Pukul sebelas malam, Jaemin baru tiba di kediaman pribadinya. Tubuhnya remuk redam karena bekerja dari pagi buta. Harusnya seorang aktor papan atas seperti nya tak perlu terlalu banyak bekerja, karena dengan hanya satu film saja ia sudah bisa bertahan hidup selama beberapa tahun. Namun, lagi-lagi Jaemin hanyalah mesin, mesin penghasil uang untuk agensi keparat yang menaunginya.

"Yo! kau baru pulang?"

Jaemin terlonjak, terkejut akan suara yang tiba-tiba terdengar di tengah ruangan yang gelap. Matanya menyipit, melihat takut-takut ke arah datangnya suara. Lamat memperhatikan, hingga akhirnya bernafas lega saat menyadari atensi sang sahabat disana.

Jaemin terlalu terbiasa dengan kesendirian di rumah besar ini hingga melupakan atensi sang sahabat, Lee Haechan yang sudah menginap beberapa hari.

"Kau mengejutkan ku" Protes Jaemin sembari berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.

"Maaf, aku terbangun karena lapar. Kenapa baru pulang?" Haechan mulai berkutat di dapur, mengambil sebungkus mie instan untuk dimasak.

"Masakkan satu untukku juga"

"Kau belum makan?"

Jaemin menggeleng.

"Bagaimana aku bisa makan ditengah neraka?"

"Kali ini apa lagi?"

"Mungkin sebentar lagi akan ada skandal yang melibatkan ku, atau aku harus mendongkrak popularitas anak-anak petinggi yang tidak berbakat"

Helaan nafas terdengar dari Haechan. Pria itu meninggalkan kesibukannya meracik bumbu lalu menatap lekat wajah Jaemin.

"Aku sudah muak mengatakannya tapi, karena aku menyayangimu jadi, tolong tinggalkan agensi sampah itu"

"Aku tidak bisa"

Kalimat itu yang selalu menjadi jawaban Jaemin saat seseorang menyarankannya keluar dari agensi.

"Kau bisa jika mau"

"Keluar dari agensi sama saja mempersilahkan mereka berkuasa"

Pada akhirnya Haechan hanya bisa terdiam, jawaban Jaemin yang itu tak akan bisa didebat atau ditawar, pun Haechan juga tak sampai hati untuk kembali menasehati, memilih untuk kembali berkutat dengan mie instannya.

Na Jaemin, sosok aktor papan atas yang sudah berkarir di dunia hiburan sejak belia. Kemampuan yang menakjubkan, paras yang tampan dan pribadi yang baik membuatnya melejit dengan cepat, menyusul para aktris dan aktor senior yang lebih dulu exist.

Na Jaemin bersinar terang akibat usahanya sendiri tanpa banyak orang yang tahu jika Na Jaemin adalah anak seorang aktor ternama, Dong Sicheng sekaligus putra tunggal dari pendiri agensi yang menaunginya.

Jaemin masih ingat hari dimana asisten sang ayah mengabari jika kedua orang tuanya terlibat kecelakaan di Prancis. Saat itu, Jaemin remaja yang masih sibuk syuting mini drama terpaksa mengundurkan diri untuk menemui kedua orang tuanya yang tengah kritis di negeri orang.

Semua terjadi begitu saja bahkan sebelum Jaemin mencerna dengan jelas. Kedua orang tuanya pergi, dan beberapa hari kemudian seluruh harta milik kedua orang tuanya telah diambil alih oleh pamannya, meninggalkan rumah besar nan megah yang sampai saat ini ia tinggali sendirian.

Alasan Jaemin tidak mau hengkang dari agensi adalah karena ia tak mau agensi itu dikuasai sang paman sepenuhnya. Agensi itu dibangun susah payah oleh sang ayah untuk mendukung kegemaran sang ibu. Ia tak mempermasalahkan harta yang lain toh uang bisa dicari, namun agensi penuh kenangan itu tak akan Jaemin biarkan.

Jaemin merasa baik-baik saja diperalat, toh agensi tak akan bisa tanpa dirinya, selain karena tiga puluh persen jalannya agensi masih dibawah kuasanya, ia juga menjadi satu-satunya aktor pendongkrak agensi saat ini.

Glimpse [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang