Sinar matahari yang belum terlalu menyengat memberikan rasa hangat. Angin yang berhembus juga cukup sejuk. Kombinasi yang pas. Sangat cocok untuk menikmati hari di luar ruangan. Seperti yang sedang mereka lakukan saat ini.
Setelah Janu tuntas dengan ujian Bloknya, Harna dan Harkan juga telah menyelesaikan UTS. mereka memutuskan untuk staycation setelah melihat ada 2 tanggal merah. 2 hari waktu yang cukup untuk rehat sejenak.
Sebuah villa kecil dengan kolam renang menjadi pilihan mereka. Awalnya sempat terpikir untuk ke Lembang, namun mereka khawatir Harkan kelelahan dengan perjalanan yang cukup memakan waktu. Ditambah lagi udara yang cukup dingin. Mereka tidak ingin ambil resiko.
Marda dan Janu terlihat menikmati sejuknya air kolam. Marda berenang dengan santai sedangkan Janu melakukannya dengan tempo seperti atlit. Harna dan Harkan duduk di tepi kolam dengan kaki yang terbenam di air. Mereka masih memakai baju yang dipakai saat mereka datang. Harna dengan kaos lengan pendek dan celana cargo yang sudah digulung sampai diatas lutut. Sedangkan Harkan masih memakai hoodienya, bedanya ada handuk lebar yang membalut tubuhnya.
"Pelan - pelan Mas, airnya kena Harkan." Tubuh mereka berdua sudah cukup basah dikarenakan Janu yang memilih bernenang dengam gaya bebas di dekat mereka. Satu tangan Harna menopang punggung Harkan agar tidak lelah duduk tanpa sandaran, sedangkan tangannya satu lagi sibuk mengeringkan tubuh Harkan dengan handuk yang tersampir dibahunya. Harkan sendiri hanya terkekeh geli, menikmati suasana yang menyenangkan ini.
Janu kembali melanjutkan kegiatan berenangnya tanpa menggubris Harna. Kali ini dia sudah berganti dengan gaya punggung sehingga air lebih tenang. Tapi tetap saja dia berusaha menyiramkan air ke arah Harna.
"Mas! Ini akunya gapapa. Harkannya ikutan kuyup ini!"
"Iya iya, maaf ya Kan." Janu menepi mendekati mereka dan ikutan duduk di tepi kolam.
"Harkan doang?"
"Kamu kan bilang gapapa tadi."
Kalau urusan menjahili adiknya, Janu nomer satu.Marda yang masih di dalam kolam mengamati tingkah adik - adiknya. Sudah cukup lama mereka tidak berlibur bersama seperti ini. Terakhir kali sepertinya saat Ibu masih ada.
"Aku kan udah terlanjur basah. Gak boleh sekalian nyemplung ke kolam?" Berniat sedikit usil. Harkan melontarkan pertanyaan yang jawabannya sudah pasti. Meminta izin untuk duduk di pinggir kolam seperti ini aja sulitnya setengah mati.
"GAK!" semuanya berseru, bahkan Marda juga sudah berenang mendekati mereka.
"Bosan ya? Mau masuk aja terus kita nonton atau main?" Marda menawarkan kepada Harkan.
"Gapapa Mas lanjut aja, masuknya bareng kalian selesai aja."
"Jangan ditunggu sampai selesai Kan, ini mereka gak berhenti sampai keriput badannya."
"Nggak kok, ini Mas udah selesai. Yuk masuk." Perlahan Marda juga naik ke tepi kolam. Janu juga mengangguk menyetujui Marda. Judulnya liburan bersama, mereka tidak mau ada yang tidak bersenang - senang. Lagipula tidak baik membiarkan Harkan berlama - lama dengan baju basah seperti itu.
Perlahan Harna dan Janu membantu Harkan berdiri. Harna merangkul pinggang Harkan dan mengangkat tubuhnya. Janu membiarkan tubuhnya yang masih basah sebagai tumpuan tangan.
"Tolong ambili tongkatku Mas." Harkan melirik pada tongkatnya yang masih tergeletak di pinggi kolam."Gausah dipake. Dipapah aja. Lantainya licin." jawab Marda sembari mengambil tongkat Harkan yang sudah ikutan basah.
Perlahan mereka berjalan memasuki villa, mengikuti tempo jalan Harkan. Lantai yang basah dan cukup licin membuat mereka juga harus berhati hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Food of Soul
Fiksi PenggemarDunia hanyalah piring yang isinya bisa kita isi, ntah dengan pilihan sendiri atau dengan lauk yang tersedia. Tapi tetap harus kita santap. Cerita ini berisi resep yang akan mengenyangkan perut, hati, dan pikiran. Menceritakan isi "piring" 4 bersaud...