24.

1K 94 13
                                        


Sekarang Biru dan yang lainnya sedang berada di makam ibunya,tadi setelah Biru pulang dari rumah sakit Bram langsung membawa Biru ke makam ibunya sesuai janjinya tadi, sedang kan sevina dan Rendra mereka menyusul menggunakan mobil.

"Hay sayang,ini aku bawa anak-anak nih ketemu kamu,maaf yah aku udah lama gak kesini sama anak-anak,pasti kamu kangen banget sama anak-anak"ucap Bram dengan mengusap batu Nisan istrinya.

"Mamah,tadi Biru abis dari rumah sakit tempat mamah ninggalin Biru waktu itu,tadinya Biru gak mau kesana tapi di paksa sama papah,mamah pokoknya harus marahin papah,karena papah udah maksa Biru!"adu Biru didepan makam ibunya dengan isakannya,Bram dan yang lainnya yang mendengar cerita Biru hanya terkekeh dengan menahan sedih mereka.

"Mah doain Biru yah, semoga besok hasil lab nya baik,aku kangen banget sama mamah"ucap Amara dengan menaburi bunga diatas gundukan tanah itu.

"Mamah tau gak?, Biru sama Rendra sekarang udah bisa bucin loh mah,aku aja kalah sama mereka,kalo kata papah mah Biru dan Rendra bucinnya sama kayak papah dulu,emang bener yah mah kalo dulu papah bucin banget sama mamah?"ucap Rayyan bercerita dengan tertawa pelan disertai air mata yang terus menerus menetes dari pipinya.

"Aku bingung mau ngomong apa sama mamah, pokoknya aku rindu sama mamah,kenapa mamah jarang ke mimpi aku sekarang mah?"ucap Sevina dengan tangisnya.

"Mereka lebay yah mah,gitu aja nangis,emang paling bener cuma aku yang kuat disini, makanya karena aku yang paling kuat disini mamah jangan lupa mampir ke mimpi aku yah"ucap Rendra berpura-pura kuat.

Bram yang mendengar semua ujaran anak-anaknya hanya menahan tangisnya kemudian memeluk mereka.

...

•skip malam harinya.

Rayyan dan Rendra sedang asik bermain game di kamar Rayyan, tiba-tiba saja Biru memasuki kamar Rayyan tanpa mengetuk pintu.

"Bang,tidur dikamar gue yah"pinta Biru kepada Rayyan dan Rendra seraya menghampiri mereka.

"Lah,tumben Lo minta ditemenin tidur"balas Rayyan heran.

"Mau gak?,kalo gak mau yaudah"ucap Biru kesal sudah mau pergi dari kamar abangnya,namun tangannya dicekal oleh Rayyan.

"Gue belum jawab juga,udah mau kabur aja Lo"heran Rayyan.

"Lagi pms kali dia bang"ucap Rendra yang masih fokus dengan game nya.

"Jadi mau gak?"tanya Biru cuek.

"Bujuk dong kita nya biar mau"ucap Rendra dengan tersenyum miring.

"Males banget,kalo gak mau sii yaudah"ucap Biru sinis.

"Iya kita mau,emosional banget sih Lo hari ini"ucap Rayyan terheran-heran.

Biru yang mendengar itu langsung tersenyum, kemudian mereka pun berpindah tempat ke kamar Biru.

sesampainya di kamar Biru, mereka langsung merebahkan tubuhnya di kasur sing size milik Biru.

"Bang"panggil Biru yang berbaring di tengah kedua abangnya.

"Kenapa?"jawab Rayyan yang berada disamping kanan Biru.

"Hasil tes lab gue besok,gimana yah?"cemas Biru dengan menatap langit-langit kamarnya.

"Jangan terlalu di pikirin,insyaa Allah hasilnya baik kok"ucap Rendra yang berada di samping kirinya.

"Tapi,kalo hasil nya buruk gimana?,kalo gue sakit parah,atau sakit yang kayak mamah,ata-"Biru tidak melanjutkan ucapannya karena Rayyan yang meletakan jari telunjuk nya pada bibir Biru, menyuruh Biru untuk diam.

Biru Al Ghifari (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang