7.

762 72 2
                                    

•keesokan paginya.

"Pagi anak-anak papah"sapa Bram yang baru datang ke meja makan.

"Pagi juga papah"jawab mereka serempak.

"Tumben nih kalian udah bangun?"tanya Bram kepada ketiga anak cowoknya.

"Hehe iya dong pah,soalnya semalam udah diancem sama nek lampir"jawab Biru menyindir Amara.

Amara yang mendengar ucapan itu dari Biru langsung melayangkan tatapan tajam nya kepada Biru.

"Haha bagus dong,oh iya bi tolong siapin bekal yah buat anak-anak!"titah Bram kepada pembantu nya dan diangguki oleh pembantu nya.

"Eh bi Inem kapan pulang kesini?,kok Biru gak tau"tanya Biru yang baru menyadari bahwa bi Inem sudah kembali ke rumah nya.

"Gimana Lo mau tau,orang kemarin Lo main Mulu"bukan bi Inem yang menjawab melainkan Sevina.

"Gue lagi nanya bi Inem,bukan nanya Lo!"balas Biru kesal.

"Bodo"jawab Sevina dengan menjulurkan lidahnya.

Biru yang sedang diejek oleh Sevina hanya mendungas kesal, kemudian mengabaikan Sevina dan kembali bertanya kepada bi Inem.

"Jadi kapan bibi pulang dari kampung?"tanya Biru lagi.

"Semalam den"jawab bi Inem dengan senyuman nya.

"Yeyy bibi udah kembali,nanti kita main sama Biru,sama kucing Biru juga yah bi, soalnya Biru punya kucing baru"ajak Biru dengan mata yang berbinar karena terlalu senang.

"Haha iya den"jawab bi Inem dengan terkekeh pelan melihat Biru yang seperti anak kecil.

"Huh dasar bocil,pikirannya main Mulu"ejek Rendra kepada Biru.

"Bodo"jawab Biru dengan kesal.

"Kalian ini ribut Mulu,kapan nih mau mulai sarapan nya?"ucap Bram dengan geleng-geleng kepala.

"Hehe maaf,pah"jawab mereka kemudian memulai makan nya.


Saat yang lain masih melakukan sarapan, Biru sudah selesai duluan dan beranjak dari duduknya untuk pergi menghampiri bin Inem yang sedang menyiapkan bekal.

"Bi,bekal Biru udah siap belum?"tanya Biru kepada bi Inem.

"Udah den"jawab bi Inem.

"tolong masukin ke tas Biru yah bi"pinta Biru.

"Baik den"jawab bi Inem.

"Oh iya semuanya,Biru kayanya mau berangkat duluan deh"ucap Biru sambil memakan roti nya.

"Lah tumben,kenapa?"tanya Bram heran.

"Soalnya Biru mau ke dokter dulu"jawab Biru yang membuat semua yang berada di meja makan kaget mendengar nya.

"Emang nya kamu kenapa mau ke dokter?"tanya Bram khawatir.

"Sakit Lo?"tanya Rayyan khawatir.

"Maksudnya mau ke dokter hewan pah, mau periksa kucing Biru"jawab Biru dengan senyuman kikuk nya.

"Ohh,kirain papah kamu nya sakit"Jawab Bram.

"Emangnya kucing Lo kenapa?"tanya Sevina yang belum mengetahui apa-apa sejak malam.

"Kucing gue butuh oksigen soalnya dari semalem dia kurang oksigen,kalau gue kasih oksigen gue,kan gak mungkin"jawab Biru kemudian naik ke atas untuk membawa kucing nya.

"Tapi gimana ceritanya,kok kucing nya bisa kehilangan oksigen?"gumam Sevina heran.

"Ya gimana gak hilang oksigen,semalam dia taro kucing nya di jok motor coba, untung aja tuh kucing nya gak mati"jawab Rayyan dengan geleng-geleng kepala.

Biru Al Ghifari (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang